Benjamin Netanyahu Pastikan Tak Ada yang Bisa Hentikan Israel dalam Perang Gaza

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 Januari 2024 19:00 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di markas partai Likud menyusul pengumuman jajak pendapat saat pemilihan parlemen Israel di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 September 2019. REUTERS/Ammar Awad

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu, 13 Desember 2024, bersumpah untuk tidak membiarkan kasus tuduhan genosida yang sedang berlangsung di Mahkamah Internasional (ICJ) menghalangi pihaknya melanjutkan perang di Gaza. Baginya, tak ada yang bisa menghentikan Israel.

“Tidak ada yang bisa menghentikan kami, tidak Den Hague (ICJ), tidak poros kejahatan dan tidak ada siapa pun. Penting dan perlu untuk melanjutkan kemenangan dan kami pun akan melakukan itu,” kata Netanyahu.

Kata poros kejahatan pertama kali digunakan dalam sebuah pidato mantan Presiden Amerika Serikat George Bush yang mengacu pada Irak, Iran dan Korea Utara – yang ketika itu diyakini sebagai musuh utama Washington, yang punya senjata pemusnah massal yang pada akhir pada akhirnya hampir semua sekadar mitologis. Masih belum jelas apakah Netanyahu berniat meremehkan Pyongyang. Media milik Pemerintah Korea Utara dalam sebuah editorial yang dipublikasi tak lama setelah serangan pada 7 Oktober 2023 oleh Hamas menolak membenarkan kalau Yerusalem Barat melakukan serangan balasan atas nama membela diri. Sebab Tel Aviv telah melakukan sejumlah tindakan kriminal secara terus-menerus terhadap rakyat Palestina.

Advertising
Advertising

Dalam pidato di tempat berbeda, Netanyahu menggunakan istilah poros kejahatan untuk merujuk ke Iran, kelompok Houthi di Yaman, Hezbulloh dan kelompok Hamas – sebuah koalisi longgar yang telah digambarkan sebagai poros kejahatan karena melawan Amerika Serikat dan Israel di kawasan.

Sidang tuduhan genosida pada Israel sudah dimulai pada awal pekan ini yang disidangkan oleh ICJ di Den Hague, Belanda. Gugatan dilayangkan oleh Afrika Selatan, yang menyebut Negeri Bintang Daud tersebut sudah terkait dengan tindakan-tindakan yang ditujukan menimbulkan kehancuran substansial pada sebagian wilayah Palestina, ras dan kelompok etnis.

Yerusalem Barat beralasan Hamas sebenarnya punya niat melakukan genosida terhadap warga negara Israel sehingga Negara itu berhak melakukan upaya ‘pemberantasan’ pada Hamas, yang telah menyebabkan kematian 1.200 warga Israel lewat serangan pada 7 Oktober 2023. Pasukan Israel (Israel Defense Forces) mengakui mereka mendapat perintah menembaki perbatasan Israel kibbutzes dan wilayah padang pasir yang hangat selama Hamas melakukan serangan. Pengakuan ini menaikkan kekhawatiran soal berapa banyak sebenarnya kerugian yang ditimbulkan akibat serangan Hamas dibanding serangan yang dilakukan pasukan Israel lewat tank dan serangan udara.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Survey: Hanya 15 Persen Warga Israel Ingin Benjamin Netanyahu Tetap Menjabat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

6 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

1 hari lalu

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

Liga Arab menyerukan "perlindungan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah Palestina yang diduduki" hingga solusi dua negara diimplementasikan.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

1 hari lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

1 hari lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

2 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

3 hari lalu

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

4 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

4 hari lalu

UNRWA Mencatat 360 Ribu Warga Tinggalkan Rafah

Jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan Rafah karena serangkaian serangan militer Israel meningkat menjadi 360 ribu orang.

Baca Selengkapnya