AS dan Inggris Serang Houthi, Sejumlah Kota di Yaman Dibom Rudal Tomahawk

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 Januari 2024 07:32 WIB

Pesawat Typhoon RAF lepas landas untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS dari RAF Akrotiri untuk melakukan serangan udara terhadap milisi Houthi yang didukung Iran yang telah menargetkan pelayaran internasional di Laut Merah, di Siprus, 12 Januari 2024. Amerika Serikat dan Inggris telah mulai melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Houthi di Yaman. UK MOD/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan militer terhadap sasaran-sasaran di Yaman yang dikuasai Houthi, kata dua pejabat AS pada Kamis malam waktu setempat atau Jumat pagi 12 Januari 2024 WIB.

Serangan ini adalah yang pertama kalinya dilakukan AS dan Inggris terhadap Houthi sejak serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah dimulai pada November.

Mereka menargetkan beberapa lokasi dengan jet tempur dan rudal Tomahawk yang ditembakkan dari kapal Angkatan Laut AS.

Kedua negara itu melancarkan serangan militer tanpa meminta izin parlemen masing-masing.

Seorang pemimpin Houthi membenarkan bahwa ibu kota Yaman, Sanaa, dan kota Hodeida telah menjadi sasaran.

Advertising
Advertising

“Agresi brutal terhadap negara kami, dan mereka akan menanggung akibatnya,” Nasr Aldeen Amer, wakil presiden Otoritas Media Houthi, mengatakan. “Tanpa ragu-ragu, dan kami tidak akan mundur dari posisi kami dalam mendukung rakyat Palestina, apa pun risikonya.”

Perdana menteri Inggris Rishi Sunak dilaporkan menggelar sidang keamanan darurat sebelum turut serta bersama AS untuk menggepur Houthi di Yaman. Kendari demikian, sejumlah anggota parlemen Inggris dan PM Skotlandia memprotes serangan tersebut.

PM Skotlandia Humza Yousaf, yang mertuanya melarikan diri dari Gaza pada awal November, memperingatkan Inggris “tidak memiliki catatan baik dalam intervensi militer di Timur Tengah”.

“Oleh karena itu, Westminster harus dipanggil kembali, para anggota parlemen diberi pengarahan dan diizinkan untuk berdebat dan meneliti setiap keputusan untuk melakukan tindakan militer yang diusulkan pemerintah Inggris,” katanya di X (sebelumnya Twitter).

Serangan itu terjadi setelah Komando Pusat AS pada Kamis pagi mengatakan bahwa kelompok Houthi yang didukung Iran telah menembakkan rudal balistik anti-kapal dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman ke jalur pelayaran internasional di Teluk Aden.

Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan, dan sebuah kapal komersial melaporkan melihat rudal menghantam perairan, kata pernyataan itu. Serangan tersebut menandai serangan ke-27 yang dilakukan kelompok tersebut di pelayaran internasional sejak 19 November, kata Komando Pusat.

Kelompok Syiah Houthi, yang berasal dari provinsi Saada di barat laut Yaman, naik ke tampuk kekuasaan ketika protes Arab Spring melanda wilayah tersebut pada 2011.

Setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, kelompok Houthi menjanjikan dukungan bagi kelompok pejuang Palestina dan mulai menyerang kapal-kapal di Laut Merah – meskipun ada tuntutan dari Amerika Serikat, Prancis, dan sekutu Barat lainnya untuk menghentikan serangan rudal dan pesawat tak berawak.

Serangan-serangan tersebut telah mengganggu perdagangan internasional di rute utama antara Eropa dan Asia yang menyumbang sekitar 15% lalu lintas pelayaran dunia.

Seorang juru bicara kelompok Houthi mengatakan mereka hanya menargetkan kapal-kapal yang mempunyai hubungan dengan Israel – sebuah klaim yang telah banyak diperdebatkan – dalam upaya untuk menekan Israel agar menghentikan perangnya di Gaza.

Sebagai tanggapan, Amerika Serikat dan negara-negara lain mengirimkan kapal perang untuk berpatroli di koridor pelayaran penting. Helikopter AS menembaki Houthi pekan lalu setelah mereka menyerang sebuah kapal kargo.

Pilihan Editor: BREAKING NEWS: AS dan Inggris Mengebom Houthi di Yaman, Balas Serangan di Laut Merah

NBC NEWS

Berita terkait

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

2 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

3 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

3 jam lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

5 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

6 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

8 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

9 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

9 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

11 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

11 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya