Rusia Sebut Tak Lihat Kemajuan dalam Proses Perdamaian dengan Ukraina

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 11 Januari 2024 18:50 WIB

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin mengatakan pada Rabu, 10 Januari 2024 bahwa Rusia tidak melihat kemajuan dalam proses perdamaian seputar perang dengan Ukraina. Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut masih melakukan invasi di Ukraina sejak Februari 2022 lalu.

“Masih belum ada proses perdamaian apa pun,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan di tengah kunjungan Putin ke kota Anadyr paling timur Rusia di wilayah Chukotka.

Peskov mengomentari diskusi seputar Formula Perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan bahwa “proses yang sangat sulit” sedang terjadi dalam hal ini.

“Beberapa negara sedang mendiskusikan formula perdamaian tanpa partisipasi Rusia. Sebuah proses yang sangat aneh,” kata Peskov. Dia mengatakan tidak ada yang serius dalam rencana usulan Zelensky tersebut.

Lebih dari 70 penasihat keamanan nasional dari seluruh dunia akan berkumpul di Davos, Swiss pada 14 Januari 2024 untuk membahas langkah-langkah ke depan dalam rencana perdamaian Zelensky. Ini adalah pertemuan keempat mengenai rencana perdamaian tersebut, namun sejauh ini para pejabat Rusia tidak pernah berpartisipasi.

Formula Perdamaian rancangan Zelensky pertama kali dipresentasikan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 lalu di Bali, saat Indonesia menjadi Presiden G20. Rencana itu berisi sepuluh poin.

Sepuluh poin tersebut adalah keamanan radiasi dan nuklir, keamanan pangan, keamanan energi, pembebasan semua tawanan dan orang yang dideportasi, pemulihan integritas teritorial Ukraina, penarikan pasukan Rusia dari Ukraina dan pemulihan perbatasan antara keduanya, keadilan, pencegahan ekosida, pencegahan eskalasi konflik, dan konfirmasi berakhirnya perang.

Peskov mengatakan bahwa secara de facto, masih ada penolakan resmi dari Kyiv untuk bernegosiasi. Karena itu, kata dia, Rusia terus melanjutkan “operasi militer khusus” di sana.

ANADOLU AGENCY

Pilihan Editor: Sidang ICJ Genosida Israel Digelar Hari Ini, 200 Pengacara Siap Dukung Afsel

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

14 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

20 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

20 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

2 hari lalu

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

Menhan Rusia yang baru, Andrei Belousov mengatakan tugas utama Rusia adalah menang di Ukraina dengan jumlah pasukan yang minimal.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

3 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

4 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya