Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

Reporter

Tempo.co

Senin, 1 April 2024 16:20 WIB

Warga Palestina mencari korban di kamp pengungsi Jabalia yang hancur dibom Israel, di Jalur Gaza utara, 31 Oktober 2023. Setidaknya 400 orang dilaporkan tewas dan terluka dalam serangan bom berkekuatan 6 ton buatan Amerika Serikat yang dilakukan Israel di kamp pengungsi Jabalia. REUTERS/Abed Sabah

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan untuk menghentikan perang di Gaza ada di tangan Amerika Serikat, kata seorang perwakilan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Lebanon pada Ahad.

AS mendukung genosida dan kelaparan terhadap rakyat Palestina, ujar Ahmad Abdel Hadi pada Minggu pagi, seperti dikutip saluran berita Al Mayadeen.

Pejabat Palestina tersebut menyoroti bahwa Amerika Serikat memiliki tujuan yang sama dengan pendudukan Israel, yaitu untuk menghilangkan perlawanan dan mencari alternatif dari dalam Gaza.

Hadi mencatat bahwa usulan Israel dan Amerika bukanlah upaya tulus untuk menyelesaikan kesepakatan melainkan sebuah manuver, dan menambahkan bahwa “Israel” dan Amerika Serikat tidak serius untuk mencapai kesepakatan.

“Sangat jelas bahwa kelompok perlawanan (Hamas) ingin mencapai kesepakatan yang mengarah pada penghentian perang, penarikan pasukan penjajah dan rekonstruksi Gaza,” katanya.

Advertising
Advertising

Harian The Washington Post melaporkan bahwa pemerintah AS diam-diam kembali mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar AS ke Israel dalam beberapa hari terakhir.

Hal tersebut dilakukan meski Washington telah menyatakan kekhawatiran mengenai kemungkinan serangan darat Israel di kota Rafah.

Paket senjata baru itu mencakup lebih dari 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon dan 500 bom MK82 seberat 200 pon, kata surat kabar itu, mengutip sumber pejabat Departemen Pertahanan AS atau Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS.

Sebagai sekutu terbesar Israel, Washington mengucurkan bantuan militer senilai US$3,8 miliar (Rp60 triliun dengan kurs sekarang) setiap tahunnya kepada Tel Aviv.

Paket bantuan terbaru ini muncul ketika Israel tengah menghadapi kecaman keras dari komunitas internasional atas kampanye pengeboman dan serangan darat yang terus berlanjut di Gaza.

Untuk membalas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023 sekaligus untuk menebus kekalahannya, rezim Israel mulai membombardir Gaza.

Sejak saat itu lebih dari 32.782 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, terbunuh di sana.

Banyak negara dan tokoh dunia terkemuka mengutuk perang genosida Israel di Gaza dan menyerukan gencatan senjata segera di wilayah kantong tersebut.

Bahkan, Dewan Keamanan PBB telah mengelurkan resolusi yang mengikat pada 25 Maret lalu agar gencatan senjata segera dilakukan oleh Israel dan Hamas dan Gaza. Namun, hingga hari ini, serangan Israel ke Gaza terus menimbulkan korban jiwa bagi warga sipil.

Pilihan Editor: AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

AL MAYADEEN

Berita terkait

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

2 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

3 jam lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

5 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

5 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

8 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

8 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

9 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

10 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

11 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya