TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati telah memohon kepada anggota Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk bertindak. Pasalnya, serangan Israel di negaranya telah menewaskan sedikitnya 620 orang, dikutip dari Aljazeera, dalam tiga hari pertama sejak Senin, 23 September 2024.
Pertemuan mendesak dewan keamanan PBB diadakan pada hari Rabu oleh Prancis, dengan menteri luar negeri Prancis mengambil kesempatan untuk mengungkap upaya dengan Amerika Serikat untuk mencapai jeda sementara dalam pertempuran antara Israel dan Hizbullah.
“Israel melanggar kedaulatan kami dengan mengirimkan pesawat tempur dan pesawat tak berawak mereka ke langit kami,” kata Mikati dalam pertemuan darurat di markas besar PBB di New York.
Tanggapan setiap negara dalam sidang darurat DK PBB
Prancis
Dikutip dari Reuters, dalam pertemuan tersebut, Prancis dan Amerika berupaya untuk mencapai gencatan senjata sementara selama 21 hari antara militan Hizbullah Lebanon dan Israel untuk memberikan waktu bagi negosiasi yang lebih luas.
"Solusi diplomatik memang memungkinkan. Dalam beberapa hari terakhir, kami telah bekerja sama dengan mitra Amerika kami untuk mencapai gencatan senjata sementara selama 21 hari guna memungkinkan negosiasi," kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot sebelumnya kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB.
Barrot, yang akan berangkat ke Lebanon pada akhir minggu ini, mengatakan Paris telah bekerja sama dengan para pihak dalam menentukan parameter untuk jalan keluar diplomatik dari krisis berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
"Itu adalah jalan yang penuh tantangan, tetapi itu adalah jalan yang memungkinkan," katanya.
Uni Eropa
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menyampaikan simpatinya kepada rakyat Lebanon yang sudah jelas telah lama menjadi sandera konflik yang tidak pantas mereka hadapi dan berada di luar jangkauan mereka, kata Josep Borrel.
"Kita harus melakukan segala hal untuk mencegah Lebanon menjadi Gaza baru, dan Lebanon memang sedang menjadi Gaza baru,"
Iran
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan rezim Israel tidak berniat mengejar perdamaian atau menyetujui gencatan senjata. Tujuan sebenarnya adalah menyeret seluruh wilayah ke dalam perang skala penuh.
"Satu-satunya cara untuk mencegah eskalasi lebih lanjut sudah jelas. Israel harus segera menghentikan perangnya di Gaza, dan serangannya terhadap Lebanon harus dihentikan."
Abbas Araqchi menyebut agresi yang sedang berlangsung terhadap Lebanon dipicu oleh kegagalan masyarakat internasional, dan khususnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan perang dan genosida di Gaza.
"Dunia sedang memperhatikan, dan sejarah akan menilai dewan ini berdasarkan tindakan yang diambil atau tidak diambil hari ini," katanya.
Cina
Duta Besar Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Israel untuk menghentikan perang di Gaza dan menghentikan pelanggaran kedaulatan dan keamanan Lebanon.
Inggris
Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengatakan diplomasi paling efektif ketika komunitas internasional bersatu dengan tujuan bersama dan berbicara dengan satu suara. Ia mengatakan Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri terhadap serangan Hizbullah.
"Bahkan saat kami berupaya mencegah perang yang lebih luas, kami telah menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri terhadap serangan Hizbullah," kata Robert Wood.
Rusia
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin mengatakan Moskow menyerukan penghentian segera permusuhan di Lebanon.
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan editor: Top 3 Dunia: Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas Dibunuh Israel