Top 3 Dunia; Mengenal Turbulensi Berat yang Dialami Singapore Airlines dan Israel Tarik Duta Besar di Irlandia serta Norwegia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 23 Mei 2024 06:00 WIB

Sebuah pesawat Singapore Airlines terlihat di landasan setelah meminta pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, 21 Mei 2024. Pongsakornr Rodphai/Handout via REUTERS

Top 3 Dunia pada 22 Mei 2024,

diurutan pertama berita tentang turbulensi berat yang dialami maskapai Singapore Airlines jurusan London - Singapura pada Rabu, 21 Mei 2024. Dalam musibah itu, satu penumpang meninggal dan puluhan orang luka-luka.

Singapore Airlines tidak menyebutkan jenis turbulensi apa yang terjadi. Maskapai plat merah itu sudah mengirimkan staf khusus untuk melakukan investigasi penyebab turbulensi berat ini terjadi.

Di urutan kedua top 3 dunia adalah berita tentang Kementerian Luar Negeri Israel, pada Rabu, 22 Mei 2024, menarik duta besarnya di Irlandia dan Norwegia sebagai tanggapan atas keputusan kedua negara tersebut mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Israel Katz Menteri Luar Negeri Israel mengatakan bahwa keputusan untuk mengakui negara Palestina telah merusak hak Israel untuk mempertahankan diri dan upaya-upaya untuk mengembalikan 128 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

Berikut top 3 dunia selengkapnya:

Advertising
Advertising

1. Singapore Airlines Diduga Mengalami Clear Air Turbulence, Apa Itu?

Penerbangan Singapore Airlines dari London tujuan Singapura mengalami turbulensi hebat di Samudera Hindia. Singapore Airlines turbulensi parah yang menyebabkan pesawat anjlok ke ketinggian 6.000 kaki (sekitar 1.800 meter) dalam waktu sekitar tiga menit, sebelum mendarat darurat di Bangkok, Thailand.

Singapore Airlines tidak menyebutkan jenis turbulensi apa yang terjadi. Pakar penerbangan menduga turbulensi tersebut adalah turbulensi cuaca cerah, yang dianggap sebagai jenis turbulensi paling berbahaya.

Maskapai penerbangan diwajibkan oleh undang-undang untuk menyalakan tanda sabuk pengaman saat lepas landas dan mendaratkan penerbangan, namun maskapai penerbangan memiliki prosedurnya sendiri untuk menangani turbulensi di udara.

Baca selengkapnya di sini

2. Buntut Pengakuan Negara Palestina, Israel Langsung Tarik Duta Besar untuk Irlandia dan Norwegia

Kementerian Luar Negeri Israel, Rabu, 22 Mei 2024, mengatakan pihaknya telah memerintahkan pemanggilan pulang duta besarnya di Irlandia dan Norwegia sebagai tanggapan atas keputusan kedua negara tersebut untuk mengakui negara Palestina.

"Hari ini, saya mengirimkan pesan yang tajam kepada Irlandia dan Norwegia: Israel tidak akan melakukan hal ini dalam diam. Saya baru saja memerintahkan kembalinya duta besar Israel dari Dublin dan Oslo ke Israel untuk melakukan konsultasi lebih lanjut di Yerusalem," kata Israel Katz Menteri Luar Negeri Israel.

Katz mengatakan pihaknya tidak akan tinggal diam dan bertekad mencapai tujuan Tel Aviv yakni memulihkan keamanan bagi warga negara kami dan menyingkirkan Hamas serta mengembalikan para sandera.

Baca selengkapnya di sini

3. Ebrahim Raisi Wafat, Iran Pastikan Tetap Dukung Palestina

Kedutaan Besar Iran di Jakarta memastikan dukungan Iran bagi Palestina tidak akan berubah meski baru saja kehilangan dua figur penting dalam gerakan tersebut, yaitu Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian. Kedua pejabat pemerintah tersebut wafat dalam kecelakaan helikopter yang jatuh di Azerbaijan Timur pada akhir pekan.

“Dengan kesyahidan kedua pejabat Iran ini, maka tidak akan ada perubahan posisi fundamental Republik Islam Iran dalam hal mendukung Palestina,” kata Kedubes Iran dalam pernyataan tertulis yang diterima Tempo pada Selasa, 21 Mei 2024.

