Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Senin, 1 April 2024 07:00 WIB

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas. di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini

TEMPO.CO, Jakarta -Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan untuk melakukan protes massal di Tel Aviv pada Sabtu, 30 Maret 2024, termasuk keluarga para sandera Israel di Gaza.

Mereka mengancam akan “membakar negara ini” jika kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas tidak segera tercapai.

Keluarga-keluarga tersebut mengadakan konferensi pers di Kaplan Square, Tel Aviv dan mengatakan bahwa “ada kesepakatan yang dapat dibuat” perihal para sandera, menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth.

Keluarga dan ribuan pengunjuk rasa meneriakkan: “Setuju sekarang,” menurut harian tersebut, merujuk pada negosiasi pembebasan sandera antara Hamas dan Israel yang tak kunjung selesai.

“Kami akan membakar negara ini,” ujar mereka, dikutip oleh Yedioth Ahronoth.

Polisi menangkap belasan pengunjuk rasa dan mengerahkan meriam air untuk membubarkan massa demonstrasi di Tel Aviv, di mana beberapa pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan utama.

Bentrokan dengan polisi juga dilaporkan terjadi di Yerusalem, tempat sekitar 200 demonstran menerobos serangkaian penghalang polisi untuk berdemonstrasi sekitar 100 meter dari kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Jalan Azza.

Penangkapan juga terjadi di Kaisarea, di mana polisi menahan pengunjuk rasa yang memblokir jalan di dekat kediaman pribadi Netanyahu dan meneriakkan agar perdana menteri itu mengundurkan diri.

Massa pun berkumpul di wilayah Sderot, Or Akiva dan Beersheba, setelah adanya pernyataan publik dari anggota keluarga sandera yang menyebut Netanyahu sebagai “penghalang bagi kesepakatan” untuk membebaskan para sandera.

Para keluarga sandera, menurut Yedioth Ahronoth, memberi pernyataan di luar gedung Kementerian Pertahanan di Tel Aviv bahwa Netanyahu tidak memberi mereka pilihan, karena dia menolak usulan-usulan dan mengambil sikap garis keras dalam negosiasi.

Einav Zangauker, ibu dari Matan Zangauker yang disandera Hamas, menyebut penanganan Netanyahu terhadap masalah penyanderaan “tidak dapat dipahami dan bersifat kriminal”, dalam pidatonya pada Sabtu malam di Yerusalem.

“Perdana Menteri Netanyahu, setelah Anda meninggalkan keluarga kami pada tanggal 7 Oktober, dan setelah 176 hari di mana Anda tidak mencapai kesepakatan (untuk pemulangan mereka), dan karena Anda terus-menerus terlibat dalam upaya menggagalkan kesepakatan, kami menyadari bahwa Anda adalah hambatan dalam kesepakatan tersebut. Anda adalah penghalangnya. Andalah yang berdiri di antara kami dan kepulangan orang-orang yang kami cintai,” katanya.

“Mulai sekarang, kami akan berupaya untuk segera menggantikan Anda. Kami telah menyimpulkan bahwa itu adalah cara tercepat untuk mencapai kesepakatan… Kami akan menunjukkan dan menuntut pemecatan Anda. Kami akan memburumu di depan umum.”

Para keluarga mendesak anggota pemerintah lainnya beserta mitra-mitra koalisi, termasuk partai-partai Yahudi ultra-Ortodoks, untuk membantu mereka membebaskan orang-orang yang mereka cintai, menurut surat kabar Israel.

Delegasi perunding Israel diperkirakan akan berangkat ke Kairo, Mesir, pada Ahad untuk membahas perjanjian pertukaran sandera sebelum bertolak ke ibu kota Qatar, Doha.

Qatar, Mesir dan Amerika Serikat sedang berusaha mencapai kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza.

Sebelumnya, jeda pertempuran pertama hanya berlangsung selama satu pekan pada akhir November 2023, yang memungkinkan sedikit bantuan masuk ke Jalur Gaza, serta pertukaran sandera Israel untuk tahanan Palestina di penjara Israel.

Tel Aviv saat ini menahan setidaknya 9.100 tahanan Palestina di penjaranya, sementara diperkirakan masih ada 134 sandera Israel di Gaza. Hamas telah mengumumkan kematian 70 sandera dalam serangan udara Israel yang tidak pandang bulu.

Pilihan Editor: Hamas: 7 Sandera Tewas Akibat Bom Israel di Gaza

ANADOLU | TIMES OF ISRAEL

Advertising
Advertising

Berita terkait

Profil Jaksa ICC Karim Khan, Pembela Perempuan dan Anak-anak

23 menit lalu

Profil Jaksa ICC Karim Khan, Pembela Perempuan dan Anak-anak

Nama Karim Khan kembali mencuat setelah ia mengajukan surat penangkapan terhadap lima sosok yang dianggap terlibat dalam kejahatan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

1 jam lalu

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

Jaksa ICC telah mengajukan surat penangkapan terhadap lima orang yang dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

3 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Senin 20 Mei 2024 diawali oleh enam fakta seputar Kaledonia Baru, wilayah pendudukan Prancis.

Baca Selengkapnya

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

14 jam lalu

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

Jaksa ICC akhirnya menerbitkan surat penangkapan untuk PM Benjamin Netanyahu, Menhan Israel, dan tiga pemimpin Hamas atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

14 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

15 jam lalu

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

Sejak awal perang Gaza, Ebrahim Raisi tidak pernah mengendurkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan faksi perlawanan Hamas.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

16 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

17 jam lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

20 jam lalu

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.

Baca Selengkapnya