Mantan Presiden Rusia Prediksi Donald Trump Akan Menang Pilpres AS Usai Selamat dari Penembakan

Senin, 15 Juli 2024 18:30 WIB

Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menghadiri pertemuan dengan pejabat dan karyawan perusahaan industri militer "Asosiasi Pembuatan Mesin Ilmiah dan Produksi" di kota Reutov di wilayah Moskow, Rusia, 25 April 2023. Sputnik/Yekaterina Shtukina/ Pool melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan presiden dan perdana menteri Rusia memprediksi Donald Trump akan menang dalam pemilihan umum presiden Amerika Serikat tahun ini. Dmitry Medvedev, yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan hal tersebut pada Senin, 15 Juli 2024, beberapa hari setelah Trump selamat dari insiden penembakan.

“Sekarang, dia telah menang. Hanya jika dia tidak terbunuh,” tulis Medvedev di akun media sosial X miliknya, melampirkan potret Trump saat mantan presiden AS itu ditangkap pada Agustus 2023 di Penjara Fulton County di Atlanta, Georgia.

Trump, yang kini berusia 78 tahun, sedang mengadakan kampanye di Pennsylvania – salah satu negara bagian penting dalam pilpres pada 5 November mendatang – ketika tiba-tiba terdengar tembakan, dan telinga kanannya tampak terluka sehingga membuat wajahnya terciprat darah. Tim kampanye Trump mengatakan ia baik-baik saja.

Satu orang di antara kerumunan acara kampanye pada Sabtu, 13 Juli tersebut tewas dan dua lainnya terluka, sebelum agen Dinas Rahasia AS menembak mati tersangka.

Trump tampak berpaling dari kerumunan untuk melihat layar sebelum suara tembakan terdengar. Agen Dinas Rahasia kemudian mengerumuni dia dan merunduk di belakang podium, lalu membawanya turun dari panggung menuju kendaraan yang menunggu untuk membawanya pergi.

Dalam sebuah pernyataan, Dinas Rahasia AS mengatakan penembak melepaskan beberapa tembakan ke arah panggung dari posisi tinggi dari luar lokasi kampanye.

Trump, sebagai mantan presiden, mendapat perlindungan seumur hidup dari Dinas Rahasia AS.

Insiden penembakan itu terjadi ketika Trump sedang berada dalam masa kampanye dan bersiap untuk melawan Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat. Keduanya akan bersaing untuk kedua kalinya dalam memperebutkan kursi di Gedung Putih, setelah Trump kalah dari Biden pada pilpres 2020.

Biden mengecam serangan terhadap Trump melalui pidato yang disiarkan televisi dari Ruang Oval di Gedung Putih pada Ahad, 14 Juli.

“Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan seperti ini, untuk kekerasan apa pun. Titik. Tidak ada pengecualian. Kita tidak bisa membiarkan kekerasan ini menjadi hal yang normal,” katanya, seperti dikutip Reuters. “Retorika politik di negara ini menjadi sangat panas. Ini waktunya untuk menenangkan diri.”

Sebagian besar jajak pendapat menunjukkan Trump dan Biden terlibat dalam pertarungan ulang pemilu yang sengit. Penembakan di Pennsylvania mengacaukan diskusi seputar kampanye presiden, yang selama ini terfokus pada apakah Biden, 81 tahun, harus mundur setelah penampilan debatnya pada tanggal 27 Juni yang dinilai buruk.

Pilihan Editor: Kementerian Luar Negeri Rusia Sebut Upaya Pembunuhan Presiden AS telah Jadi 'Tradisi'

TASS | REUTERS

Berita terkait

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

6 jam lalu

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

Hasil survei dua hari menjelang pilpres AS terlihat Kamala Harris dan Donald Trump saling bersaing ketat

Baca Selengkapnya

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

6 jam lalu

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

Pramono Anung mengklaim politik riang gembira itu menjadi ciri khas pasangan nomor urut 3 dalam berkampanye.

Baca Selengkapnya

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

6 jam lalu

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

Bos Mossad mengatakan perunding Israel tidak diberi wewenang oleh Netanyahu untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Tak Terima Disebut 'Boneka' Kamala Harris, Cardi B Serang Balik Elon Musk

7 jam lalu

Tak Terima Disebut 'Boneka' Kamala Harris, Cardi B Serang Balik Elon Musk

Perdebatan antara Cardi B dan Elon Musk terjadi di media sosial.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

8 jam lalu

Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

Peneliti CSIS mengungkap dampaknya terhadap Indonesia bila Donald Trump atau Kamala Harris yang menang dalam pilpres 2024 di AS.

Baca Selengkapnya

Peneliti di CSIS Beberkan Keunggulan Kamala Harris Jika Jadi Presiden AS

9 jam lalu

Peneliti di CSIS Beberkan Keunggulan Kamala Harris Jika Jadi Presiden AS

Peneliti di CSIS mengungkap keunggulan Kamala Harris jika menangkan Pilpres AS, termasuk untungnya bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

9 jam lalu

WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

WSJ melaporkan Iran kemungkinan akan menggunakan hulu ledak yang lebih kuat dalam serangan balasan terhadap Israel dibandingkan serangan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

10 jam lalu

Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

Kamala Harris pada Ahad berjanji akan melakukan apa pun untuk mengakhiri serangan Israel di Jalur Gaza, jika terpilih sebagai presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Diminta Terlibat dalam Kampanye di Pilkada, Apa Kata Jokowi?

11 jam lalu

Diminta Terlibat dalam Kampanye di Pilkada, Apa Kata Jokowi?

Jokowi masih belum memberikan kepastian mengenai keterlibatannya dalam kampanye paslon kepala daerah yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya

Dampak Sentimen Pilpres AS terhadap Nilai Tukar Rupiah

15 jam lalu

Dampak Sentimen Pilpres AS terhadap Nilai Tukar Rupiah

Pelemahan nilai tukar rupiah, menurut proyeksi Lukman Leong, akan semakin menjadi apabila Donald Trump yang nantinya memenangkan pilpres.

Baca Selengkapnya