Pengamat Asing Curigai Campur Tangan Rusia di Pemilu Indonesia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 15 Februari 2024 19:03 WIB

Aktivitas pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI saat menerima laporan perhitungan surat suara Pemilu 2024, KPU RI, Menteng, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu 2024 baru saja selesai digelar. Pada pemilihan presiden RI atau Pilpres, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dalam versi hitung cepat atau quick count dibandingkan calon pasangan lainnya.

Angka yang dikantongi Prabowo-Gibran di atas 50 persen sehingga pemilu presiden diperkirakan berlangsung satu putaran. Lalu, adakah campur tangan asing dalam pemilu RI seperti yang dikhawatirkan banyak pihak?

Dalam kolomnya berujudul "The threat of Russian interference in Indonesia’s elections is real," Direktur Eksekutif Center for Information Resilience (CIR), Ross Burley mengutarakan pendapatnya.

Ia mengatakan sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia bersiap menyelenggarakan pemilu besar-besaran. Potensi dampak negatif dari disinformasi, khususnya disinformasi yang disponsori negara, sangat besar.

"Selama bertahun-tahun, ada satu aktor negara yang menarik lebih banyak perhatian terhadap isu ini dibandingkan aktor lainnya yiatu Rusia.

Advertising
Advertising

Memang benar bahwa isu pengaruh Rusia pada pemilu Indonesia di masa lalu telah menjadi semakin memprihatinkan, dengan adanya tuduhan mengenai bagaimana Moskow, bahkan di luar siklus pemilu, memainkan peran yang sangat besar dalam mengobarkan api ketidakpuasan, mempolarisasi masyarakat mulai dari Ukraina hingga Inggris dan India, sesuai keinginan mereka.

Dari Brexit hingga Trump, dari Kenya hingga Prancis, campur tangan Rusia dalam pemilu melalui disinformasi adalah fenomena yang banyak diberitakan," tulis Burley.

<!--more-->

Kekhawatiran telah dikemukakan sebelumnya mengenai aktivitas Kremlin di Indonesia. Menurut Burley, saat melakukan tur ke beberapa kota di Indonesia selama kampanye pemilu tahun 2019, Presiden Jokowi Widodo melontarkan tuduhan bahwa pihak asing membantu kandidat calon presiden dengan cara yang tidak sah. Disinformasi ini menghasilkan fitnah, kebohongan, dan tipuan tanpa henti yang membingungkan masyarakat.

Dia melanjutkan, "meskipun beberapa orang menyatakan bahwa hal ini hanyalah tuduhan tak berdasar yang dilontarkan presiden kepada pesaingnya sebagai cara untuk mendiskreditkan mereka, sangatlah masuk akal untuk percaya bahwa ada kebenaran di balik kekhawatiran presiden tersebut.

Memang benar, mulai dari Brexit hingga Trump, dari Kenya hingga Prancis, campur tangan Rusia dalam pemilu melalui disinformasi merupakan fenomena yang banyak diberitakan," katanya.

Menurut Burley, kasus terkenal di Indonesia yang membuat heboh terkait konspirasi yang diusung oleh sekelompok akun media sosial yang terkoordinasi dengan baik.

"Kontroversi tersebut terjadi seputar tujuh kotak suara yang diduga berasal dari Cina. Menurut postingan tersebut, kotak suara itu telah dirusak untuk kepentingan Presiden Jokowi.

Foto-foto dan video kertas suara beredar di internet dengan pesan yang sama yang disebarkan oleh berbagai profil dan platform berita yang seolah-olah nyata.

Menurut wakil ketua tim kampanye Jokowi, Abdul Kadir Karding, dengan memproduksi hoaks secara masif, strategi tersebut bertujuan untuk membalikkan seluruh data dan fakta yang dapat mempengaruhi masyarakat, khususnya dalam memilih. Ini berbahaya, karena lambat laun masyarakat akan terbiasa dengan narasi palsu.

Namun, Burley menyertakan pula pendapat dari Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva. Melalui akun Twitter atau kini disebut X, ia menegaskan bahwa Rusia tidak mencampuri proses pemilu di Indonesia. “Kami menggarisbawahi bahwa posisi utama Rusia adalah tidak melakukan intervensi dalam urusan dalam negeri dan proses pemilu di luar negeri termasuk Indonesia, yang merupakan teman dekat dan mitra penting kami”.

EURO NEWS

Pilihan editor: Posisi Jepang Digusur Jerman sebagai Ekonomi Terbesar Ketiga Dunia, Ini Penjelasannya

Berita terkait

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

1 jam lalu

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

Try Sutrisno memberi tanggapan perihal wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Presidential Club

Baca Selengkapnya

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

2 jam lalu

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

Wapres me-6 RI Try Sutrisno memberikan pesannya untuk Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk lima tahun ke depan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

4 jam lalu

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

Puan Maharani mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Gala Dinner WWF di Bali. Ia mengaku juga berbicara dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

7 jam lalu

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum mengetahui kabar soal Luhut yang siap menjadi penasihat Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

8 jam lalu

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

Franz Magnis Suseno mempertanyakan masa depan demokrasi Indonesia apabila semua partai politik bergabung dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

9 jam lalu

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons pertanyaan soal Yusril yang mundur dari Ketum PBB untuk gabung kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

11 jam lalu

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

Ujang Komarudin melihat ada kepentingan yang sama antara pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan ke depan, yakni kepemimpinan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Jokowi di KTT World Water Forum ke-10 di Bali

14 jam lalu

Serba-serbi Jokowi di KTT World Water Forum ke-10 di Bali

Presiden Jokowi bertemu Puan dan mengenalkan Prabowo ke delegasi World Water Forum ke-10 di Bali sebagai Presiden terpilih RI.

Baca Selengkapnya

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

15 jam lalu

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

Yusril Ihza Mahendra resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Apa langkah Yusril ke depannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Kenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih di KTT World Water Forum

15 jam lalu

Jokowi Kenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih di KTT World Water Forum

Kepada ribuan peserta KTT World Water Forum, Jokowi meyakinkan bahwa Prabowo akan melanjutkan komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada manajemen air dunia.

Baca Selengkapnya