Bikin Harga Produk Pertanian Anjlok, Petani Blokade Perbatasan Rumania dan Ukraina

Reporter

Tempo.co

Senin, 15 Januari 2024 06:30 WIB

Para pejabat Pusat Koordinasi Gabungan memeriksa biji-bijian dari Ukraina yang diangkut kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone selama inspeksi di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos, dekat Istanbul, Turki, 3 Agustus 2022. Kementerian Pertahanan Turki/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pos pemeriksaan di perbatasan Ukraina dan Rumania pada Sabtu, 13 Januari 2024, diblokade oleh petani dari negara-negara anggota Uni Eropa. Sejumlah produsen bidang pertanian melakukan unjuk rasa di area itu dalam beberapa hari terakhir karena Uni Eropa masih terus mengimpor hasil pertanian dari Ukraina, dimana hal ini telah membuat harga-harga anjlok di seluruh kawasan Laut Hitam.

Blokade oleh para petani ini dibenarkan petugas perbatasan Ukraina, yang lewat Telegram mengatakan ada sejumlah truk melintasi pos pemeriksaan Siret. Pos pemeriksaat Siret telah menjadi rute ekspor terbesar untuk barang-barang asal Ukraina yang ingin masuk Uni Eropa. Akibat blokade ini, pengiriman barang dari Ukraina pun menjadi tak bisa. Sebanyak 825 kendaraan dari Ukraina mencari cara untuk bisa masuk Rumania saat jalur perbatasan Siret ditutup demonstran.

Otoritas Ukraina menyatakan alasan blokade masih belum diketahui. Sebelumnya pada awal pekan ini, sejumlah media di Rumania mewartakan para petani di utara Rumania memutuskan menutup pos pemeriksaan di perbatasan Siret yang telah menjadi jalur utara transit gandum-gandum (dari Ukraina).

Advertising
Advertising

Pada Sabtu sore, 13 Januari 2024, petugas perbatasan Ukraina mengumumkan blokade sudah dicabut dan truk kargo sudah bisa melintasi pos perbatasan. Pada 2023 terjadi sejumlah unjuk rasa yang dilakukan para petani buntut ekspor gandum Ukraina oleh Uni Eropa. Beberapa produsen pertanian di Polandia juga memblokade beberapa area perbatasan. Aksi protes ini sebagian besar disebabkan karena kebijakan-kebijakan Uni Eropa terhadap Ukraina di tengah perang Ukraina.

Tak lama setelah dimulainya kebuntuan, Uni Eropa membekukan tarif ekspor barang – barang dari Ukraina sebagai bentuk dukungan finansial pada Kyev. Gandum yang murah dari Ukraina telah membanjiri Uni Eropa. Para petani dari negara anggota Uni Eropa tak bisa bersaing dengan harga murah tersebut.

Uni Eropa sempat menghentikan impor gandum dari Ukraina pada Mei 2023, namun pada September 2023 sudah dicabut aturan itu. Polandia, Hongaria, Slovakia dan Rumania menolak kebijakan Uni Eropa itu dan membuat aturan sendiri yang berlaku secara nasional dengan tidak mengimpor gandum dari Ukraina. Namun kebijakan tersebut, diprotes oleh World Trade Organization.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Benjamin Netanyahu Pastikan Tak Ada yang Bisa Hentikan Israel dalam Perang Gaza

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

26 menit lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

1 hari lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

2 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

2 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

2 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

3 hari lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

4 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

5 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya