Jenderal AS Akui Belum Lihat Rencana Pascaperang Gaza yang Jelas dari Israel

Jumat, 26 Juli 2024 17:10 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Jenderal tertinggi Angkatan Udara Amerika Serikat, C.Q. Brown, mengatakan bahwa Israel belum banyak berbagi kepada AS tentang rencana “hari berikutnya” atau pascaperang setelah serangan di Jalur Gaza berakhir.

Pernyataan dari Brown, selaku ketua Kepala Staf Gabungan (JCS), menyusul pidato pada hari sebelumnya oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS yang isinya menguraikan secara samar-samar rencana pascaperang di Gaza.

“Sejauh ini, kami telah berbicara dengan Israel tentang hal ini, bagaimana melakukan transisi. Kami telah berbicara dengan mereka beberapa kali. Tidak banyak detail yang dapat saya lihat dari rencana mereka,” kata Brown dalam konferensi pers Departemen Keamanan AS atau Pentagon pada Kamis, 25 Juli 2024.

Amerika Serikat selama berbulan-bulan telah mendesak Israel untuk menyusun rencana pascaperang yang realistis di Gaza. Washington juga memperingatkan Israel bahwa tidak adanya rencana tersebut dapat memicu pelanggaran hukum serta kembalinya kelompok Hamas ke wilayah Gaza.

“Ini adalah sesuatu yang akan terus kami kerjakan dengan mereka,” kata Brown, menambahkan bahwa rencana pascaperang akan menjadi hal yang penting bagi keamanan di kawasan Timur Tengah. “Kami bekerja dan berbicara dengan beberapa negara lain, mitra kami di kawasan tersebut juga.”

Terpisah, di hari yang sama, juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller juga mengatakan Israel belum mengajukan banyak detail tentang rencana untuk “hari berikutnya”, tetapi pembicaraan terus berlanjut.

“Kami telah berdiskusi dengan mereka tentang hal ini dan mereka berada di tempat yang berbeda dibandingkan beberapa bulan lalu ketika mereka sama sekali tidak memikirkan ‘hari berikutnya’,” tutur Miller.

Jubir itu mengatakan, Amerika Serikat kini berada di titik sedang berbicara dengan Israel dan mengajukan beberapa ide.

Dalam pidatonya di Kongres, Netanyahu tidak menyebutkan tentang penciptaan jalur menuju negara Palestina setelah pertempuran di Gaza. Ia dan koalisi sayap kanannya telah menentang keras hal tersebut, mengabaikan dorongan dari pemerintahan Presiden Joe Biden.

Sementara itu, dua faksi rival Palestina yaitu Hamas dan Fatah dikatakan telah sepakat untuk membentuk pemerintahan persatuan Palestina. Kesepakatan itu dicapai dalam perundingan faksi-faksi Palestina yang ditengahi oleh pemerintah Cina di Beijing pada 21 – 23 Juli 2024.

Pertemuan itu diadakan di tengah upaya para mediator untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang masih diserang Israel sejak 7 Oktober 2023. Salah satu poin penting pertemuan tersebut adalah rencana bagaimana wilayah kantong Gaza yang dipimpin Hamas akan diperintah setelah perang berakhir.

Pilihan Editor: Trump Desak Netanyahu Hentikan Serangan ke Gaza

REUTERS

Berita terkait

Taiwan dan Bulagria Tegaskan Tak Terlibat dalam Ledakan di Lebanon

49 menit lalu

Taiwan dan Bulagria Tegaskan Tak Terlibat dalam Ledakan di Lebanon

Taiwan dan Bulagria menyangkal ada sangkut-paut dalam rantai suplai ribuan pager yang menyebabkan ledakan di Lebanon menyasar Hizbullah

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Korban Ledakan di Lebanon

2 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Korban Ledakan di Lebanon

KBRI Beirut telah menjalin komunikasi dengan simpul WNI di Lebanon dan tidak ada WNI yang menjadi korban ledakan pada perangkat komunikasi

Baca Selengkapnya

Selandia Baru: Israel Bertindak Terlalu Jauh dalam Serangan ke Gaza

3 jam lalu

Selandia Baru: Israel Bertindak Terlalu Jauh dalam Serangan ke Gaza

Menlu Selandia Baru Winston Peters mengatakan Israel bertindak terlalu jauh dalam serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Norwegia Selidiki Perusahaan Milik Warganya di Bulgaria terkait Ledakan Pager di Lebanon

4 jam lalu

Norwegia Selidiki Perusahaan Milik Warganya di Bulgaria terkait Ledakan Pager di Lebanon

Menteri Luar Negeri Norwegia mengatakan tindakan Israel di Lebanon merupakan 'ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara Tolak Usir Israel dari Palestina hingga Pager Meledak Dibuat Perusahaan Israel

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Negara Tolak Usir Israel dari Palestina hingga Pager Meledak Dibuat Perusahaan Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 20 September 2024 diawali oleh 14 negara tolak resolusi Majelis Umum PBB agar Israel akhiri pendudukannya di Palestina

Baca Selengkapnya

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

15 jam lalu

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

UNICEF memperingatkan dampak negatif dari eskalasi ketegangan antara Israel dan Lebanon terhadap anak-anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

17 jam lalu

Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

Sebanyak 14 negara menolak resolusi PBB yang menyerukan agar Israel pergi dari Palestina. Yang menolak diantaranya Argentina, dan Hungaria,

Baca Selengkapnya

Resolusi PBB Mengharuskan Israel Angkat Kaki dari Tanah Palestina

18 jam lalu

Resolusi PBB Mengharuskan Israel Angkat Kaki dari Tanah Palestina

Resolusi PBB menyerukan Israel untuk mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina paling lambat dalam 12 bulan ke depan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

18 jam lalu

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

Donald Trump mengatakan bahwa para pemilih Yahudi-Amerika akan ikut disalahkan jika ia kalah dalam pilpres dari Kamala Harris

Baca Selengkapnya

NYT: Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat oleh Perusahaan Gadungan Israel

18 jam lalu

NYT: Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat oleh Perusahaan Gadungan Israel

The New York Times pada Kamis melaporkan bahwa Israel mendirikan perusahaan gadungan untuk memproduksi pager berisi bahan peledak ke Lebanon

Baca Selengkapnya