Reaksi Dunia atas Pembantaian Terbaru Israel di Sekolah Gaza: Prihatin Hingga Mengutuk

Reporter

Tempo.co

Minggu, 11 Agustus 2024 14:14 WIB

Warga Palestina melihat kerusakan di lokasi serangan Israel terhadap sekolah yang menampung pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza 10 Agustus 2024. REUTERS/Mahmoud Issa

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara di dunia mengutuk pembantaian terbaru Israel di sekolah Gaza yang menewaskan sedikitnya 100 warga Palestina yang sedang menunaikan salat Subuh pada Sabtu.

Pesawat militer Israel menargetkan sekolah Al-Taba'een di lingkungan Al-Daraj di timur Kota Gaza ketika jamaah sedang melaksanakan salat subuh, kantor berita Palestina Wafa melaporkan.

Israel bersikeras bahwa mereka menargetkan militan Hamas di dalam sekolah agama Gaza yang menampung pengungsi Palestina, namun serangan itu telah memicu kecaman internasional.

Menteri Luar Negeri David Lammy mengatakan bahwa Inggris “terkejut” atas serangan udara mematikan Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza dan menyerukan “gencatan senjata segera.”

“Terkejut dengan serangan Militer Israel terhadap sekolah al-Tabeen dan hilangnya nyawa secara tragis,” tulis Lammy di X.

Advertising
Advertising

“Kami memerlukan gencatan senjata segera untuk melindungi warga sipil, membebaskan semua sandera, dan mengakhiri pembatasan bantuan.”

Prancis juga mengomentari serangan tersebut, dengan mengatakan pihaknya mengutuk “dengan tegas” serangan Israel terhadap sekolah tersebut.

“Selama beberapa minggu, gedung sekolah berulang kali menjadi sasaran, dengan jumlah korban sipil yang tidak dapat ditoleransi,” katanya.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam kesempatan terpisah menyatakan kengeriannya atas serangan mematikan yang dilakukan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di Gaza.

“Ngeri dengan gambar-gambar sekolah penampungan di Gaza yang terkena serangan Israel, yang dilaporkan puluhan korban warga Palestina. Setidaknya 10 sekolah menjadi sasaran dalam beberapa minggu terakhir. Tidak ada pembenaran atas pembantaian ini,” tulis Borrell di X.

Amerika Serikat sebagai sekutu terdekat Israel menyatakan prihatin atas serangan itu. Gedung Putih mengatakan bahwa mereka “sangat prihatin” atas jatuhnya korban sipil setelah serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza yang menampung warga Palestina yang mengungsi, yang menurut tim penyelamat menewaskan lebih dari 100 orang.

“Kami sangat prihatin dengan laporan mengenai korban sipil di Gaza setelah serangan tersebut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Sean Savett dalam sebuah pernyataan.

“Kami menghubungi rekan-rekan Israel kami, yang mengatakan mereka menargetkan pejabat senior Hamas, dan kami meminta rincian lebih lanjut,” kata Savett.

Menuding Hamas, Savett mengatakan Hamas telah menggunakan sekolah-sekolah untuk beroperasi. “Namun, kami juga telah berulang kali dan secara konsisten mengatakan bahwa Israel harus mengambil tindakan untuk meminimalkan kerugian sipil.”

Serangan ini menjadi menjadi salah satu yang terburuk selama 10 bulan perang Israel ke Gaza.

Ketika pihak berwenang di Gaza mengatakan bahwa jumlah korban tewas dalam perang tersebut telah mencapai 39.790 orang, Savett mengatakan bahwa “terlalu banyak warga sipil yang terbunuh dan terluka.”

Serangan tersebut “menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan, yang terus kami upayakan tanpa kenal lelah untuk mencapainya,” simpulnya.

Sementara itu, salah satu negara yang telah mengakui negara Palestina, Spanyol, mengutuk serangan maut itu.

“Kami menuntut, sekali lagi, kepatuhan penuh terhadap tindakan sementara yang diberlakukan oleh Mahkamah Internasional dan perlindungan penduduk sipil,” kata Kementerian Luar Negeri Spanyol dalam sebuah pernyataan.

Dengan pemboman Sekolah Al-Taba'een, jumlah sekolah yang menjadi sasaran tentara Israel di Kota Gaza selama seminggu terakhir telah meningkat menjadi enam, menurut penghitungan Anadolu.

“Kami menegaskan kembali… bahwa perjanjian gencatan senjata segera sangat penting untuk mengakhiri bencana kemanusiaan ini dan membebaskan para sandera,” tambah Kementerian Luar Negeri Spanyol.

Pada Jumat, Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan pihaknya mendukung gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir, AS dan Qatar sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB.

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares juga mengatakan dia telah berbicara dengan timpalannya dari Arab Saudi mengenai risiko eskalasi di wilayah yang lebih luas.

Pada akhir Mei, Spanyol mengakui negara Palestina, dengan tujuan mencapai kemajuan dalam gencatan senjata dan solusi dua negara. Irlandia, Norwegia, dan kemudian Slovenia bergabung dalam pengakuan Palestina dan telah mendorong konferensi perdamaian internasional.

Pilihan Editor: Dunia Muslim Kutuk Serangan Israel yang Tewaskan 100 Jamaah Subuh di Sekolah Gaza

AL ARABIYA | ANADOLU

Berita terkait

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

1 jam lalu

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

Icom mengaku tak bisa memastikan apakah perangkat walkie talkie IC-V82, yang tiba-tiba ramai meledak di Lebanon pada Rabu lalu, benar unit oriisina

Baca Selengkapnya

Kota di Spanyol Ini akan Memutus Pasokan Air dan Listrik ke Rumah-rumah yang Disewakan ke Turis

8 jam lalu

Kota di Spanyol Ini akan Memutus Pasokan Air dan Listrik ke Rumah-rumah yang Disewakan ke Turis

Pariwisata yang berlebihan membuat harga sewa properti dianggap mahal sehingga tidak terjangkau oleh warga pulau wisata di Spanyol itu

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

9 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

9 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

10 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

10 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

11 jam lalu

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

Seorang siswa Jepang berusia 10 tahun meninggal satu hari setelah ditikam di dekat sekolahnya di China selatan

Baca Selengkapnya

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

12 jam lalu

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

Central Intelligence Agency (CIA) sering disamakan dengan The Federal Bureau of Investigation (FBI). Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Bacaan Niat Sholat Subuh Beserta Arti Bacaannya

13 jam lalu

Bacaan Niat Sholat Subuh Beserta Arti Bacaannya

Ketahui bacaan niat sholat subuh untuk sholat secara sendiri, berjamaah, dan saat menjadi imam beserta arti bacaannya.

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

13 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya