Kronologi Pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran, Kesaksian Presiden Iran Masoud Pezeshkian

Sabtu, 3 Agustus 2024 12:01 WIB

Warga Iran menghadiri prosesi pemakaman ketua Hamas yang terbunuh, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala politik Hamas Ismail Haniyeh telah dibunuh di Teheran, ibu kota Iran dalam sebuah serangan yang dituduhkan oleh kelompok tersebut kepada Israel. Pembunuhan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan, beberapa jam setelah Israel menyerang Lebanon dan menargetkan komandan senior Hizbullah.

Hamas dan Hizbullah, bagian dari "poros perlawanan" yang dipimpin Iran, telah terlibat dalam konflik dengan Israel sejak perang Gaza yang dimulai pada 7 Oktober lalu.

Ismail Haniyeh telah terbunuh dalam serangan yang dilakukan oleh Israel di bagian utara Teheran. Menurut media pemerintah Iran, serangan tersebut menghantam gedung tempat tinggal Haniyeh dan pengawal pribadinya, Wasim Abu Shaaban. Kediaman Haniyeh, yang juga merupakan bangunan untuk veteran militer Iran, berada di bawah penjagaan ketat untuk melindungi delegasi asing yang datang untuk pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Serangan ini terjadi beberapa jam setelah Haniyeh menghadiri upacara pelantikan Pezeshkian, di mana ia terlihat memeluk presiden baru di lantai parlemen. Presiden Pezeshkian menyatakan kesedihan mendalam atas kematian Haniyeh, sementara Khamenei dan IRGC telah berjanji untuk membalas serangan ini.

Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di antara 110 delegasi asing, menurut pihak berwenang Iran. Dia terbunuh beberapa jam setelah memeluk Pezeshkian dengan hangat di lantai parlemen setelah sumpah jabatannya, ketika para anggota parlemen dan pejabat meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung perjuangan Palestina.

Advertising
Advertising

"Kemarin saya mengangkat tangannya yang penuh kemenangan dan hari ini saya harus menguburnya di pundak saya," tulis Pezeshkian, presiden moderat yang didukung oleh kaum reformis yang telah berjanji untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Barat untuk mencabut sanksi-sanksi keras terhadap Iran.

Haniyeh dan pemimpin Jihad Islam Palestina Ziyad al-Nakhaleh telah bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei beberapa jam sebelumnya. Tidak jelas apakah al-Nakhaleh juga berada di dalam atau di dekat kediaman tempat Haniyeh terbunuh.

Beberapa jam sebelum pemimpin Palestina itu terbunuh, pesawat tempur Israel mengebom sebuah bangunan tempat tinggal di pinggiran selatan Beirut, menargetkan komandan Hizbullah Fuad Shukr di tengah-tengah konflik yang semakin memanas. Sedikitnya tiga orang tewas dan lebih dari 70 orang lainnya terluka.

Sekitar waktu yang sama, Amerika Serikat melakukan serangan di dalam pangkalan di selatan Baghdad yang dioperasikan oleh Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak yang menewaskan beberapa anggota kelompok yang didukung Iran.

Sementara itu, ketegangan antara Israel dan Lebanon juga meningkat. Pada 27 Juli, sebuah proyektil jatuh di lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menewaskan 12 anak-anak dan remaja. Israel menyalahkan Hizbullah, yang membantah terlibat, dan Teheran menyebut tuduhan tersebut sebagai “rekayasa” oleh Israel.

Pembunuhan Haniyeh, seorang tokoh kunci dalam perundingan gencatan senjata Gaza, diperkirakan akan mempersulit proses tersebut, mengingat situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza dan tekanan internasional untuk menghentikan konflik. Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, menyebut pembunuhan ini sebagai “kejadian berbahaya” yang akan berdampak besar di seluruh wilayah.

“Saudara, pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan, tewas dalam serangan Zionis di markas besarnya di Teheran setelah ia berpartisipasi dalam pelantikan presiden (Iran) yang baru,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Arabiya.

Haniyeh, yang selama sisa hidupnya tinggal di Qatar, telah menjadi wajah diplomasi internasional Hamas di tengah serangan Israel di Jalur Gaza yang masih berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Kematian Haniyeh sebagai salah satu negosiator Hamas dikhawatirkan akan menghambat peluang kesepakatan gencatan senjata dengan Israel di Gaza.

MYESHA FATINA RACHMAN I IDA ROSDALINA I DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Pembunuhan Ismail Haniyeh, Begini Tanggapan PP Muhammadiyah dan PBNU

Berita terkait

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

3 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

5 jam lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Mengenal Unit 8200, Unit Rahasia Andalan Israel dalam Perang Siber

7 jam lalu

Mengenal Unit 8200, Unit Rahasia Andalan Israel dalam Perang Siber

Unit 8200 dicurigai menjadi pelaku serangan ledakan pager di Lebanon yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai ribuan lainnya.

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

10 jam lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

12 jam lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

14 jam lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Efek dan Kejadian Ledakan Ribuan Pager di Lebanon, Dosen ITB Sangsikan dari Baterai

14 jam lalu

Efek dan Kejadian Ledakan Ribuan Pager di Lebanon, Dosen ITB Sangsikan dari Baterai

Faktor baterai, gelombang mikro, dan transmisi sinyal pager dirasa tak mungkin sebabkan efek ledakan seperti yang terjadi di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Singkirkan Handphone, Ini Alasan Hizbullah Gunakan Pager untuk Berkomunikasi

15 jam lalu

Singkirkan Handphone, Ini Alasan Hizbullah Gunakan Pager untuk Berkomunikasi

Hizbullah menggunakan pager untuk berkomunikasi dan meninggalkan telepon genggam. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

15 jam lalu

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

Ribuan pager yang digunakan Hizbullah meledak serentak kemarin. Pager diproduksi di Budapest.

Baca Selengkapnya

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

15 jam lalu

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

Apa yang terungkap dari kelompok gerilyawan Hibullah dukungan Iran, menegaskan kalau peran pager ternyata masih dibutuhkan.

Baca Selengkapnya