Amerika Gugat TikTok karena Mengumpulkan Data Anak Tanpa Izin Orang Tua

Minggu, 4 Agustus 2024 07:07 WIB

Ilustrasi aplikasi TikTok (ANTARA/Arindra Meodia)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat melalui Federal Trade Commission (FTC) dan Departemen Kehakiman AS mengajukan gugatan terhadap TikTok dan perusahaan induknya, ByteDance, atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Privasi Anak-Anak di Internet (Children’s Online Privacy Protection Act atau COPPA).

FTC dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat menuduh bahwa TikTok dan ByteDance telah menyadari kewajiban mereka untuk mematuhi COPPA, namun tetap membiarkan jutaan anak di bawah umur 13 tahun menggunakan platform mereka selama bertahun-tahun.

Dikutip dari TechCrunch, tuduhan ini datang meski TikTok telah menyelesaikan kasus serupa dengan FTC pada 2019 dengan membayar denda sebesar USD 5,7 juta dan berjanji untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah anak-anak di bawah umur 13 tahun mendaftar di platform mereka.

"Pada tahun 2020, TikTok memiliki kebijakan untuk mempertahankan akun anak-anak yang mereka tahu berusia di bawah 13 tahun kecuali jika anak tersebut secara eksplisit mengakui usia dan kondisi lain yang ketat terpenuhi," tulis FTC dalam siaran pers.

Tak hanya itu, FTC juga menuduh bahwa TikTok dan ByteDance tetap mengumpulkan dan menggunakan data pengguna di bawah umur, termasuk data untuk penargetan iklan, bahkan setelah karyawan menyuarakan keprihatinan dan TikTok dilaporkan mengubah kebijakannya untuk tidak lagi memerlukan pengakuan usia secara eksplisit.

Advertising
Advertising

FTC juga menemukan masalah pada Mode Anak TikTok, yang diklaim lebih sesuai dengan COPPA. Mode Anak ini diduga mengumpulkan jauh lebih banyak data daripada yang dibutuhkan, termasuk informasi tentang aktivitas dalam aplikasi dan pengidentifikasi yang digunakan TikTok untuk membangun profil (dan berbagi dengan pihak ketiga) guna mencegah hilangnya pengguna.

Ketika orang tua meminta agar akun anak mereka dihapus, TikTok dilaporkan membuat proses tersebut sulit dan sering kali gagal mematuhi permintaan tersebut. FTC menyatakan bahwa TikTok sengaja dan berulang kali melanggar privasi anak-anak, mengancam keselamatan jutaan anak di seluruh negeri.

“FTC akan terus menggunakan seluruh kewenangannya untuk melindungi anak-anak secara online, terutama ketika perusahaan-perusahaan menggunakan alat digital yang semakin canggih untuk mengawasi anak-anak dan mengambil keuntungan dari data mereka,” kata ketua FTC, Lina Khan, dalam sebuah pernyataan.

FTC dan Departemen Kehakiman AS mengusulkan untuk mendenda TikTok dan ByteDance dengan denda sipil hingga USD 51.744 per pelanggaran per hari dan perintah permanen untuk mencegah pelanggaran COPPA di masa depan.

Pilihan Editor: Mengapa Cristiano Ronaldo Dilarang Membuat Akun YouTube dan TikTok?

Berita terkait

Kenapa Hotspot iPhone Tidak Muncul? Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

1 jam lalu

Kenapa Hotspot iPhone Tidak Muncul? Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa hotspot iPhone tidak muncul? Hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti iOS yang belum diperbarui dan adanya masalah pada operator.

Baca Selengkapnya

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

4 jam lalu

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

Sean Diddy Combs, rapper, musisi hiphop, produser, sekaligus pengusaha ini tengah menghadapi berbagai kontroversi.

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

10 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Rano Karno soal Rencana Buat Akun TikTok: Tertarik Buat Konten A Day in My Life

23 jam lalu

Rano Karno soal Rencana Buat Akun TikTok: Tertarik Buat Konten A Day in My Life

Rano Karno bicara soal rencana membuat akun TikTok untuk menjangkau generasi z dan sosialisasi menjelang pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

1 hari lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Cara Setting DNS Cloudflare di Android dengan Mudah

1 hari lalu

Cara Setting DNS Cloudflare di Android dengan Mudah

Ketahui cara setting DNS Cloudflare di Android dengan mudah. Dengan melakukan ini, maka koneksi internet bisa lebih baik.

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

1 hari lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

1 hari lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

1 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

1 hari lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya