Bangladesh Rusuh Lagi: 21 Tewas, Mahasiswa Minta PM Mundur
Editor
Dewi Rina Cahyani
Minggu, 4 Agustus 2024 17:51 WIB
Polisi mengaku tidak menembakkan peluru namun beberapa bahan peledak rakitan diledakkan. Daerah itu pun berubah menjadi medan pertempuran.
Di distrik timur laut Pabna, sedikitnya tiga orang tewas dan 50 orang terluka selama bentrokan antara pengunjuk rasa dan aktivis Liga Awami yang berkuasa di Hasina, kata para saksi. Dua orang lagi tewas dalam kekerasan di distrik utara Bogura, dan lima orang tewas di empat distrik lainnya, kata pejabat rumah sakit.
"Serangan terhadap rumah sakit tidak dapat diterima," kata Menteri Kesehatan Samanta Lal Sen. Seekelompok orang merusak rumah sakit perguruan tinggi kedokteran di Dhaka, ibu kota negara. "Semua orang harus menahan diri dari tindakan ini."
Untuk kedua kalinya selama protes baru-baru ini, pemerintah menutup layanan internet berkecepatan tinggi, kata operator seluler. Bangladesh juga menutup platform media sosial Facebook dan WhatsApp.
Bulan lalu, sedikitnya 150 orang tewas, ribuan lainnya terluka dan sekitar 10.000 orang ditangkap dalam kekerasan yang dipicu oleh demonstrasi yang dipimpin kelompok mahasiswa yang memprotes kuota untuk pekerjaan pemerintah. Protes terhenti setelah Mahkamah Agung membatalkan sebagian besar kuota.
REUTERS | NDTV
Pilihan editor: Buru Pembunuh Ismail Haniyeh, Iran Tangkap Sejumlah Perwira Intelijen