Kedubes menyebut peran Ebrahim Raisi selaku presiden dan Amir-Abdollahian selaku menlu “sangat sentral” dalam memperkuat Poros Perlawanan dan mendukung rakyat Palestina, yang saat ini sedang menghadapi serangan besar-besaran Israel melawan kelompok Hamas di Gaza. Poros Perlawanan yang dimaksud adalah koalisi politik dan militer yang dipimpin oleh Iran, mencakup Perlawanan Islam di Irak, pemerintah Suriah, kelompok Hizbullah di Lebanon, organisasi Ansar Allah di Yaman, Hamas yang memerintah Gaza, dan berbagai kelompok militant Palestina lainnya.

Baca selengkapnya di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Yaman Serang Tanker dan Kapal Induk Amerika Pelanggar Embargo terhadap Israel

48 menit lalu

Yaman Serang Tanker dan Kapal Induk Amerika Pelanggar Embargo terhadap Israel

Yaman mengklaim telah menembak kapal komersial dan kapal induk USS Dwight D. Eisenhower karena melanggar embargo terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Belum Banyak Warga Finlandia yang Mengenal Indonesia, Duta Besar Silvy Promosi Budaya

53 menit lalu

Belum Banyak Warga Finlandia yang Mengenal Indonesia, Duta Besar Silvy Promosi Budaya

Indonesian and Finland Festival (IFF) 2024 diharapkan bisa membuat warga Finlandia lebih mengenai Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jenderal AS: Serangan Israel di Lebanon Dapat Meningkatkan Risiko Perang Lebih Luas

10 jam lalu

Jenderal AS: Serangan Israel di Lebanon Dapat Meningkatkan Risiko Perang Lebih Luas

Pasukan AS lebih sulit melindungi Israel dari serangan Hizbullah dilihat dari jarak yang dekat antara Lebanon dan Israel dan posisi pasukannya.

Baca Selengkapnya

Eskalasi Hizbullah-Israel, Siapa yang Harus Membayar Mahal?

12 jam lalu

Eskalasi Hizbullah-Israel, Siapa yang Harus Membayar Mahal?

Hizbullah dan Israel telah berada di ambang perang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Salat Jumat yang Dipersingkat, Dukungan AS untuk Israel, Spesifikasi Limusin Aurus

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Salat Jumat yang Dipersingkat, Dukungan AS untuk Israel, Spesifikasi Limusin Aurus

Top 3 Dunia dibuka dengan berita tentang salat Jumat yang dipersingkat di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Mufti Agung Libanon: Israel Akan Diserbu 500.000 Rudal dalam Perang Total dengan Hizbullah

14 jam lalu

Mufti Agung Libanon: Israel Akan Diserbu 500.000 Rudal dalam Perang Total dengan Hizbullah

Mufti Agung Jaafari Libanon, Syekh Ahmad Qabalan, menyatakan bahwa dalam perang terbuka Israel akan menghadapi setengah juta rudal Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Armenia Mengakui Negara Palestina, Berikut profil Negara dengan Ibu Kota Yerevan

1 hari lalu

Armenia Mengakui Negara Palestina, Berikut profil Negara dengan Ibu Kota Yerevan

Secara resmi, Armenia telah mengakui negara Palestina. Namun, sudah tahukah bagaimana profil negara yang mengakui Palestina ini?

Baca Selengkapnya

Jika Terjadi Perang, Ini Situs-situs Vital Israel yang Akan Jadi Target Hizbullah

1 hari lalu

Jika Terjadi Perang, Ini Situs-situs Vital Israel yang Akan Jadi Target Hizbullah

Hizbullah telah merilis rekaman target-target vital Israel, yang konon hanya diketahui oleh aparat keamanan Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Cina Ogah Campuri Hubungan Rusia-Korut hingga Makan Gratis Jepang

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Cina Ogah Campuri Hubungan Rusia-Korut hingga Makan Gratis Jepang

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 22 Juni 2024 diawali Cina yang menolak mengomentari kesepakatan Rusia-Korea Utara

Baca Selengkapnya

Sempat Mandek, Qatar Lanjutkan Upaya Mediasi Gencatan Senjata Hamas dan Israel

2 hari lalu

Sempat Mandek, Qatar Lanjutkan Upaya Mediasi Gencatan Senjata Hamas dan Israel

Perdana Menteri Qatar mengatakan upaya negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel berlanjut tanpa gangguan selama beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya