Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Reporter

Tempo.co

Kamis, 16 Mei 2024 17:35 WIB

Anggota Brigade Pencarian dan Penyelamatan Israel berpartisipasi dalam pawai intensif setelah itu mereka akan menerima baret brigade mereka, di Latrun, Israel, 1 Februari 2024. Tentara perempuan ditugaskan sebagai pilot militer, di unit angkatan laut dan di infanteri, berlatih dengan rekan laki-laki dan bertugas di bawah kondisi yang sama. REUTERS/Ronen Zvulun

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah. Mereka menyebut serangan ke Rafah sebagai “jebakan berbahaya” bagi anak-anak mereka.

Dalam surat yang dikirimkan pada 2 Mei kepada Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi, para orang tua mengungkapkan keprihatinan yang mendalam mengenai keselamatan putra dan putri mereka.

Seperti dilansir Firstpost pada Rabu, mereka menyoroti peringatan dan pengumuman ekstensif sebelum rencana serangan ke Rafah, yang menunjukkan bahwa kekuatan lawan secara aktif bersiap untuk menyerang pasukan Israel.

“Kami sangat khawatir dengan kelelahan fisik dan mental anak-anak kami,” tulis surat itu. “Mengirim mereka ke situasi berbahaya seperti ini adalah tindakan gegabah.”

Jumlah tentara Israel yang tewas sejak dimulainya serangan gencar di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu telah mencapai 626 orang pada Kamis 16 Mei 2024.

Advertising
Advertising

Anat, ibu dari seorang prajurit pasukan khusus Israel yang ditempatkan di Gaza, menyuarakan keprihatinan tentang kesiapan Hamas untuk melawan pasukan Israel di Rafah. “Hamas mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan wilayah tersebut agar dapat membahayakan tentara kami,” katanya. “Kami sangat mengkhawatirkan keselamatan mereka.”

Awalnya surat ini ditandatangani oleh sekitar 600 orang tua. Kemudian surat tersebut mendapat dukungan dari 300 orang tua tambahan dalam beberapa hari terakhir, sehingga total lebih dari 900 tanda tangan.

Situasi di Rafah telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan lebih dari 650.000 warga Palestina mengungsi dari daerah tersebut menyusul peringatan Israel akan serangan militer yang akan segera terjadi.

Meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat untuk menunda serangan besar-besaran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap teguh pada pendiriannya untuk melanjutkan serangan tersebut.

Israel memandang Rafah sebagai target penting dalam misinya untuk membubarkan Hamas, menghilangkan kepemimpinannya, dan menjamin pembebasan sandera Israel. Meskipun Hamas telah menegaskan kembali kendali di bagian lain Gaza setelah operasi IDF, Rafah tetap menjadi benteng yang kontroversial.

Israel telah membunuh lebih dari 35.100 warga Palestina sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang merenggut 1.139 nyawa.

Pilihan Editor: 5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

FIRSTPOST

Berita terkait

Dua Dokumen Laporan Latihan AU Israel Bocor, Pakar Israel Klaim Bukan Milik Mossad

1 jam lalu

Dua Dokumen Laporan Latihan AU Israel Bocor, Pakar Israel Klaim Bukan Milik Mossad

Dokumen tersebut berisikan laporan hasil latihan Angkatan Udara Israel pada 15 - 16 Oktober 2024 dan rencana menyerang Iran.

Baca Selengkapnya

Bill Clinton Sebut Hamas "Paksa" Israel Bantai Warga Gaza, Netizen Ngamuk

2 jam lalu

Bill Clinton Sebut Hamas "Paksa" Israel Bantai Warga Gaza, Netizen Ngamuk

Warga Arab-Amerika mengatakan komentar merendahkan Bill Clinton terhadap warga Palestina di Gaza dalam kampanye untuk Kamala Harris sangat menjijikkan

Baca Selengkapnya

DK PBB Soroti Konflik Israel-Iran yang Makin Memanas

2 jam lalu

DK PBB Soroti Konflik Israel-Iran yang Makin Memanas

Belakangan, agresi Israel kembali menjadi sorotan oleh DK PBB, bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Iran dan Israel Saling Gebuk, Menargetkan Sistem Radar

3 jam lalu

Iran dan Israel Saling Gebuk, Menargetkan Sistem Radar

Iran dan Israel masih melanjutkan peperangan. Baru-baru ini, Iran melaporkan ada peningkatan jumlah korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: DK PBB Peringatkan Israel soal UNRWA hingga Syarat Gencatan Senjata Hamas

3 jam lalu

Top 3 Dunia: DK PBB Peringatkan Israel soal UNRWA hingga Syarat Gencatan Senjata Hamas

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 31 Oktober 2024 diawali oleh Dewan Keamanan PBB peringatan Dewan Keamanan PBB terhadap Israel soal UNRWA

Baca Selengkapnya

Pejabat Senior Biden Bertolak ke Timur Tengah setelah Israel Serang Iran

4 jam lalu

Pejabat Senior Biden Bertolak ke Timur Tengah setelah Israel Serang Iran

Kunjungan pejabat Biden ke Timur Tengah dilakukan setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran

Baca Selengkapnya

Kongres AS Batalkan Pengarahan PBB setelah Pelapor Khusus Dicap 'Anti-Semit'

8 jam lalu

Kongres AS Batalkan Pengarahan PBB setelah Pelapor Khusus Dicap 'Anti-Semit'

Pelapor PBB untuk Palestina batal memberikan penjelasan di hadapan Kongres AS setelah dicap anti-Semit.

Baca Selengkapnya

Super Topan Kong-rey Terjang Taiwan: Satu Tewas, 73 Terluka, dan 2 Turis Asing Hilang

16 jam lalu

Super Topan Kong-rey Terjang Taiwan: Satu Tewas, 73 Terluka, dan 2 Turis Asing Hilang

Topan Super Kong-rey adalah salah satu badai terkuat yang melanda Taiwan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

DK PBB Peringatkan Israel karena Larang Operasional UNRWA

16 jam lalu

DK PBB Peringatkan Israel karena Larang Operasional UNRWA

15 negara anggota Dewan Keamanan PBB mengeluarkan peringatan menentang upaya pelarangan operasional maupun pembubaran UNRWA oleh Israel

Baca Selengkapnya

Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Jika Tentara Israel Tetap di Gaza

16 jam lalu

Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Jika Tentara Israel Tetap di Gaza

Hamas tak mau gencatan senjata bila tentara Israel masih berada di Gaza.

Baca Selengkapnya