Kematian Menanti Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, Selama 2 Bulan

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 3 Agustus 2024 10:06 WIB

Warga Iran berkumpul untuk prosesi pemakaman pemimpin Hamas yang terbunuh, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian menunggu pemimpin Hamas Ismail Haniyeh selama lebih dari dua bulan. Sebuah bom secara diam-diam diselundupkan ke dalam wisma di Iran di mana ia diperkirakan akan tiba, demikian laporan The New York Times yang mengutip beberapa pejabat di Amerika Serikat dan Timur Tengah.

Bom itu disembunyikan di sebuah wisma di daerah mewah di Teheran, yang dilindungi oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) - sekitar dua bulan yang lalu. Wisma itu berada di dalam kompleks besar yang digunakan oleh IRGC untuk pertemuan rahasia dan menampung tamu-tamu penting.

Penantian yang cukup lama itu akhirnya membuahkan hasil. Haniyeh, negosiator utama Hamas yang telah memimpin delegasi politiknya di Qatar, tiba di Teheran untuk menghadiri upacara pengambilan sumpah presiden Iran, Masoud Pezeshkian.

Bagaimana Haniyeh tewas?

Pada Selasa pagi, dikonfirmasi bahwa dia berada di kamarnya di wisma dan para pembunuh meledakkan bom dari jarak jauh, lapor NYT. Ledakan tersebut mengguncang bangunan tersebut. Sebagian dinding runtuh. Jendela-jendela pecah.

Advertising
Advertising

Haniyeh dan seorang pengawalnya tewas dalam serangan yang disebut Hamas sebagai "serangan berbahaya Zionis terhadap kediamannya di Teheran". Kelompok Palestina yang terlibat dalam pertarungan mematikan atas kampanye Israel di Gaza menyebutnya sebagai "eskalasi besar" dan menuduh Israel sebagai pelaku pembunuhan tersebut.

Pembunuhan pemimpin Hamas tersebut mengancam akan mengganggu pembicaraan untuk mengakhiri perang dan melepaskan gelombang kekerasan lainnya.

Israel belum mengaku bertanggung jawab. Namun, laporan tersebut menyatakan bahwa para pejabat intelijen Israel telah membagikan rincian tentang operasi rahasia tersebut kepada para pejabat Barat dalam waktu dekat.

Diplomat top AS, Antony Blinken, telah membantah bahwa AS telah mengetahui rencana pembunuhan tersebut.

Adakah spekulasi penyebab lain kematiannya?

Sebelumnya ada spekulasi bahwa Haniyeh terbunuh dalam sebuah serangan rudal, namun teori rudal menimbulkan keraguan tentang bagaimana Israel menghindari sistem pertahanan udara di ibu kota Iran. Kerusakan yang ditimbulkan sangat kecil, jauh lebih kecil daripada kerusakan yang disebabkan oleh serangan rudal.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa para pembunuh berhasil menemukan celah dalam keamanan Iran untuk menyelundupkan bom tersebut, meskipun masih belum jelas bagaimana mereka berhasil menyembunyikannya selama dua bulan.

Ada desas-desus bahwa para saksi mata melihat sebuah benda seperti rudal menghantam jendela kamar Haniyeh, namun para pejabat Iran telah mengonfirmasi bahwa ledakan itu terjadi di dalam kamar dan bom tersebut telah ditempatkan sebelumnya.

Menurut para pejabat Timur Tengah, dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk perencanaan dan membutuhkan pengawasan yang detail terhadap kompleks tersebut. Perencanaannya sangat tepat sehingga kamar sebelah, tempat pemimpin Jihad Islam Palestina Ziyad al-Nakhalah tinggal, tidak mengalami kerusakan parah.

Pembunuhan ini telah menyebabkan rasa malu yang luar biasa bagi para pejabat Iran yang belum mengetahui bagaimana dan kapan bom-bom itu ditanam.

Tim medis yang berada di dalam kompleks menyatakan bahwa Haniyeh telah meninggal. Mereka juga gagal menyelamatkan pengawalnya.

Apakah Mossad terlibat?

Badan mata-mata dan intelijen asing Israel, Mossad, terutama ditugaskan untuk melakukan pembunuhan di luar negeri. Kepala Mossad David Barnea telah bersumpah untuk memburu para pemimpin Hamas setelah serangan 7 Oktober.

Dia mengatakan bahwa akan membutuhkan waktu, seperti yang terjadi setelah pembantaian di Munich, untuk mendapatkan para pemimpin Palestina.

Barnea merujuk pada pembunuhan 11 atlet Israel oleh agen-agen Palestina pada Olimpiade 1972 di Munich. Mossad telah mengaktifkan pasukan pembunuh bayarannya untuk melakukan operasi rahasia 'Operasi Murka Tuhan', dengan nama sandi Bayonet, untuk membalas pembunuhan tersebut.

NDTV

Pilihan Editor: Dubes Iran: Pembunuhan Ismail Haniyeh Penghinaan terhadap Kehormatan Iran

Berita terkait

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

5 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Cara Mossad Ledakkan 5.000 Pager di Lebanon yang Targetkan Hizbullah?

1 hari lalu

Bagaimana Cara Mossad Ledakkan 5.000 Pager di Lebanon yang Targetkan Hizbullah?

Ledakan pager mengguncang Lebanon. Diduga ini adalah ulah Israel yang menargetkan anggota Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

1 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Israel Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager yang Diimpor ke Lebanon

1 hari lalu

Israel Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager yang Diimpor ke Lebanon

Ledakan pager di Lebanon sebabkan lebih dari 300 orang kehilangan kedua tangannya, 150 hancur perutnya dan sejumlah orang kehilangan mata

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Gelombang Ledakan Pager Maut di Lebanon

1 hari lalu

Fakta-fakta tentang Gelombang Ledakan Pager Maut di Lebanon

Gelombang ledakan pager di Lebanon menewaskan sedikitnya 9 orang, termasuk para pejuang Hizbullah dan petugas medis.

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

1 hari lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

1 hari lalu

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pager Milik Hizbullah yang Meledak Bersamaan, Ditanami Bom Mini Israel?

1 hari lalu

Mengenal Pager Milik Hizbullah yang Meledak Bersamaan, Ditanami Bom Mini Israel?

Ratusan alat komunikasi pager milik kelompok Hizbullah di Lebanon meledak secara bersamaan pada Selasa, diduga karena ditanami bom mini Israel.

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Berkirim Surat kepada Pemimpin Hizbullah, Ini Pesannya

6 hari lalu

Yahya Sinwar Berkirim Surat kepada Pemimpin Hizbullah, Ini Pesannya

Ini sebuah pesan yang pertama kali dilaporkan sejak Yahya Sinwar menjadi ketua Hamas pada Agustus.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Berusaha Memastikan Kematian Komandan Al Qassam, Mohammed Deif

8 hari lalu

Jaksa ICC Berusaha Memastikan Kematian Komandan Al Qassam, Mohammed Deif

ICC telah membatalkan proses hukum atas Ismail Haniyeh yang terbunuh pada 31 Juli 2024.

Baca Selengkapnya