Pentagon Mengerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Timur Tengah

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 3 Agustus 2024 16:21 WIB

Pilot duduk di kokpit jet tempur F-16, padai upacara serah terima setelah tiba dari Amerika Serikat ke Pangkalan Udara Malacky-Kuchyna, di Malacky, Slovakia, 22 Juli 2024. Dua dari empat belas jet tempur telah tiba setelah kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 2018 untuk menggantikan jet MiG-29 buatan Rusia. REUTERS/Radovan Stoklasa

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika Serikat akan mengerahkan jet-jet tempur tambahan dan kapal perang ke Timur Tengah untuk meningkatkan pertahanan di sana dari ancaman Iran, sekutu-sekutu Hamas dan Hizbullah. Pengerahan ini disetujui Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin. Jet tempur yang dikirimkan Amerika Serikat diyakini bisa menembak jatuh rudal balistik yang ditembakkan ke arah timur tengah dan Eropa.

Amerika Serikat sedang bersiap menghadapi Iran untuk menepati janjinya yang akan membalas pembunuhan salah satu Ketua Hamas Ismail Haniyeh pada dua hari lalu di Tehran. Pembunuhan pada Haniyeh adalah satu dari serangkaian pembunuhan pada tokoh-tokoh senior Hamas saat berkecamuk perang Gaza antara Israel dan Hamas.

“Austin telah memerintahkan ada penyesuaian terhadap rancangan postur militer untuk meningkatkan perlindungan Amerikat Serikat, untuk meningkatkan dukungan pertahanan pada Israel dan untuk memastikan Amerika Serikat sudah siap menghadapi sejumlah kontigensi,” demikian keterangan Pentagon.

Telah ada sejumlah spekulasi Pentagon mungkin tidak menggantu kapal penyerang USS Theodore Roosevelt untuk melancarkan serangan ke Timur Tengah segera setelah pengerahan rampung dilakukan. Akan tetapi, Austin memutuskan merotasi kapal penyerang USS Abraham Lincoln

Pentagon dalam keterangannya menyatakan akan meningkatkan kesiapan dengan cara mengerahkan lebih banyak rudal-rudal balistik untuk pertahanan. Sebelumnya militer Amerika Serikat juga telah secara intensif dikerahkan saat Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke teritorial Israel.

Akan tetapi, ancaman Hizbullah di Lebanon dapat menghadirkan tantangan unik terhadap apapun upaya yang dilakukan Amerika Serikat untuk mencegat drone dan rudal mengingat persenjataan Hizbullah luas dan jaraknya dekat dengan Israel. Israel untungnya secara sukses menangkis hampir 300 drone dan rudal berkat bantuan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Advertising
Advertising

Pada Kamis, 1 Agustus 2024, Biden melakukan pembicaraan pertelepon dengan Netanyahu untuk mendiskusikan pengerahan militer dengan Amerika Serikat untuk mendukung Israel melawan ancaman seperti rudal dan drone. Iran dan Hamas sama-sama menuduh Israel sebagai dalang pembunuhan terhadap Haniyeh dan berjanji akan melakukan pembalasan. Israel tidak mengklaim bertanggung jawab atas kematian itu, namun tidak pula menyangkalnya.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Pembunuhan Ismail Haniyeh, Begini Tanggapan PP Muhammadiyah dan PBNU

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

12 jam lalu

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

Central Intelligence Agency (CIA) sering disamakan dengan The Federal Bureau of Investigation (FBI). Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

17 jam lalu

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

Sean Diddy Combs, rapper, musisi hiphop, produser, sekaligus pengusaha ini tengah menghadapi berbagai kontroversi.

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

23 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

1 hari lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

1 hari lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

1 hari lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

1 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

1 hari lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

1 hari lalu

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

1 hari lalu

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang

Baca Selengkapnya