Aksi Balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia Berlakukan Pembatasan pada Media dari Eropa

Reporter

Tempo.co

Kamis, 27 Juni 2024 09:00 WIB

Ilustrasi koran. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia melakukan tindakan pembalasan atas tindakan Uni Eropa yang pada 17 Mei 2024, memutuskan membatasi ruang gerak media-media asal Rusia yang ada di Eropa dengan memberlakukan pembatasan. Total ada tiga media dari Rusia yang kena pembatasan dari Uni Eropa yakni RIA Novosti, Izvestia MIC and Rossiyskaya Gazeta.

Dalam websitenya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan terhitung mulai 25 Juni 2024, telah dilakukan sejumlah langkah pencegahan untuk membatasi akses pada sumber-sumber penyiaran di Federasi Rusia untuk media-media outlet dari negara-negara anggota Uni Eropa dan operator media Uni Eropa yang secara sistematis menyebarkan informasi palsu mengenai operasi militer khusus.

Rusia sudah berulang kali memperingatkan pada sejumlah level kalau presekusi terhadap wartawan Rusia adalah tindakan yang bermuatan politik dan larangan yang tidak dapat dibenarkan serta tidak bisa dibiarkan. Kementerian Luar Negeri Rusia prihatin Brussels dan negara-negara anggota Uni Eropa memilih memperburuk situasi.

“Dengan memberlakukan larangan-larangan yang ilegal, mereka memaksa Moskow untuk memberlakukan langkah pembalasan yang simetris dan proporsional. Tanggung jawab atas kondisi ini sepenuhnya terletak pada kepemimpinan Uni Eropa dan negara-negara yang terkait yang mendukung keputusan ini,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Rusia.

Dalam pengumumannya, Kementerian Luar Negeri Rusia juga akan merevisi keputusannya soal pembatasan pada ruang gerak media-media asal negara anggota Uni Eropa jika organisasi terbesar di Benua Biru itu juga mencabut larangannya pada media-media asal Rusia.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Mei 2024, Vyacheslav Volodin Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa (UE) karena telah melarang distribusi empat media asal Rusia. Hal itu menunjukkan bagaimana negara-negara Barat menolak menerima sudut pandang alternatif dan menghancurkan kebebasan berpendapat.

Uni Eropa mengumumkan pada 17 Mei 2024, kalau organisasi itu membekukan sementara distribusi Voice of Europe, kantor berita RIA Novosti dan surat kabar Izvestia serta Rossiyskaya Gazeta dengan alasan diduga berperan dalam “memajukan dan mendukung perang agresi Rusia terhadap Ukraina”. Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Sumber: mid.ru

Pilihan editor: Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

Berita terkait

Volodymyr Zelensky Buka Kemungkinan Pintu Dialog dengan Rusia

17 jam lalu

Volodymyr Zelensky Buka Kemungkinan Pintu Dialog dengan Rusia

Volodymyr Zelensky mengingatkan pemerintahannya tak mengatur bagaimana Kyev harus berkomunikasi dengan Rusia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Angka Kejahatan Naik, Kepala Investigasi Rusia Usulkan Hukuman Mati Kembali Diberlakukan

23 jam lalu

Angka Kejahatan Naik, Kepala Investigasi Rusia Usulkan Hukuman Mati Kembali Diberlakukan

Moskow secara efektif sementara penerapan hukuman mati pada akhir 1990-an sebagai salah satu syarat bergabung dengan Dewan Eropa.

Baca Selengkapnya

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

1 hari lalu

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

Kementerian Pertahanan Denmark pada akhir pekan menolak tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kepemilikan rudal jarak menengah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Teroris hingga Penyerang Kedutaan Israel Tewas

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Teroris hingga Penyerang Kedutaan Israel Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 30 Juni 2024 diawali oleh kabar Liga Arab mengeluarkan kelompok Hizbullah Lebanon dari daftar organisasi teroris.

Baca Selengkapnya

Sulit Selamatkan WNI yang Terancam Hukuman Mati Karena RI juga Terapkan Hukuman yang Sama

1 hari lalu

Sulit Selamatkan WNI yang Terancam Hukuman Mati Karena RI juga Terapkan Hukuman yang Sama

Imparsial menilai tak mudah bagi pemerintah selamatkan WNI yang terancam hukuman mati karena juga masih menerapkan hukuman yang sama.

Baca Selengkapnya

165 WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Migrant Care: Perlu Berbenah dalam Perlindungan

1 hari lalu

165 WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Migrant Care: Perlu Berbenah dalam Perlindungan

Data Kementerian Luar Negeri menyebutkan mayoritas WNI yang terancam hukuman mati berada di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

1 hari lalu

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

Lebih dari 40 negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat pada akhir pekan mengecam transfer senjata "melanggar hukum" yang dilakukan Rusia ke Korea

Baca Selengkapnya

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

1 hari lalu

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

Para pemilih di Prancis memberikan suara mereka yang dapat melahirkan pemerintahan ekstremis sayap kanan pertama di negara itu sejak Perang Dunia II

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

1 hari lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

2 hari lalu

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

Dewan Uni Eropa pada Sabtu mengadopsi paket sanksi terhadap Belarusia yang berisi sejumlah pembatasan yang telah diberlakukan terhadap Rusia.

Baca Selengkapnya