Amerika Serikat Kecam Transfer Senjata Canggih Iran ke Houthi, termasuk Rudal Balistik

Reporter

Rabu, 10 Juli 2024 18:28 WIB

Pedagang senjata Qaed Elaiyan menunjukan senjata api di tokonya, saat Houthi meningkatkan permintaan senjata api, di Sanaa, Yaman 6 Maret 2024. REUTERS/Khaled Abdullah

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat kembali mengecam Iran, yang dituduh telah mengirim senjata kepada milisi Houthi di Yaman secara ilegal. Hal ini sebagai respons dari maraknya serangan Houthi ke kapal-kapal dagang yang melintasi Laut Merah dan sekitarnya sebagai upaya kelompok itu untuk menekan Israel agar menghentikan perangnya melawan Hamas di Gaza, Palestina.

Kecaman ini disampaikan Stephanie Sullivan, Penjabat Wakil Tetap Amerika Serikat di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam pembahasan situasi Timur Tengah di Dewan Keamanan PBB. Meskipun Iran menyangkal menyediakan senjata, “Media yang terafiliasi dengan negaranya sendiri telah menggembar-gemborkan pasokan teknologi rudal balistik terlarang negara itu kepada Houthi, sesuatu yang juga telah disimpulkan oleh para ahli PBB dan dipublikasikan dalam laporan mereka,” kata dia, seperti dikutip Asharq Al Awsat pada Selasa, 10 Juli 2024.

Sullivan berbicara setelah Dewan Keamanan PBB menyetujui perpanjangan misi PBB selama 12 bulan untuk mendukung Perjanjian Hudaibiyyah 2018. Misi ini bertugas untuk memantau pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Al Hudaydah atau Hodeidah, kota pelabuhan utama Yaman, antara Houthi dan pemerintah yang diakui secara internasional.

Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, mengatakan bahwa perpanjangan mandat perjanjian Hudaibiyyah ini memungkinkan patroli lanjutan di pelabuhan Al Hudaydah dan pelabuhan-pelabuhan kecil Salif dan Ras Isa serta dukungan untuk demiliterisasi mereka. “(Ini untuk) mengirimkan pesan yang jelas tentang pentingnya gencatan senjata di Hodeidah dan upaya untuk melestarikannya,” katanya.

Sejak Oktober 2023, Houthi mengklaim telah menyerang lebih dari 153 kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel yang melintasi Laut Merah dan perairan sekitar Yaman. Mereka menembakkan rudal dan pesawat nirawak atau drone ke kapal-kapal yang mereka tuduh berhubungan dengan entitas Israel. Houthi juga mengaku telah merudal kapal induk nuklir Amerika Serikat USS Eisenhower hingga kapal itu meninggalkan Laut Merah.

Advertising
Advertising

Pekan lalu, Houthi membeberkan berbagai senjata canggih yang mereka gunakan dalam operasi di militer di Laut Merah. Senjata itu antara lain adalah rudal "Palestina", drone laut Tufan 1, dan rudal balistik hipersonik Hatem-2. Analisis peneliti Israel menyimpulkan bahwa senjata-senjata itu adalah variasi dari senjata Iran.

Houthi mengklaim telah mengembangkan dan memproduksi sendiri senjata itu, tapi peneliti itu meragukannya. “Serupa dengan kasus rudal 'Palestina' dan sistem senjata lainnya, Houthi mencoba untuk menggambarkan diri mereka seolah-olah mereka memproduksi sistem senjata baru dan canggih secara mandiri, padahal kenyataannya mereka menggunakan persenjataan Iran yang terkenal,” tulis Boaz Shapira, peneliti Alma Research and Education Center, lembaga penelitian Israel, di situs lembaganya.

Iran berkali-kali telah membantah tuduhan bahwa negaranya telah memberikan bantuan finansial dan senjata ke kelompok Houthi. Pada pertengahan Juni 2024, kantor berita Iran IRNA mengutip keterangan Misi Tetap Iran untuk PBB di New York yang membantah tuduhan bahwa Iran telah membantu Houthi dalam operasi anti-Israel di laut lepas.

Pilihan editor:

Berita terkait

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

1 jam lalu

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

9 jam lalu

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

David Aronberg, jaksa negara bagian Palm Beach County, mengonfirmasi tersangka percobaan pembunuhan Donald Trump adalah Ryan Wesley Routh.

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

10 jam lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Donald Trump Kembali Selamat dari Percobaan Pembunuhan

14 jam lalu

Donald Trump Kembali Selamat dari Percobaan Pembunuhan

Anggota secret service telah melihat dan melumpuhkan seseorang yang membawa senjata di dekat area tempat Donald Trump bermain golf

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

19 jam lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

1 hari lalu

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal ke wilayah Israel. Sirine tanda peringatan bahaya berbunyi kencang.

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra Indonesia Menahan Hungaria C, Tim Catur Putri Takluk dari Iran

1 hari lalu

Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra Indonesia Menahan Hungaria C, Tim Catur Putri Takluk dari Iran

Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria menyelesaikan babak ke-4. Tim catur putra Indonesia menahan Hungaria C, tim catur putri kalah dari Iran.

Baca Selengkapnya

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

1 hari lalu

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

Penambahan kementerian di Kabinet Prabowo menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kementerian terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Warga Israel Protes Lagi Netanyahu, Desak Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Ratusan Ribu Warga Israel Protes Lagi Netanyahu, Desak Gencatan Senjata di Gaza

PM Israel Benjamin Netanyahu lagi-lagi diprotes warganya yang menuntut diakhirinya perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Capres AS Kamala Harris Mengaku Punya Pistol, Ungkap Alasannya

1 hari lalu

Capres AS Kamala Harris Mengaku Punya Pistol, Ungkap Alasannya

Kamala Harris membuat pengakuan mengejutkan bahwa ia memiliki senjata api. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya