Drone Hantam Pengungsi Rohingya di Perbatasan Myanmar, Ratusan Orang Tewas
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 12 Agustus 2024 08:38 WIB
Seorang saksi mata, Mohammed Eleyas yang berusia 35 tahun, mengatakan bahwa istrinya yang sedang hamil dan putrinya yang berusia 2 tahun terluka dalam serangan tersebut dan kemudian meninggal. Ia berdiri bersama mereka di tepi pantai ketika pesawat tanpa awak mulai menyerang kerumunan, kata Eleyas dari sebuah kamp pengungsi di Bangladesh.
"Saya mendengar suara tembakan yang memekakkan telinga beberapa kali," katanya. Eleyas mengatakan dia berbaring di tanah untuk melindungi dirinya. Saat dia bangun, dia melihat istri dan putrinya terluka parah dan banyak kerabatnya yang tewas.
Saksi kedua, Shamsuddin, 28 tahun, mengatakan dia selamat bersama istri dan bayi laki-lakinya yang baru lahir. Saat ditelepon dari kamp pengungsi di Bangladesh, dia mengatakan bahwa setelah serangan itu banyak orang tewas dan beberapa orang berteriak kesakitan karena luka-luka.
Kapal-kapal yang membawa warga Rohingya yang melarikan diri, juga tenggelam di Sungai Naf yang memisahkan kedua negara pada hari Senin. Puluhan orang tewas, menurut dua saksi mata dan media Bangladesh.
Juru bicara Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi mengatakan bahwa badan tersebut mengetahui kematian pengungsi akibat terbaliknya dua perahu di Teluk Benggala. PBB telah mendengar laporan tentang kematian warga sipil di Maungdaw tetapi tidak dapat mengonfirmasi jumlah atau keadaan sebenarnya.
REUTERS
Pilihan editor: Presiden Palestina Dijadwalkan Bertemu Putin di Rusia Pekan Ini