Kabut Misterius Seputar Kematian Alexei Navalny

Reporter

Novita Andrian

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 20 Februari 2024 06:19 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny berbicara dengan wartawan di luar tempat pemungutan suara selama pemilihan parlemen kota Moskow di Moskow, Rusia 8 September 2019. REUTERS/Tatyana Makeyeva

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny dipertanyakan, seperti ada kabut yang belum terkuak. Adalah Yulia Navalnaya, istri mendiang Alexei Navalny, mengatakan pada Jumat lalu bahwa dia tidak yakin apakah bisa mempercayai laporan tentang kematian suaminya.

Navalnaya mengungkapkan keraguannya dalam Konferensi Keamanan Munich di Jerman, dengan mengatakan semua informasi tentang kematian suaminya hanya berasal dari sumber negara Rusia.

Alexei Navalny, pemimpin oposisi paling terkemuka di Rusia, meninggal Jumat pekan lalu usai kolaps dan kehilangan kesadaran di utara Arktik tempat dia menjalani hukuman penjara.

Profil

Alexei Navalny lahir 4 Juni 1976, Butyn, Rusia adalah seorang pengacara Rusia, aktivis anti-korupsi, dan politikus yang mencapai pengakuan internasional sebagai salah satu kritikus domestik paling terkemuka terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, dikutip dari Britannica.com.

Navalny, yang mengalami keracunan yang hampir fatal pada tahun 2020, beberapa kali dipenjara, dan pada Februari 2024 pejabat Rusia melaporkan bahwa dia meninggal saat berada di penjara di Arktik.

Advertising
Advertising

Navalny berusia 47 tahun. Ia menjadi tokoh utama di antara oposisi yang terbelah di Rusia. Para pendukung menggambarkannya sebagai versi Rusia dari Nelson Mandela Afrika Selatan yang suatu hari akan dibebaskan dari penjara untuk memimpin negara itu.

Dilansir dari Reuters, ia mendapat penghargaan dari banyak kalangan oposisi Rusia karena secara sukarela kembali ke Rusia pada tahun 2021 dari Jerman, di mana dia menjalani perawatan atas upaya untuk meracuninya dengan agen saraf di Siberia.

Ia juga merupakan mantan pengacara. Navalny menjadi terkenal dengan blog yang mengungkap apa yang dia katakan sebagai korupsi besar-besaran di kalangan elit Rusia.

Dia berpartisipasi dalam parade nasionalis Rusia pada tahun 2000-an. Panggilan untuk pembatasan imigrasi.Pandangan nasionalisnya jadi penyebab pengusirannya dari partai oposisi liberal Yabloko pada tahun 2007.

Dia mengejek elit Presiden Vladimir Putin dan mengungkap beberapa kemewahan gaya hidup pejabat senior, menggunakan internet dan bahkan drone untuk memperlihatkan properti mewah mereka yang luas.

Ketika demonstrasi menentang Putin pada Desember 2011, setelah pemilihan yangdiduga curang, dia adalah salah satu pemimpin protes pertama yang ditangkap. Navalny lama memperkirakan Rusia bisa menghadapi guncangan politik yang besar, termasuk revolusi, karena dia mengatakan Putin telah membangun sistem pemerintahan pribadi.

Gerakan Navalny dinyatakan terlarang dan sebagian besar sekutunya yang senior telah melarikan diri dari Rusia dan sekarang tinggal di Eropa. Pejabat Rusia menggambarkan Navalny sebagai seorang ekstremis yang merupakan boneka agensi intelijen.

Navalny ditahan berkali-kali karena mengorganisir aksi unjuk rasa publik, dan diadili berulang kali atas tuduhan termasuk korupsi, penggelapan dan penipuan. Dia mengatakan tuduhan dan vonisnya merupakan motivasi politik.

Navalny dimasukkan dalam penjara berkeamanan maksimum pada tahun 2023 dalam sebuah kasus pidana yang katanya dirancang untuk menakut-nakuti rakyat Rusia menjadi tunduk secara politik.

Pada Agustus 2020, Navalny sakit saat dalam penerbangan dari Tomsk, di Siberia, ke Moskow. Pilot membuat pendaratan darurat, menyelamatkan nyawanya, dan Navalny diterbangkan ke Berlin, di mana dia diobati untuk efek neurotoksin.

Pemimpin oposisi Rusia Navalny juga memberikan penghormatan kepada aktivis hak asasi manusia Alexeyeva di Moskow.

Pilihan editor: Istri Navalny Masih Meragukan Kematian Suaminya

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya