Israel Menuduh Jurnalis yang Tewas Agen Hamas, Ini Bantahan Al Jazeera

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 2 Agustus 2024 12:07 WIB

Sebuah rompi pers terletak di tubuh seorang jurnalis Palestina Hamza al-Dahdouh, putra jurnalis Al Jazeera Wael al-Dahdouh, setelah Hamza terbunuh dalam serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, 7 Januari, 2024. Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Al Jazeera "dengan tegas" menolak tuduhan Israel yang "tidak berdasar" bahwa korespondennya, Ismail al-Ghoul, yang terbunuh dalam serangan Israel di Gaza, adalah seorang anggota Hamas.

Jaringan yang berbasis di Doha itu, Kamis, 1 Agustus 2024, mengatakan bahwa tuduhan tersebut, yang disampaikan Israel tanpa bukti, merupakan upaya untuk membenarkan "pembunuhan yang disengaja" terhadap al-Ghoul dan juru kamera pendampingnya, Rami al-Rifi.

Kedua jurnalis Al Jazeera itu terbunuh dalam sebuah serangan udara Israel terhadap kendaraan mereka di kamp pengungsi Shati, Gaza utara, pada Rabu.

Sejarah Panjang Kebohongan Israel

Al Jazeera Media Network mengatakan tuduhan terhadap al-Ghoul "menyoroti sejarah panjang Israel yang penuh dengan kepalsuan dan bukti palsu yang digunakan untuk menutupi kejahatannya yang keji", menggarisbawahi bahwa negara tersebut telah melarang jurnalis internasional untuk masuk ke Gaza.

Advertising
Advertising

"Selain itu, pasukan pendudukan Israel sebelumnya telah menculik Ismail pada 18 Maret 2024, saat penyerbuan mereka ke Rumah Sakit al Shifa, menahannya selama beberapa waktu sebelum dibebaskan, yang menyanggah dan membantah klaim palsu mereka tentang afiliasi Ismail dengan organisasi mana pun," tambah jaringan tersebut.

Koresponden yang terbunuh itu mengatakan pada saat itu bahwa pasukan Israel menahannya bersama wartawan lain dan memaksa mereka untuk berbaring tengkurap dengan mata tertutup dan tangan diikat selama beberapa jam.

"Ismail bergabung dengan Al Jazeera pada November 2023, mendedikasikan seluruh waktu dan upayanya untuk meliput perang di Gaza, mendokumentasikan kekejaman pasukan Israel di Kota Gaza dan melaporkan penderitaan warga Palestina yang tak terhitung di Gaza," ujar Al Jazeera Media Network, Kamis.

"Al Jazeera Media Network menyerukan investigasi internasional yang independen atas kejahatan brutal dan keji yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel terhadap jurnalis dan stafnya sejak dimulainya perang di Gaza."

Tuduhan tanpa Bukti Israel

Dalam pernyataannya, militer Israel tampaknya menegaskan bahwa mereka sengaja menargetkan al-Ghoul, dan membanggakan bahwa jurnalis tersebut telah "dilenyapkan".

"Sebagai bagian dari perannya di sayap militer, al-Ghoul menginstruksikan anggota lain tentang bagaimana merekam operasi dan secara aktif terlibat dalam merekam dan mempublikasikan serangan terhadap pasukan [Israel]," kata militer Israel.

"Kegiatannya di lapangan merupakan bagian penting dari aktivitas militer Hamas."

Sejak pecahnya perang di Gaza, Israel telah menuduh - sebagian besar tanpa bukti - bahwa serangannya terhadap warga Palestina adalah bagian dari kampanye melawan Hamas.

Militer Israel telah mengebom sekolah-sekolah, rumah sakit dan kamp-kamp pengungsian, dengan alasan bahwa mereka menargetkan para pejuang Hamas. Serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza telah menewaskan sedikitnya 39.480 warga Palestina dan membuat sebagian besar wilayah yang terkepung menjadi puing-puing.

Berita terkait

Top 3 Dunia ; Geger Serangan Israel ke Hizbullah Lebanon Pakai Pager

2 jam lalu

Top 3 Dunia ; Geger Serangan Israel ke Hizbullah Lebanon Pakai Pager

Top 3 dunia, geger pager meledak di seantero Lebanon pada Selasa, 17 September 2024, untuk menargetkan anggota Hizbullah.

Baca Selengkapnya

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

2 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

Setelah Serangan Pager, Giliran Radio Genggam yang Meledak di Lebanon

9 jam lalu

Setelah Serangan Pager, Giliran Radio Genggam yang Meledak di Lebanon

Radio genggam yang digunakan oleh Hizbullah meledak di wilayah selatan Lebanon dan di pinggiran selatan Beirut.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

11 jam lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

15 jam lalu

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

Ribuan pager yang digunakan Hizbullah meledak serentak kemarin. Pager diproduksi di Budapest.

Baca Selengkapnya

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

15 jam lalu

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

Apa yang terungkap dari kelompok gerilyawan Hibullah dukungan Iran, menegaskan kalau peran pager ternyata masih dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

15 jam lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

16 jam lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

17 jam lalu

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon pada Selasa sekitar pukul 15.30 waktu setempat, dengan ledakan pertama terjadi di Dahiyeh.

Baca Selengkapnya

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

17 jam lalu

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon melukai Dubes Iran. Israel belum menyatakan bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya