TEMPO.CO, Jakarta - Penerbangan Iran Air ke Bandara Internasional Rafic-Hariri di Beirut, Lebanon dibatalkan pada Sabtu hingga pemberitahuan lebih lanjut, kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan.
Sebelumnya, Kementerian Transportasi Lebanon mengatakan tentara Israel menyusup ke menara kendali bandara dan mengancam akan menargetkan pesawat sipil Iran yang mencoba mendarat.
Kementerian kemudian memerintahkan otoritas bandara untuk mencegah pesawat Iran memasuki wilayah udara Lebanon.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari telah memperingatkan bahwa tentara “tidak akan mengizinkan senjata apa pun ditransfer ke Hizbullah,” termasuk “melalui Bandara Internasional Beirut.”
Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon Ali Hamieh membantah bahwa bandara tersebut digunakan untuk mengirimkan senjata ke Hizbullah.
Dia mengatakan fasilitas tersebut “khusus untuk sipil” dan “lalu lintas udara militer di Bandara Beirut harus mendapat persetujuan dari tentara Lebanon.”
Serangan udara besar-besaran Israel di Lebanon minggu ini telah menewaskan ratusan orang, dan membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan gencar Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang.
Pilihan Editor: Jenderal Garda Revolusi Iran Turut Tewas Bersama Pemimpin Hizbullah
ANADOLU