Giliran Warga Israel Gugat Hamas ke ICC

Reporter

Tempo.co

Rabu, 14 Februari 2024 18:30 WIB

Para pengunjuk rasa menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Yerusalem, 14 Januari 2024. REUTERS/Ronen Zvulun

TEMPO.CO, Jakarta - Korban selamat dan sanak saudara para korban serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok Hamas, meminta agar jaksa penuntut di Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC agar menginvestigasi tindakan yang dilakukan Hamas itu sebagai bagian dari kejahatan perang.

“Kami ingin memastikan dunia bertindak dan menghalangi kebebasan mereka (Hamas),” kata Udi Goren, sepupu Tal Haimi, 41 tahun, yang disandera Hamas pada 7 Oktober 2023. Haimi sudah terkonfirmasi meninggal, namun jenazahnya masih tertahan di Gaza.

Goren berada di antara sekitar 100 anggota keluarga koban penyanderaan oleh Hamas yang bersiap melayangkan gugatan ke kantor pusat ICC di Kota Den Hague, Belanda. Para keluarga korban sandera Hamas, ingin ICC menerbitkan surat penahanan ke para pucuk pimpinan Hamas. Israel bukan anggota ICC dan yurisdiksinya tidak diakui.

Advertising
Advertising

“Kami ingin memastikan pemimpin Hamas ditahan atau setidaknya mereka tidak bisa meninggalkan Qatar lagi. Ini diharapkan bisa memberi tekanan pada mereka hingga sandera pun dibebaskan,” kata Goren, berbicara di bandara internasional Ben Gurion untuk bersiap terbang ke kantor pusat ICC.

Jaksa penuntut di ICC Karim Khan menegakan kembali pada pekan ini kalau ICC punya yurisdiksi terkait serangan 7 Oktober oleh Hamas dan ICC bisa melakukan investigasi. Namun Khan tak mau berkomentar lebih jauh terkait investigasi yang masih berlangsung.

Keluarga korban sandera Hamas akan mengajukan gugatan atas nama para korban. Gugatan hukum ini memungkinkan dilakukannya penuntutan dan desakan yang lebih luas pada ICC untuk mengambil tindakan terhadap pucuk pimpinan Hamas.

Yael Vias Gvirsman, pengacara untuk korban lain warga negara Israel, mengatakan beberapa kliennya ada yang sudah memberikan testimoni langsung ke penyidik di ICC di Den Hague pada akhir pekan ini. Hal ini memperlihatkan kalau investigasi ICC mengalami kemajuan.

“Ini adalah sebuah langkah yang signifikan bagi penyidikan. Tim penyidik duduk bersama para korban yang selamat dan keluarga korban yang masih disandera selama beberapa jam untuk mendengar kesaksian pribadi para saksi kunci dari sejumlah TKP dalam serangan 7 Oktober,” kata Vias Gvirsman, yang mewakili 200 korban sandera warga negara Israel yang ditahan Hamas.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Perang Ukraina, Vladimir Putin Disebut Pernah Ajukan Gencatan Senjata Tapi Ditolak

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

22 menit lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

7 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

1 hari lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

2 hari lalu

Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

Ruth Sahanaya menceritakan kedekatan hubungannya dengan kedua putrinya, Nadine Emanuella Waworuntu (28) dan Amabel Odelia Waworuntu (23).

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

2 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

2 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 hari lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya