Hari Malala Ingatkan Perjuangan Malala Yousafzai Aktivis yang Memperjuangkan Hak Perempuan di Pakistan

Jumat, 12 Juli 2024 08:20 WIB

Malala Yousafzai dinobatkan menjadi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Termuda sekaligus pemenang Hadiah Nobel Termuda oleh Guinnes World Records. Pada 2014, Malala memeroleh penghargaan Nobel tersebut ketika dirinya berusia 17 tahun. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Hari kelahiran Malala Yousafzai, 12 Juli diperingati seluruh dunia sebagai Hari Malala. Siapa dia?

Malala Yousafzai lahir pada 12 Juli 1997, di Mingora, lembah Swat, Pakistan. Ia menjadi pejuang feminisme lantaran pengaruh kondisi sosial sejak masa kecilnya. Pada 2007 lembah Swat diserang oleh Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) yang dipimpin oleh Maulana Fazlullah.

TTP menerapkan aturan secara ketat, menghancurkan atau menutup sekolah perempuan, melarang perempuan berperan aktif dalam masyarakat, dan melakukan bom bunuh diri. Kondisi ini memaksa Malala dan keluarganya keluar dari wilayah tersebut, tetapi kembali ketika mulai mereda.

Menurut Britannica, pada 2008, Malala dibawa ayahnya ke klub pers lokal di Peshawar untuk memprotes penutupan sekolah, berpidato di depan publik, dan menulis blog tentang perasaannya terkait tindakan TPP.

Satu tahun kemudian, ia memulai penampilan televisi pertamanya dalam wawancara bersama Hamid Mir. Menjadi sorotan publik luas, TTP menyetujui gencatan senjata, mencabut pembatasan anak perempuan, dan mengizinkan perempuan bersekolah dengan syarat mengenakan burka. Namun, TTP kembali melakukan kekerasan yang membuat keluarga Malala terpaksa mencari perlindungan di luar Swat.

Pada awal 2009, Malala bekerja dengan reporter Adam Ellick untuk membuat film dokumenter, Class Dismissed dan A Schoolgirl's Odyssey. Semakin sering tampil di publik, identitas Malala terungkap sebagai blogger BBC. Setelah itu, ia mulai mendapat pengakuan luas atas aktivismenya. Lalu, pada 2011, ia dinominasikan oleh aktivis hak asasi manusia, Desmond Tutu untuk Penghargaan Perdamaian Anak Internasional. Ia juga dianugerahi Penghargaan Perdamaian Pemuda Nasional pertama di Pakistan.

Advertising
Advertising

Pada Oktober 2012, Malala ditembak oleh salah seorang dari TTP ketika pulang dari sekolah. Fazlullah dan TTP bertanggung jawab atas upaya pembunuhan terhadap Malala. Insiden ini menimbulkan protes dan perjuangan Malala diangkat ke seluruh dunia, termasuk utusan khusus PBB untuk pendidikan global, Gordon Brown. Lalu, pada Desember 2012, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengumumkan peluncuran dana pendidikan sebesar $10 juta (Rp161 miliar) untuk menghormati Malala.

Mengacu malala.org, pada 2013, Malala dan Ziauddin Yousafzai mendirikan Malala Fund untuk memperjuangkan hak setiap anak perempuan atas pendidikan gratis, aman, dan berkualitas selama 12 tahun. Malala Fund hadir menciptakan dunia yang lebih setara dengan memastikan semua anak perempuan bersekolah.

Malala Fund berinvestasi pada advokat dan aktivis pendidikan yang menentang kebijakan dan praktik menghalangi anak perempuan bersekolah. Saat ini, Malala Fund telah hadir di beberapa negara yang perempuannya kehilangan hak mendapatkan pendidikan menengah, yaitu Pakistan, Afghanistan, Tanzania, Ethiopia, Brazil, Turki, Nigeria, Lebanon, dan India.

