Israel Gencar Incar Yahya Sinwar, Siapakah Dia?

Jumat, 9 Agustus 2024 06:14 WIB

Ketua Hamas Gaza Yahya Al-Sinwar berbicara kepada media, di Kota Gaza 28 Oktober 2019.[REUTERS/Mohammed Salem]

TEMPO.CO, Jakarta - Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, kembali menjadi sorotan internasional setelah dilantik sebagai Kepala Biro Politik Hamas. Sinwar kini menjadi pusat perhatian dunia setelah penunjukannya menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh dalam sebuah serangan di Teheran, Iran.

Penunjukan Sinwar sebagai pengganti Ismail Haniyeh, yang baru saja dibunuh, menunjukkan kekuatan Hamas yang tak tergoyahkan di Gaza dan mempertegas tekad kelompok ini dalam melawan kekejaman Israel.

Sejak serangan besar pada 7 Oktober, Sinwar telah menjadi target utama Israel yang berupaya memburunya.

"Penunjukan tersebut berarti bahwa Israel harus menghadapi Sinwar mengenai solusi perang Gaza," kata seorang diplomat regional, dilansir dari Reuters.

Diplomat tersebut menambahkan bahwa penunjukan Sinwar adalah pernyataan ketegasan dan sikap tak kompromi dari Hamas. Dengan penunjukan ini, Hamas memperlihatkan bahwa meskipun Haniyeh telah tewas dibunuh, mereka tetap memiliki kepemimpinan yang solid dan siap melancarkan serangan.

Advertising
Advertising

“Ini adalah pesan ketangguhan (Hamas) dan tanpa kompromi,” katanya.

Yahya Sinwar: Langganan Ditangkap Israel

Yahya Sinwar lahir pada 19 Oktober 1962 di kamp pengungsi Khan Younis, Gaza. Sinwar dikenal sebagai salah satu tokoh terkuat dan paling kontroversial di Hamas. Ia memulai karier politiknya sebagai aktivis di Universitas Islam Gaza, di mana ia terlibat dalam gerakan melawan pendudukan Israel.

Sinwar pernah ditangkap oleh Israel pada 1988 dan dijatuhi hukuman seumur hidup karena terlibat dalam kegiatan militer. Dikutip dari Al Jazeera, ia menghabiskan 23 tahun di penjara Israel. Di sana, ia mempelajari bahasa Ibrani dan menjadi sangat paham tentang politik Israel.

Setelah dibebaskan pada 2011 sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan Israel, Sinwar segera meraih posisi penting dalam struktur Hamas. Pada 2017, ia diangkat sebagai pemimpin Hamas di Gaza, menggantikan Ismail Haniyeh.

Sinwar dikenal karena sikapnya yang keras terhadap Israel dan perannya dalam mengorganisasi berbagai operasi militer Hamas. Ia juga terlibat dalam "Serangan Pedang Yerusalem" pada Mei 2021, yang meningkatkan ketegangan antara Gaza dan Israel.

Selama kariernya, Sinwar telah memainkan peran kunci dalam mengatur strategi militer dan politik Hamas, termasuk dalam penyelenggaraan aksi unjuk rasa seperti "March of Return" dan "Breaking the Siege" pada 2018. Meskipun sering kali bersembunyi dari publik, Sinwar tetap menjadi figur sentral dalam perlawanan Hamas terhadap Israel.

Tanggapan Israel

Israel menanggapi penunjukan Sinwar dengan kekhawatiran dan penekanan bahwa mereka akan terus mengejar Sinwar. Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyebut Sinwar sebagai salah satu tokoh paling berbahaya dan menegaskan bahwa Israel mempersiapkan langkah-langkah untuk menangkapnya.

Sementara itu dilansir dari The New Arab, Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz menulis di X bahwa terpilihnya Sinwar mengirimkan pesan yang jelas bahwa masalah Palestina sekarang sepenuhnya dikendalikan oleh Iran dan Hamas. Media Israel dikabarkan sangat mendukung penunjukan tersebut dan menyoroti pergeseran basis kekuatan gerakan tersebut sepenuhnya ke Gaza.

Penunjukan Sinwar dianggap sebagai sinyal bahwa Hamas berkomitmen untuk melanjutkan perjuangannya dan tetap memperkuat posisinya di Gaza, meskipun menghadapi tekanan internasional dan serangan militer dari Israel.

Dengan penunjukan Yahya Sinwar, Hamas menunjukkan bahwa mereka tetap solid dan bersatu dalam menghadapi tantangan ke depan. Juga sambil mengirimkan pesan kepada Israel dan komunitas internasional tentang kekuatan dan tekad mereka melawan pendudukan Israel di tanah Palestina.

REUTERS | AL JAZEERA | NEW ARAB
Pilihan editor: Hamas: Penunjukan Yahya Sinwar Jadi Peringatan untuk Israel

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

33 menit lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

1 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

1 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

1 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

5 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

5 jam lalu

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?

Baca Selengkapnya

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

5 jam lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

6 jam lalu

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

Perusahaan Jepang ICOM mengaku telah menghentikan produksi walkie talkie yang meledak milik Hizbullah sejak 10 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

7 jam lalu

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

Hizbullah menggempur Israel sejak pertama kali sejak pager meledak serentak.

Baca Selengkapnya

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

7 jam lalu

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

Edward Snowden mengecam Israel atas ledakan pager Hizbullah. Ia menyebut Israel teroris.

Baca Selengkapnya