Polisi Israel Tangkap Saudara Perempuan Petinggi Hamas Ismail Haniyeh, Ini Alasannya

Senin, 1 April 2024 16:55 WIB

Ismail Haniyeh REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Polisi Israel mengatakan pada Senin, 1 April 2024 bahwa mereka telah menangkap saudara perempuan dari kepala Politbiro Hamas, Ismail Haniyeh, di Israel selatan atas dugaan keterlibatan dalam kegiatan Hamas.

Dalam pernyataannya, polisi Israel mengatakan mereka menangkap seorang wanita berusia 57 tahun yang merupakan “kerabat dari anggota senior Hamas” dalam penggerebekan gabungan dengan badan intelijen Shin Bet, yang dijuluki “Fajar Awal”.

Pernyataan polisi awalnya tidak menyebutkan identitas tersangka, dan hanya mengatakan dia adalah penduduk kota Tel Sheva di bagian selatan, tempat penggerebekan terjadi.

Namun, sumber anonim yang dikutip oleh Times of Israel membenarkan bahwa wanita tersebut adalah salah satu saudara perempuan Haniyeh.

Polisi kemudian mengidentifikasi tersangka sebagai Sabah Abdel Salam Haniyeh, menurut laporan media Israel Channel 12.

Seorang juru bicara polisi, yang mengonfirmasi bahwa tersangka merupakan saudara perempuan Haniyeh, mengatakan bahwa dia “dicurigai melakukan kontak dengan agen Hamas dan mengidentifikasi diri dengan organisasi tersebut, sambil menghasut dan mendukung tindakan terorisme di Israel.”

Polisi mengatakan mereka menemukan “dokumen, media, telepon, temuan lain dan bukti yang menghubungkan dia dengan tindakan pelanggaran keamanan serius terhadap Negara Israel” di kediaman Haniyeh.

Ditemukan pula uang tunai ratusan ribu shekel di lokasi tersebut, Times of Israel melaporkan.

Menurut pernyataan polisi, saudara perempuan petinggi Hamas itu akan hadir di Pengadilan Beersheba pada Senin untuk mengikuti sidang mengenai penahanannya.

Sementara, Ismail Haniyeh masih tinggal dalam pengasingan di Doha, Qatar. Ketiga saudara perempuannya diketahui tinggal di Tel Sheva dan menikah dengan warga Israel keturunan Palestina, menurut Times of Israel.

Media tersebut juga mengatakan dua dari tiga saudari Haniyeh pernah melakukan perjalanan ke Gaza secara ilegal pada 2013 melalui Mesir. Mereka kemudian dijatuhi pidana penjara delapan bulan pada 2015 atas kunjungan tersebut.

Setelahnya pada tahun yang sama, Israel menolak permintaan Haniyeh agar saudara-saudara perempuannya diizinkan menghadiri pernikahan putranya di Gaza. Ketiga bersaudara tersebut – Kholidia, Laila dan Sabah – memiliki kewarganegaraan Israel, menurut laporan surat kabar Inggris The Telegraph pada 2006.

Pilihan Editor: Hamas Serukan Warga Palestina Ramai-ramai Datangi Masjid Al Aqsa saat Ramadan

AL ARABIYA | TIMES OF ISRAEL

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

24 menit lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

10 jam lalu

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

Jaksa ICC akhirnya menerbitkan surat penangkapan untuk PM Benjamin Netanyahu, Menhan Israel, dan tiga pemimpin Hamas atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

11 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

11 jam lalu

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

Sejak awal perang Gaza, Ebrahim Raisi tidak pernah mengendurkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan faksi perlawanan Hamas.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

12 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

13 jam lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

17 jam lalu

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.

Baca Selengkapnya

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

22 jam lalu

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

Warga menceritakan seluruh wilayah Jalur Gaza sudah dimasuki tentara Israel, termasuk Rafah.

Baca Selengkapnya

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

23 jam lalu

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta

Baca Selengkapnya

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

1 hari lalu

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.

Baca Selengkapnya