Dua Jurnalis Al Jazeera Terluka Parah dalam Serangan Israel di Rafah
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Selasa, 13 Februari 2024 20:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dua jurnalis Al Jazeera terluka parah dalam serangan Israel di Kota Rafah di selatan Gaza. Hal ini diungkapkan Al Jazeera pada Selasa 13 Februari 2024.
Nyawa reporter Ismail Abu Omar terancam setelah kaki kanannya diamputasi, sementara juru kamera Ahmad Matar menderita banyak luka dan pendarahan hebat, kata stasiun televisi yang berbasis di Qatar itu.
Dr Muhammad al-Astal, dokter darurat di Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, mengatakan nyawa Abu Omar terancam setelah menderita luka parah. “Kaki kanan Abu Omar diamputasi tetapi pecahan peluru masih tertinggal di kepala dan dadanya,” kata al-Astal.
Jurnalis tersebut telah menjalani operasi karena pendarahan hebat akibat kemungkinan sayatan pada arteri femoralis.
Ismail Abu Omar, seorang koresponden Al Jazeera, serta juru kameranya Ahmad Matar di Rafah utara, sedang mendokumentasikan kondisi kehidupan keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi dari berbagai daerah di Gaza atas perintah Israel.
Mereka mendokumentasikan kengerian yang mereka alami dalam 24 jam terakhir ketika serangan udara besar-besaran terjadi di sebagian besar kota Rafah – di mana hampir 100 orang terbunuh. Mereka pun menjadi sasaran langsung dari rudal yang ditembakkan oleh pesawat tak berawak Israel.
Mereka dipindahkan ke Rumah Sakit Eropa Gaza di Khan Younis, di mana mereka segera menjalani operasi.
Sayangnya, Omar menjalani operasi di mana kakinya harus diamputasi karena pecahan peluru tersebut mematahkan tulangnya. Para dokter harus mengamputasi kakinya untuk menyelamatkan nyawanya.
“Ini bukan kejadian pertama dan kami berharap ini bukan yang terakhir. Terdapat serangan yang terus menerus, sistematis, dan hampir konsisten terhadap jurnalis – sejak awal perang ini terdapat lebih dari 100 jurnalis yang menjadi sasaran,” tulis Al Jazeera.
Kantor Media Pemerintah di Gaza mengecam “penargetan kru saluran Al Jazeera untuk kelima kalinya” dalam sebuah serangan yang dikatakan “disengaja”.
“Penargetan ini dilakukan dalam kerangka intimidasi terhadap jurnalis” untuk mencegah liputan media mengenai serangan militer di Gaza, katanya.
Setidaknya 126 jurnalis telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober sementara 10 lainnya telah ditangkap oleh pasukan Israel, menurut angka pemerintah.
Pilihan Editor: Israel Lagi-lagi Serang Jurnalis di Gaza, Anak Kabiro Al Jazeera Tewas Dirudal
AL JAZEERA