Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Cabut Larangan Penjualan Senjata ke Arab Saudi

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 10 Agustus 2024 19:57 WIB

Dalam foto ini yang dirilis pada Kamis, 30 Agustus 2018, sebuah tim dari kapal perusak AS, USS Jason Dunham, memeriksa perahu layar tradisional Arab "Dhow" ketika melakukan operasi keamanan maritim. (Angkatan Laut AS melalui AP)

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memutuskan mencabut larangan penjualan senjata Amerika Serikat ke Arab Saudi setelah tiga tahun diberlakukan. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Jumat, 9 Agustus 2024, mengatakan Biden telah merevisi kebijakannya agar Kerajaan Arab Saudi mau menurunkan ketegangan dalam perang Yaman.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga mencabut penangguhan pengiriman amunisi air-to-ground ke Arab Saudi. “Kami akan mempertimbangkan sejumlah transfer baru secara kasus-per-kasus dengan badan kebijakan transfer senjata konvensional,” kata sumber di Kementerian.

Sebelumnya pada pekan ini, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat sudah memberikan sinyalemen akan menarik aturan yang melarang pengiriman senjata ke Arab Saudi. Sebuah sumber mengatakan penjualan senjata dapat mulai dilanjutkan secepatnya pada awal pekan depan. Sedangkan sumber lain mengatakan Pemerintah Amerika Serikat mulai memberitahukan kebijakan penjualan senjata ke Arab Saudi sudah dicabut pada Jumat sore.

“Arab Saudi sudah memenuhi kesepakatan akhir, dan kami bersiap memenuhi kewajiban kami,” kata pejabat senior dipemerintahan Biden.

Di bawah undang-undang Amerika Serikat, sebagian besar kesepakatan senjata dalam jumlah besar harus dievaluasi Kongres Amerika Serikat sebelum dibuat keputusan akhir. Anggota Kongres dari Partai Republik dan Partai Demokrat telah mempertanyakan penyediaan senjata ke Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk jumlah korban warga sipil di Yaman dan sejumlah masalah pelanggaran HAM.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, oposisi Amerika Serikat sudah bersikap melunak buntut dari serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas dan adanya sejumlah perubahan dalam kampanye di Yaman. Pada Maret 2022 Arab Saudi dan kelompok Houthi menandatangani sebuah pakta yang dimediasi PBB agar Houthi tidak melancarkan serangan udara ke Arab Saudi dari wilayah perbatasan.

“Kami menyadari ada sejumlah langkah positif kalau Kementerian Pertahanan Arab Saudi telah mengambil alih langkah substansial untuk mengurangi kerugian dalam proses mitigasi warga sipil, di mana separuh dari langkah ini karena upaya Amerika Serikat dan para penasehatnya,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri RI Imbau WNI Patuhi Instruksi Evakuasi dari Wilayah Konflik

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Berpisah dari Al Nassr, Simak Perjalanan Karier Pelatih Luis Castro

1 jam lalu

Berpisah dari Al Nassr, Simak Perjalanan Karier Pelatih Luis Castro

Al Nassr telah mengumumkan Luis Castro hengkang dari jabatannya sebagai pelatih klub Arab Saudi itu

Baca Selengkapnya

4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

6 jam lalu

4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

Wisatawan bisa menjelajahi lorong-lorong kuno, menyeruput kopi Arab asli, atau menyelami petualangan bawah laut di Laut Merah di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

6 jam lalu

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

Central Intelligence Agency (CIA) sering disamakan dengan The Federal Bureau of Investigation (FBI). Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

5 Negara di Asia Paling Fanatik Sepak Bola, Indonesia Urutan Berapa?

9 jam lalu

5 Negara di Asia Paling Fanatik Sepak Bola, Indonesia Urutan Berapa?

Ticketgum merilis daftar negara paling fanatik sepak bola di seluruh dunia, termasuk di Asia.

Baca Selengkapnya

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

11 jam lalu

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

Sean Diddy Combs, rapper, musisi hiphop, produser, sekaligus pengusaha ini tengah menghadapi berbagai kontroversi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

12 jam lalu

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

Pangeran MBS mengatakan Arab Saudi tak akan menjalin hubungan dengan Israel hingga Palestina merdeka.

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut Cholil Qoumas Mangkir Lagi dari Panggilan Pansus Haji, Apa Saja Alasannya?

13 jam lalu

Menag Yaqut Cholil Qoumas Mangkir Lagi dari Panggilan Pansus Haji, Apa Saja Alasannya?

Menag Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mangkir lagi dari panggilan Pansus Haji DPR. Apa lagi alasannya?

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

17 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

20 jam lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

1 hari lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya