Dampingi Donald Trump, JD Vance Ternyata Veteran Perang Irak

Reporter

Andika Dwi

Selasa, 16 Juli 2024 16:37 WIB

Kandidat Partai Republik di Senat AS, JD Vance. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan Senator JD Vance dari Ohio sebagai calon wakil presidennya pada Senin petang, 15 Juli 2024. Hal tersebut disampaikan Trump di hari pertama Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin. Sebelumnya, Partai Republik telah secara resmi mencalonkan Trump untuk kembali bersaing dalam pemilihan umum presiden tahun ini.

“Setelah pertimbangan dan pemikiran yang panjang, dan mempertimbangkan bakat luar biasa dari banyak orang lainnya, saya memutuskan bahwa orang yang paling cocok untuk menduduki posisi Wakil Presiden Amerika Serikat adalah Senator JD Vance dari Negara Bagian Ohio,” kata Trump, Senin, di media sosial Truth Social.

Pada pemilihan presiden kali ini, Donald Trump dan JD Vance akan berhadapan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dari Partai Demokrat untuk memperebutkan kursi di Gedung Putih. Sebelumnya, Trump kalah dari Biden pada pilpres 2020.

Lantas, bagaimana profil JD Vance calon wakil presiden Donald Trump di Pilpres AS? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Profil J.D Vance

Advertising
Advertising

James David Vance atau yang dikenal sebagai JD Vance adalah senator Amerika Serikat untuk negara bagian Ohio. Dia terpilih menjadi anggota senat AS pada 2022 dan dilantik pada 3 Januari 2023 lalu.

Melansir dari Britannica, Vance lahir pada 2 Agustus 1984 di Middletown, Ohio. Orangtuanya adalah Don dan Bev Bowman yang berasal dari keturunan Skotlandia-Irlandia.

Pada awalnya, JD Vance lahir dengan nama James Donald Bowman. Namun setelah orangtuanya bercerai, nama tengahnya diubah menjadi David.

Setelah lulus dari Middletown High School pada tahun 2003, Vance mendaftar di Korps Marinir Amerika Serikat. Selama bertugas di Marinir, ia ditugaskan ke Irak untuk bertugas dalam Perang Irak.

<!--more-->

Vance kemudian kuliah di Ohio State University, tempatnya menerima gelar sarjana dalam ilmu politik dan filsafat pada tahun 2009. Ia juga melanjutkan pendidikannya di Yale Law School, dan memperoleh gelar sarjana hukum pada tahun 2013.

Setelah menyelesaikan studinya, Vance bekerja untuk firma hukum multinasional Sidley Austin LLP. Dia juga tercatat bekerja untuk firma investasi di California dan tempat lainnya.

Nama Vance dikenal setelah menulis buku berjudul “Hillbilly Elegy: A Memoir of a Family and Culture in Crisis.” Buku tersebut berisitentang pengalamannya tumbuh di Middletown dan musim panas yang dihabiskannya bersama anggota keluarga di Jackson, Kentucky.

Memoar Vance itu kemudian diadaptasi menjadi film Netflix. Ia juga memulai bisnis yang didedikasikan untuk mengembangkan lapangan kerja dan kesempatan di wilayah Amerika.

Di dunia politik, Vance pada awalnya adalah seorang pengkritik keras Trump pada 2016, sebelum Senator itu terjun ke dunia politik. Namun sejak menjadi Senator, ia menjadi salah satu pembela utama Trump. Vance termasuk di antara kerumunan parade Partai Republik di luar persidangan pidana uang tutup mulut Trump di New York City untuk mengecam penuntutan pemimpin Partai Republik tersebut.

Sebagai seorang senator, Vance menentang pengiriman bantuan ke Ukraina saat negara Eropa itu tengah melawan invasi Rusia. Selain itu, dia juga telah berulang kali menentang undang-undang yang akan mempertahankan atau memperluas hak aborsi.

Vance sangat populer di kalangan pendukung inti Trump dan memiliki pandangan agresif yang sama dengan paslonnya Trump perihal politik. Biden mengatakan kepada wartawan di Pangkalan Gabungan Andrews di Maryland bahwa Vance adalah “tiruan Trump” dalam masalah-masalah ini.

RADEN PUTRI

Berita terkait

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

2 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

16 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

17 jam lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

20 jam lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

21 jam lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

21 jam lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

22 jam lalu

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

22 jam lalu

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang

Baca Selengkapnya

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

22 jam lalu

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

Sejumlah rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan merawat hampir 3.000 pasien setelah ledakan massal pager atau alat komunikasi penyeranta pada Selasa

Baca Selengkapnya

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

23 jam lalu

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

Pejabat Amerika Serikat mengatakan militer Israel menyelipkan bahan peledak di pager buatan Taiwan untuk melakukan serangan massal di Lebanon

Baca Selengkapnya