Pakar PBB: Israel tidak Ingin Jurnalis Internasional Saksikan Ini
Editor
Ida Rosdalina
Selasa, 9 Juli 2024 20:40 WIB
The Lancet memperkirakan Israel membunuh hingga 186.000 orang Palestina
Sebuah studi oleh jurnal ilmiah Inggris The Lancet, sebuah jurnal medis umum mingguan yang diulas oleh rekan sejawat, pada Senin, memperkirakan bahwa jumlah orang Palestina yang terbunuh selama agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan melebihi 186.000 orang.
Jurnal tersebut mendasarkan perkiraan ini pada pertimbangan bahwa perang memiliki dampak kesehatan tidak langsung yang melampaui bahaya langsung yang disebabkan oleh kekerasan.
Jurnal tersebut kemudian menjelaskan bahwa "bahkan jika konflik segera berakhir, banyak kematian tidak langsung akan terus tercatat dalam beberapa bulan dan tahun mendatang karena penyebab seperti penyakit reproduksi, penyakit menular, dan penyakit tidak menular."
Selain itu, ia juga mencatat bahwa "jumlah total kematian diperkirakan akan sangat besar mengingat intensitas konflik ini, infrastruktur perawatan kesehatan yang hancur, kekurangan makanan, air, dan tempat tinggal yang parah, ketidakmampuan penduduk untuk berpindah ke tempat yang aman, dan hilangnya dana untuk UNRWA."
Jurnal Inggris tersebut menekankan bahwa "dalam konflik-konflik yang terjadi belakangan ini, jumlah kematian tidak langsung berkisar antara 3 hingga 15 kali lipat dari jumlah kematian langsung," dan menekankan, "Jika kita menerapkan perkiraan konservatif yaitu empat kematian tidak langsung untuk setiap kematian langsung, maka kita akan mendapati bahwa angka tersebut jauh lebih tinggi dari jumlah kematian langsung."
Mengingat lebih dari 37.000 kematian yang dilaporkan di Gaza, tidak mengherankan untuk memperkirakan bahwa hingga 186.000 atau bahkan lebih banyak lagi kematian yang dapat dicatat di Gaza, jurnal Inggris itu menekankan.
Ia menambahkan bahwa dengan menggunakan estimasi populasi Jalur Gaza pada 2022, yaitu 2.375.259 orang, maka jumlah tersebut setara dengan 7,9% dari total populasi di sektor ini.
AL MAYADEEN | ARAB NEWS
Pilihan Editor: PBB: Houthi akan Bebaskan Pemimpin Politik yang Ditahan Sejak 2015