Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 25 April 2024 07:00 WIB

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia siap untuk kembali memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada keinginan dari Indonesia, kata atase pertahanan Kedutaan Besar Federasi Rusia Maxim Lukyanov di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. Maxim mengatakan pihak Rusia siap bernegosiasi untuk hal itu.

“Saya bisa katakan kalau Indonesia mau kembali lagi beli pesawat Sukhoi … kami siap untuk pasok ke Indonesia, tentunya kalau ada keinginan dari Jakarta. Kami siap bernegosiasi tentang hal itu,” katanya saat memberi pengarahan pers bersama chargé d’affaires atau kuasa usaha kedubes, Veronika Novoseltseva.

Ia sekilas membahas soal kontrak antara kedua negara yang diteken pada 2019. Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI saat itu berencana melakukan barter hasil perkebunan dengan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35.

Kontrak perdagangan tersebut senilai US$ 1,14 miliar atau setara dengan Rp15,16 triliun (kurs Rp 13.300), menurut Kementerian Pertahanan. Menteri Pertahanan RI saat itu, Ryamizard Ryacudu, mengatakan telah menyelesaikan proses pembahasan dan tanda tangan kontrak, namun proses mandek di pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Dua tahun kemudian pada 2021, Kemendag mengatakan belum kunjung ada realisasi barter tersebut.

Maxim berkata industri pertahanan Rusia kini bekerja “24 jam, 7 hari seminggu” untuk memproduksi alat-alat pertahanan. “Tentu tugas utama industri pertahanan adalah untuk pasokan angkatan bersenjata Rusia. Tapi kami juga siap memenuhi semua syarat yang kami punyai sebelumnya, kontrak-kontrak apa pun,” tuturnya.

Rusia sekarang memproduksi lebih banyak amunisi dari semua negara-negara di Eropa, menurut klaim pejabat pertahanan Rusia tersebut. “Kami bisa mandiri karena Rusia tidak masalah untuk kontrak ke luar negeri. Tugas utama adalah kepada angkatan bersenjata Rusia, tapi untuk negara-negara lain kami juga siap.”

Pembahasannya tentang pesawat tempur Sukhoi menjawab pertanyaan wartawan tentang laporan media bahwa Iran sedang bersiap menerima pengiriman beberapa pesawat tempur Sukhoi Su-35 bulan ini. Laporan-laporan tersebut sejauh ini belum terkonfirmasi.

Iran sebelumnya merampungkan perihal teknis tentang pengiriman dari Rusia pada November 2023, seperti dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Iran Mehdi Farahi saat itu.

“Rencana telah diselesaikan untuk jet tempur Sukhoi Su-35, helikopter serang Mil Mi-28, dan jet latih Yak-130 untuk bergabung dengan unit tempur Angkatan Darat Iran,” kata Farahi pada 28 November.

Angkatan udara Iran hanya memiliki beberapa lusin pesawat serang, termasuk jet Rusia serta model-model tua Amerika Serikat yang diperoleh sebelum Revolusi Islam 1979.

Sementara Indonesia memiliki 11 unit pesawat tempur Su-30 yang dirancang oleh Sukhoi Rusia pada 1996, menurut Flight Global dalam laporan 2023 World Air Forces.

NABIILA AZZAHRA A. | REUTERS

Pilihan Editor: Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Berita terkait

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

3 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

4 hari lalu

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

Panglima Garda Revolusi Iran menyatakan Iran tak pernah terhambat dengan sanksi-sanksi Barat.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya