Ramai-ramai Negara Keluarkan Peringatan Perjalanan setelah Serangan Roket ke Dataran Tinggi Golan

Senin, 29 Juli 2024 18:00 WIB

Seorang tentara Israel berdiri di dekat peluncur roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, 6 November 2023. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa negara mengeluarkan peringatan perjalanan pada Minggu, 28 Juli 2024 yang isinya meminta warga negara mereka menghindari atau segera meninggalkan Lebanon, akibat ketegangan yang meningkat antara Israel dan Hizbullah.

Israel tengah mempertimbangkan aksi militer balasan setelah serangan roket menghantam Dataran Tinggi Golan, wilayah yang direbut dari Suriah oleh Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan dianeksasi dalam sebuah tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar negara. Serangan tersebut, yang jatuh tepatnya di desa Druze Majdal Shams, menewaskan 12 orang termasuk anak-anak pada Sabtu, 27 Juli 2024, kata otoritas Israel. Layanan ambulans Israel mengatakan 13 orang lainnya terluka.

Israel dan Amerika Serikat menuding Hizbullah bertanggung jawab atas serangan itu, namun kelompok yang didukung Iran itu membantahnya. Hizbullah mengatakan, “Perlawanan Islam sama sekali tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut, dan dengan tegas membantah semua tuduhan palsu dalam hal ini.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam panggilan telepon dengan pemimpin komunitas Druze di Israel, mengindikasikan Israel akan membalas Hizbullah. “Hizbullah akan membayar harga yang mahal, harga yang sejauh ini belum dibayarnya,” kata dia, seperti dikutip dari sebuah pernyataan dari kantornya.

Kabinet keamanan Israel pun telah memberi wewenang kepada pemerintahan Netanyahu untuk memutuskan “cara dan waktu” menanggapi serangan roket tersebut, berdasarkan sebuah keputusan kemarin.

Merespons hal tersebut, sejumlah negara telah mengeluarkan peringatan perjalanan, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.

Amerika Serikat
Kedutaan Besar AS di Lebanon mendesak warga negaranya untuk “mempertimbangkan kembali perjalanan ke Lebanon”, berdasarkan peringatan perjalanan terbaru yang mempertimbangkan “meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut”. Kedutaan itu mengatakan beberapa maskapai penerbangan telah menyesuaikan jadwal penerbangan mereka di Lebanon.

Warga negara AS didorong untuk mendaftar di Program Pendaftaran Pelancong Cerdas (STEP) untuk menerima informasi terkini dan memfasilitasi pelacakan lokasi dalam keadaan darurat.

Prancis
Prancis, dalam sebuah pernyataan resmi pada 28 Juli 2024, mengutuk serangan di Dataran Tinggi Golan serta mengimbau warga negaranya untuk tidak melakukan perjalanan ke wilayah yang terdampak. Negara itu menyerukan upaya semaksimal mungkin “untuk menghindari eskalasi militer baru” dan menyatakan akan terus bekerja sama dengan pihak-pihak yang bersangkutan untuk mencapai tujuan itu.

“Prancis mengingatkan bahwa warga negara Prancis tetap disarankan dengan kuat untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, Israel, atau Wilayah Palestina,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Inggris
Kantor Luar Negeri Inggris memperbarui peringatan perjalanannya setelah serangan di Dataran Tinggi Golan, menambahkan wilayah tersebut ke daftar tempat-tempat yang tidak dianjurkan untuk dikunjungi.

Dalam peringatan terbaru, Inggris mengakui adanya baku tembak di perbatasan utara Israel dengan Lebanon dan potensi peningkatan serangan roket dan insiden kekerasan lainnya, termasuk serangan terhadap Majdal Shams.

Norwegia
Kedutaan Besar Norwegia di Beirut, Lebanon juga mengeluarkan peringatan perjalanan. Dalam pernyataan yang dikutip oleh Anadolu, kedutaan itu mencatat bahwa “konflik antara Hizbullah di Lebanon dan Israel telah meningkat.”