Pada 2014, Malala Yousafzai menjadi orang termuda yang memenangkan Liberty Medal dari National Constitution Center di Philadelphia. Sebab, ia menjadi tokoh yang memperjuangkan kebebasan masyarakat di seluruh dunia. Ia juga dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian pada 2013, tetapi terlewatkan. Barulah, pada 2014, ia memenangkan hadiah tersebut dan menjadi peraih Nobel termuda. Setelah itu, ia berhasil lulus dari Universitas Oxford pada 2020. Saat ini, kisah perjuangannya dapat disaksikan melalui film dokumenter, He Named Me Malala (2015).

Pilihan Editor: 12 Juli Hari Malala, Ketika Dunia Mengakui Perjuangan Gadis Malala Yousafzai

Berita terkait

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

10 jam lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

Taliban Buka Kantor Kedutaan Afghanistan di Oman

1 hari lalu

Taliban Buka Kantor Kedutaan Afghanistan di Oman

Taliban mengirim duta besar untuk Afghanistan di Oman. Hubungan Taliban dengan negara-negara Teluk Arab kian dekat.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno-Hatta Deportasi 4 WNA ke Pakistan, Nigeria dan Guinea

8 hari lalu

Imigrasi Soekarno-Hatta Deportasi 4 WNA ke Pakistan, Nigeria dan Guinea

WNA lain yang terjaring operasi Jagratara dan patroli keimigrasian masih dalam pemeriksaan oleh tim penyidik Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

11 hari lalu

Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

Pada 2023 Pakistan melaporkan enam kasus polio sedangkan pada 2022 angkanya adalah 20 kasus.

Baca Selengkapnya

Taliban Resmi Melarang Olahraga MMA

20 hari lalu

Taliban Resmi Melarang Olahraga MMA

Taliban telah melarang pertandingan mixed martial arts (MMA) di Afghanistan karena terlalu brutal dan melanggar hukum Islam.

Baca Selengkapnya

74 Tewas dalam Serangkaian Serangan Separatis Balochistan di Pakistan

23 hari lalu

74 Tewas dalam Serangkaian Serangan Separatis Balochistan di Pakistan

Sedikitnya 74 orang tewas dalam serangkaian serangan militan separatis Balochistan di Pakistan

Baca Selengkapnya

44 WNA Terjaring Operasi Jagratara Imigrasi Soekarno-Hatta, Terbanyak Warga Nigeria Disusul Pakistan

24 hari lalu

44 WNA Terjaring Operasi Jagratara Imigrasi Soekarno-Hatta, Terbanyak Warga Nigeria Disusul Pakistan

Imigrasi Soekarno-Hatta telah melakukan Tindakan Administrasi Keimigrasian (TAK) kepada 150 WNA bermasalah sejak Januari hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Taliban Tunjuk Dubes untuk Uni Emirat Arab Pertama Kalinya

28 hari lalu

Taliban Tunjuk Dubes untuk Uni Emirat Arab Pertama Kalinya

Taliban menngirim duta besarnya untuk Uni Emirat Arab. Sebelumnya Taliban telah mengirim dubes ke Cina.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus di Iran Tewaskan 28 Jemaah Syiah dari Pakistan

29 hari lalu

Kecelakaan Bus di Iran Tewaskan 28 Jemaah Syiah dari Pakistan

Kecelakaan bus terjadi pada bus yang sedang mengangkut 51 jemaah Syiah dari Pakistan menuju Irak mengalami kecelakaan di provinsi Yazd

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Utusan HAM PBB Masuk Afganistan, Takut Sebarkan Propaganda

29 hari lalu

Taliban Larang Utusan HAM PBB Masuk Afganistan, Takut Sebarkan Propaganda

Juru bicara pemerintahan Taliban menuding pelapor khusus PBB Richard Bennett menyebarkan propaganda di Afganistan.

Baca Selengkapnya