FAO Mendesak Varian Baru Virus Avian Influenza Segera Diatasi

Reporter

Tempo.co

Selasa, 30 Juli 2024 20:30 WIB

Petugas Dinas Pangan & Pertanian menangkap seekor angsa yang akan disuntik vaksin flu burung di Kelurahan Padasuka, Cimahi, Jawa Barat, 9 Maret 2023. Penyuntikan vaksin Avian Influenza pada ternak dilaksanakan ke kampung-kampung sebagai upaya pencegahan menyebarnya virus flu burung setelah 172 ekor unggas positif AI dan 49 ekor diantaranya mati mendadak di wilayah Kelurahan Padasuka. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mendesak ada upaya regional untuk memerangi peningkatan kasus Avian Influenza (AI) di seluruh wilayah Asia-Pasifik. Seruan ini muncul setelah konsultasi para ahli regional di Bangkok, yang didukung oleh USAID dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

FAO dalam keterangan menjelaskan perkembangan terbaru sangat mengkhawatirkan. Setelah periode panjang dengan infeksi manusia yang minim, ada 13 kasus baru infeksi pada manusia telah dilaporkan di Kamboja, dengan tambahan kasus di Cina dan Vietnam sejak akhir 2023. Situasi ini semakin rumit dengan munculnya varian baru virus AI, yang menimbulkan tantangan baru bagi para ilmuwan, otoritas kesehatan masyarakat, tenaga medis, dan masyarakat umum.

Secara global, virus AI H5N1 yang sangat menular telah menyebar lebih luas daripada sebelumnya, sampai ke Amerika Selatan dan Antartika. Virus ini juga mulai menginfeksi hewan liar dan domestik baru, termasuk spesies pemakan bangkai, mamalia laut, hewan peliharaan karnivora, mamalia yang diternakkan untuk bulu, dan baru-baru ini, ternak ruminansia seperti sapi perah.

Subwilayah Mekong Raya, Indonesia, dan Filipina menghadapi pengawasan ketat akibat keanekaragaman ekologis dan tindakan biosekuriti yang terbatas, wilayah lainnya juga tetap berisiko. Sedangkan Thailand dan Myanmar belum melaporkan wabah selama bertahun-tahun. Di sisi lain, India, Nepal, dan Bangladesh saat ini tengah berjuang melawan wabah AI.

"Peningkatan terbaru dalam wabah Avian Influenza sangat mengkhawatirkan," ujar Kachen Wongsathapornchai, Manajer Regional FAO Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases (ECTAD).

Menurutnya sejak akhir 2023, FAO melihat ada peningkatkan kasus manusia dan penyabaran virus ke spesies hewan baru. Munculnya varian baru A/H5N1 yang lebih mudah menular meningkatkan ancaman pandemi sehingga tindakan pencegahan yang segera dan terkoordinasi sangat penting.

FAO menekankan pentingnya respons terpadu. Negara anggota harus bekerja sama untuk menerapkan sistem pengawasan yang komprehensif, termasuk pengurutan genom lengkap, untuk melacak penyebaran dan evolusi virus baru. Membangun kapasitas untuk melakukan diagnosis cepat dan bioinformatika sangat penting untuk menganalisis data virus. Peningkatan berbagi data lintas sektoral sangat penting untuk pendekatan holistik dalam pengendalian penyakit.

Pemerintah, organisasi internasional, dan sektor swasta harus berkolaborasi dan berbagi informasi secara transparan dan tepat waktu untuk merancang strategi penanggulangan yang efektif. Memperkuat langkah-langkah biosekuriti dalam industri unggas sangat penting, termasuk strategi vaksinasi dan mempromosikan praktik pertanian yang baik. Meningkatkan kesadaran di kalangan penyedia layanan kesehatan dan masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko penularan dari unggas yang sakit atau mati ke manusia, dan memastikan bahwa orang dengan gejala menerima perawatan tepat waktu.

FAO telah bekerja sama dengan 13 negara anggota dan mitra di Asia dan Pasifik untuk memperkuat kesehatan hewan dan kapasitas One Health. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan pencegahan, deteksi, dan respons terhadap ancaman kesehatan di interaksi manusia-hewan-lingkungan.

Pilihan editor: 6 Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan Bagi Lansia, Apa Lagi Selain untuk Kesehatan Mental?

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

17 jam lalu

Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

Singa salah satu spesies hewan buas yang beragam jenisnya

Baca Selengkapnya

Membuka Konektivitas Bumi Nyiur Melambai ke Asia Pasifik

2 hari lalu

Membuka Konektivitas Bumi Nyiur Melambai ke Asia Pasifik

Penerbangan dan pelayaran langsung ke berbagai negara mempercepat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara. Pintu gerbang baru Indonesia ke Asia Pasifik.

Baca Selengkapnya

Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

3 hari lalu

Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

Selain landak Jawa, berikut adalah daftar hewan yang dilindungi di Indonesia dan tidak boleh dipelihara.

Baca Selengkapnya

Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

8 hari lalu

Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

Bergulat dengan penyakit seperti pilek, sakit perut, dan flu membuat anak-anak stres. Berikutsaran agar anak tak gampang tertular penyakit di sekolah.

Baca Selengkapnya

Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

9 hari lalu

Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

Hepatitis bisa menular melalui makanan dan minuman yang tercemar virus vepatitis, tangan kotor, hingga hubungan seksual.

Baca Selengkapnya

Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

9 hari lalu

Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

Makanan dan minuman yang tidak matang atau jajan di lingkungan yang kotor dapat menyebabkan hepatitis A, jadi waspadalah.

Baca Selengkapnya

Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

9 hari lalu

Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

Cina mengumumkan telah menemukan virus baru yang resisten terhadap antibiotik dan dapat menyerang otak.

Baca Selengkapnya

Tangkal Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Yogyakarta Gelar Imunisasi untuk Ratusan Ribu Anak

14 hari lalu

Tangkal Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Yogyakarta Gelar Imunisasi untuk Ratusan Ribu Anak

Dinas Kesehatan DIY menggelar imunisasi Japanese Encephalitis (JE) pada 3 September hingga 31 Oktober 2024. JE bisa memicu peradangan otak.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan FAO Beri Perghargaan Presiden Jokowi Agricola Medal, meski Indonesia Belum Swasembada Pangan

19 hari lalu

Ini Alasan FAO Beri Perghargaan Presiden Jokowi Agricola Medal, meski Indonesia Belum Swasembada Pangan

Presiden Jokowi menerima penghargaan tertinggi bidang pangan, yakni Agricola Medal dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO)

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO

19 hari lalu

Presiden Jokowi Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO

Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu menyerahkan langsung penghargaan Agricola Medal kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya