Protes Tuntut PM Hasina Mundur Masih Berlangsung di Bangladesh, Korban Jiwa Naik Jadi 91 Orang

Senin, 5 Agustus 2024 10:45 WIB

Seorang demonstran memberi isyarat ketika pengunjuk rasa bentrok dengan Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) dan polisi di luar Bangladesh Television milik negara ketika kekerasan meletus di seluruh negeri setelah protes anti-kuota oleh mahasiswa, di Dhaka, Bangladesh, 19 Juli 2024. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta -Korban jiwa kembali meningkat dalam demonstrasi besar-besaran di Bangladesh untuk mendesak mundurnya Perdana Menteri Sheikh Hasina. Setidaknya 91 orang tewas dan ratusan lainnya cedera dalam bentrokan pada Ahad, 4 Agustus 2024 ketika polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan puluhan ribu pengunjuk rasa.

Para demonstran memblokir jalan raya utama selagi para mahasiswa melakukan aksi non-kooperatif untuk mendesak pengunduran diri pemerintahan Hasina, dan kekerasan menyebar ke seluruh negeri.

Jumlah korban tewas, yang mencakup setidaknya 13 polisi, merupakan angka tertinggi dalam satu hari dari semua protes dalam sejarah Bangladesh baru-baru ini. Jumlah itu melampaui 67 kematian yang dilaporkan pada 19 Juli ketika para mahasiswa turun ke jalan untuk menuntut pencabutan kuota untuk pekerjaan pemerintah.

Pemerintah lantas mengumumkan jam malam nasional tanpa batas waktu mulai pukul 18.00 waktu setempat, untuk pertama kalinya sejak protes dimulai bulan lalu. Pemerintah juga mengumumkan hari libur umum selama tiga hari mulai Senin, 5 Agustus 2024.

Kerusuhan ini merupakan ujian terbesar bagi Hasina dalam pemerintahannya selama 20 tahun, setelah ia memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut dalam pemilihan umum yang diboikot oleh oposisi utama Partai Nasionalis Bangladesh.

Para pengkritik Hasina, bersama dengan kelompok-kelompok hak asasi manusia, menuduh pemerintah menggunakan kekerasan berlebihan terhadap para pengunjuk rasa. Tuduhan tersebut dibantah oleh perdana menteri itu dan kabinetnya.

Hasina menggambarkan para demonstran sebagai “teroris”, ketika berbicara usai pertemuan panel keamanan nasional yang dihadiri oleh para kepala angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, polisi, dan lembaga-lembaga lainnya.

“Mereka yang melakukan kekerasan bukanlah mahasiswa, tetapi teroris yang ingin mengacaukan negara,” kata Hasina, seperti dikutip Reuters. “Saya mengimbau kepada warga negara kita untuk menekan para teroris ini dengan tangan besi.”

Para demonstran menargetkan kantor-kantor polisi dan kantor-kantor partai yang berkuasa selama protes berlangsung. Tiga belas polisi dipukuli hingga tewas di distrik barat laut Sirajganj, kata polisi. Sembilan orang lainnya tewas di distrik itu, tempat dua rumah anggota parlemen dibakar.

Setidaknya 11 orang, termasuk dua mahasiswa dan seorang pemimpin partai berkuasa, tewas dan puluhan lainnya luka-luka di tengah bentrokan sengit di beberapa tempat di ibu kota Dhaka, kata polisi dan saksi mata.

Untuk kedua kalinya selama protes baru-baru ini, pemerintah menutup layanan internet berkecepatan tinggi di negara berpenduduk 170 juta orang itu, kata operator seluler. Platform media sosial Facebook dan WhatsApp tidak tersedia, bahkan melalui koneksi pita lebar.

Kementerian Luar Negeri India mendesak warga negaranya untuk tidak bepergian ke Bangladesh, negara tetangga mereka, sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Pilihan Editor: Bangladesh Rusuh Lagi: 21 Tewas, Mahasiswa Minta PM Mundur

REUTERS

Berita terkait

Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

1 jam lalu

Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

Peraturan baru dari Meta tentang peningkatan keamanan pada akun remaja menjadi sorotan. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

2 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah akan membuat Israel merasakan 'neraka', setelah gelombang ledakan peralatan komunikasi di Lebanon

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Kepolisian Aktor Paling Sering Muncul di Kasus Dugaan Pelanggaran HAM

13 jam lalu

Komnas HAM Sebut Kepolisian Aktor Paling Sering Muncul di Kasus Dugaan Pelanggaran HAM

Komnas HAM kembali menyoroti kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian selama aksi Peringatan Darurat Kawal Putusan MK pada akhir Agustus lalu

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

13 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

TAUD Sebut Ada 254 Korban Brutalitas Aparat di Demonstrasi Kawal Putusan MK

14 jam lalu

TAUD Sebut Ada 254 Korban Brutalitas Aparat di Demonstrasi Kawal Putusan MK

TAUD menyatakan berhasil mengidentifikasi 254 korban kekerasan fisik yang dilakukan aparat saat demonstrasi Kawal Putusan MK.

Baca Selengkapnya

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

14 jam lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

32 Orang Tewas dan Ribuan Warga Lebanon Terluka dalam 2 Gelombang Ledakan Perangkat Nirkabel

15 jam lalu

32 Orang Tewas dan Ribuan Warga Lebanon Terluka dalam 2 Gelombang Ledakan Perangkat Nirkabel

Hizbullah menuduh Israel berada di balik ledakan alat komunikasi baik pager hingga walkie talkie di Lebanon

Baca Selengkapnya

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

15 jam lalu

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

Seorang siswa Jepang berusia 10 tahun meninggal satu hari setelah ditikam di dekat sekolahnya di China selatan

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara Pencabulan Anak Panti Asuhan oleh Polisi P21, Brigadir Achmal Subakti Dijerat UU Perlindungan Anak

15 jam lalu

Berkas Perkara Pencabulan Anak Panti Asuhan oleh Polisi P21, Brigadir Achmal Subakti Dijerat UU Perlindungan Anak

Anggota Polsek Tanjung Pandang, Brigadir Achmal Subakti, yang menjadi tersangka kasus pencabulan anak panti asuhan segera menjalani persidangan.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Aset Bandar Narkoba Hendra Sabarudin

1 hari lalu

Polisi Buru Aset Bandar Narkoba Hendra Sabarudin

Polisi akan terus mencari aset milik bandar narkoba Hendra Sabarudin, yang mengendalikan bisnis dari dalam lembaga pemasyarakatan.

Baca Selengkapnya