Israel Akui Lebih dari Sepertiga Sandera yang Masih Ditahan Hamas telah Tewas

Selasa, 4 Juni 2024 19:30 WIB

Para pengunjuk rasa menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Yerusalem, 14 Januari 2024. REUTERS/Ronen Zvulun

TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengakui lebih dari sepertiga sisa sandera yang diculik Hamas telah tewas, berdasarkan penghitungan pemerintah yang diumumkan pada Selasa, 4 Juni 2024. Perkembangan terbaru ini muncul ketika Amerika Serikat berupaya mempercepat pemulangan sisa sandera melalui proposal damai yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Hamas menculik sekitar 250 warga Israel dan menyandera mereka di Jalur Gaza pada serangan 7 Oktober 2023. Serangan kelompok Hamas juga diklaim menewaskan 1.139 orang berdasarkan penghitungan Al Jazeera menurut angka resmi Israel.

Israel kemudian melancarkan agresi besar-besaran di Gaza, menewaskan sedikitnya 36.479 orang dan melukai 82.777 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari sebagian populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal, dan mereka menghadapi bencana kelaparan di tengah sulitnya akses bantuan kemanusiaan.

Putaran pertama perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada November 2023 berhasil membebaskan sekitar 100 sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Sementara itu, sandera yang lain telah dipulangkan oleh pasukan Israel, baik dalam keadaan hidup atau mati.

Penghitungan pemerintah mengatakan 120 orang warga Israel masih disandera Hamas. Sebanyak 43 di antaranya dinyatakan tewas secara in absentia oleh pejabat Israel berdasarkan berbagai sumber informasi, termasuk informasi intelijen, CCTV atau video pengamat dan analisis forensik.

Hamas, yang pada awal perang mengancam akan mengeksekusi sandera sebagai pembalasan atas serangan udara Israel, mengatakan serangan Israel telah menyebabkan kematian sandera. Israel tidak mengesampingkan hal itu, namun mengatakan bahwa beberapa jenazah yang disandera menunjukkan tanda-tanda telah dieksekusi.

Militer Israel mengumumkan pada Senin, 3 Juni 2024, empat sandera telah ditambahkan ke daftar korban tewas Israel sejak pertempuran dimulai. Mereka mengatakan jenazah empat orang tersebut masih ditahan oleh Hamas.

Keempat laki-laki tersebut diidentifikasi sebagai Chaim Peri 80 tahun, Yoram Metzger 80 tahun, Amiram Cooper 84 tahun, dan Nadav Popplewell 51 tahun. Keempatnya direkam saat masih hidup dalam video penyanderaan yang kemudian diunggah oleh Hamas. Dalam sebuah video yang diunggah bulan lalu, kelompok itu mengatakan bahwa Popplewell meninggal karena luka yang dideritanya akibat serangan udara Israel.

Juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan militer yakin keempat orang tersebut dibunuh bersama-sama di kota Khan Younis di Gaza selatan beberapa bulan yang lalu ketika pasukan Israel beroperasi di kota tersebut.

“Kami memeriksa secara menyeluruh penyebab kematian mereka dan memeriksa segala kemungkinan. Kami akan segera menyampaikan temuannya, pertama kepada keluarga mereka, dan kemudian kepada publik,” katanya. “Kami akan menyajikannya secara transparan, seperti yang telah kami lakukan hingga saat ini.”

Pada Jumat, 31 Mei 2024, Biden memaparkan kepada Hamas sebuah proposal gencatan senjata yang terdiri dari tiga fase untuk meredakan pertempuran di Gaza. Ia menggambarkan proposal tersebut sebagai rencana yang diajukan oleh pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri perang.

Proposal tersebut menyerukan gencatan senjata, pembebasan sandera Israel beserta tahanan Palestina, dan rekonstruksi Gaza. Rencana setebal empat halaman tersebut juga akan mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Upaya mediasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah terhenti sebab Israel bersikeras untuk melanjutkan kampanye untuk menghancurkan Hamas di Gaza. Sedangkan, Hamas menuntut jaminan diakhirinya perang dan penarikan semua pasukan dari Gaza.

Israel telah menduduki wilayah Palestina, termasuk Gaza yang diperintah oleh Hamas dan Tepi Barat yang diperintah oleh Otoritas Palestina (PA), sejak 1967. Kedua wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah kuasa Yordania.

REUTERS

Pilihan editor: DPR AS Loloskan RUU untuk Jatuhkan Sanksi bagi ICC karena Incar Israel

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pembunuhan Hassan Nasrallah, Rusia: Picu Konsekuensi Dramatis di Timur Tengah

7 menit lalu

Pembunuhan Hassan Nasrallah, Rusia: Picu Konsekuensi Dramatis di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah oleh militer Israel.

Baca Selengkapnya

Biden Sebut Pembunuhan Pemimpin Hizbullah adalah Tindakan Adil

22 menit lalu

Biden Sebut Pembunuhan Pemimpin Hizbullah adalah Tindakan Adil

Kelompok Hizbullah kehilangan pemimpinnya Hassan Nasrallah yang tewas diserang Israel. Joe Biden buka suara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Hizbullah, Kelompok Perlawanan Lebanon yang Pemimpinnya Tewas Dirudal Israel

1 jam lalu

Mengenal Hizbullah, Kelompok Perlawanan Lebanon yang Pemimpinnya Tewas Dirudal Israel

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan Israel pada Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas, Netanyahu: Pekerjaan Belum Selesai

2 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas, Netanyahu: Pekerjaan Belum Selesai

PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pekerjaan belum selesai meski pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah telah tewas.

Baca Selengkapnya

Hassan Nasrallah Tewas, Houthi Serang Israel dengan Rudal Hipersonik

2 jam lalu

Hassan Nasrallah Tewas, Houthi Serang Israel dengan Rudal Hipersonik

Sebagai balasan atas tewasnya Hassan Nasrallah, kelompok Houthi di Yaman balas menyerang Bandar Udara Yaffa di Israel dengan rudal.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Lebanon Lari ke Suriah di Tengah Gempuran Israel

3 jam lalu

Ribuan Warga Lebanon Lari ke Suriah di Tengah Gempuran Israel

Serangan udara Israel di Lebanon telah memicu ribuan orang melarikan diri ke Suriah

Baca Selengkapnya

Respons Setiap Negara di Rapat Darurat Dewan Keamanan PBB Bahas Israel Serang Lebanon

3 jam lalu

Respons Setiap Negara di Rapat Darurat Dewan Keamanan PBB Bahas Israel Serang Lebanon

Prancis dan Amerika berupaya untuk mencapai gencatan senjata sementara selama 21 hari antara militan Hizbullah Lebanon dan Israel

Baca Selengkapnya

Iran Air Batalkan Penerbangan ke Lebanon, Diancam Militer Israel

4 jam lalu

Iran Air Batalkan Penerbangan ke Lebanon, Diancam Militer Israel

Tentara Israel menyusup ke menara kendali bandara Lebanon, mengancam akan menargetkan pesawat sipil Iran yang mencoba mendarat

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas Dibunuh Israel

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas Dibunuh Israel

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 28 September 2024 diawali oleh kabar kematian Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah selama tiga dekade terakhir

Baca Selengkapnya

Israel Larang Pertemuan Lebih dari 1.000 Orang Usai Pembunuhan Pemimpin Hizbullah

6 jam lalu

Israel Larang Pertemuan Lebih dari 1.000 Orang Usai Pembunuhan Pemimpin Hizbullah

Tentara Israel mengumumkan larangan pertemuan lebih dari 1.000 orang menyusul pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Baca Selengkapnya