Jerman
Jerman memperbarui nasihat perjalanannya, mendesak warganya untuk segera meninggalkan Lebanon. Jerman mengutip situasi keamanan yang tidak stabil dan meningkatnya konflik militer antara Lebanon dan Israel, dengan mencatat bahwa situasi tersebut dapat memburuk dan membuat perjalanan keluar dari Lebanon menjadi sulit.

Belanda
Belanda menyarankan warga negaranya untuk segera meninggalkan Lebanon. Imbauan perjalanan di situs web pemerintah Belanda tetap berlaku, yang menunjukkan bahwa situasi tersebut ditandai oleh risiko tinggi dan kedutaan Belanda mungkin tidak dapat memberikan bantuan dalam keadaan darurat.

Irlandia
Irlandia juga memperbarui imbauan perjalanannya, mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon atau membatalkan rencana perjalanan apa pun.

Kementerian Luar Negeri Irlandia memperingatkan bahwa ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon dapat meningkat dengan cepat, yang memengaruhi kemampuan untuk meninggalkan Lebanon.

Norwegia
Pihak berwenang Norwegia menyarankan warganya untuk meninggalkan negara itu, dengan mengatakan “jika situasinya memburuk, pilihan perjalanan keluar dari Lebanon mungkin menjadi terbatas” dan kedutaan akan memiliki “sarana yang sangat terbatas untuk membantu warga”.

Swedia
Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengunggah peringatan di media sosial X, mengatakan “warga negara Swedia harus meninggalkan Lebanon” atau “menahan diri untuk tidak pergi ke negara tersebut”.

Ia mengutip imbauan resmi dari Kementerian Luar Negeri Swedia, yang mengatakan bahwa situasi di Lebanon saat ini “tegang dan tidak dapat diprediksi”. Kementerian tersebut menyatakan bahwa “peluang untuk membantu mereka yang mungkin memerlukan dukungan konsuler sangat terbatas”.

Denmark
Layanan Warga Negara Kementerian Luar Negeri Denmark mengatakan di X bahwa mereka “menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon” dan “mendesak semua warga Denmark untuk meninggalkan negara itu selagi masih memungkinkan”.

Australia
Australia menegaskan kembali imbauan perjalanannya, menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon dan meninggalkan negara itu selagi penerbangan komersial masih tersedia. Pemerintah Australia menyoroti ketidakstabilan situasi keamanan dan memperingatkan bahwa bandara Beirut mungkin akan ditutup, yang berpotensi membatasi pilihan untuk meninggalkan negara itu.

ANADOLU | REUTERS

Pilihan editor: Polisi Selidiki Pengakuan Atlet Israel yang Diancam Dibunuh di Olimpiade Paris 2024

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

19 menit lalu

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

Sekitar 560 ribu anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Gelombang Ledakan Pager, Lebih dari 1.000 orang, termasuk Anggota Hizbullah, Terluka

7 jam lalu

Gelombang Ledakan Pager, Lebih dari 1.000 orang, termasuk Anggota Hizbullah, Terluka

Beberapa bulan lalu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah meminta para pejuangnya berhenti menggunakan ponsel pintar.

Baca Selengkapnya

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

7 jam lalu

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

Meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya

Baca Selengkapnya

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

8 jam lalu

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

Ini untuk kedua kalinya Netanyahu mengancam untuk memecat Yoav Gallant, meski yang pertama batal karena desakan publik Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

Berita Top 3 Dunia pada Senin 16 September 2024 diawali oleh profil Ryan Wesley Routh, tersangka percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

1 hari lalu

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar memberi selamat kepada kelompok Houthi Yaman atas serangan rudal ke Israel.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

1 hari lalu

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

Israel merayakan empat tahun normalisasi hubungan dengan empat negara Arab di tengah Perang Gaza yang telah menelan korban lebih dari 41.000 jiwa.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

1 hari lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

1 hari lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

1 hari lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya