Menteri Israel, Itamar Ben-Gvir, Tegaskan Pernyataan tentang Perpindahan Massal Warga Gaza

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 3 Januari 2024 19:47 WIB

Itamar Ben-Gvir. Abir Sultan/Pool via REUTER

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, membalas kecaman Amerika Serikat terhadap pernyataannya dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich yang menyerukan warga Palestina untuk meninggalkan Gaza.

Smotrich pada Ahad, 31 Desember 2023 menyerukan warga Palestina di Gaza untuk meninggalkan wilayah kantong yang terkepung itu. Ben-Gvir mengamini hal tersebut, mengatakan perang di Gaza memberikan “peluang untuk berkonsentrasi mendorong migrasi penduduk Gaza”.

Departemen Luar Negeri AS pada Selasa, 2 Januari 2024 mengecam pernyataan kedua menteri tersebut, yang dinilai bersifat menghasut dan tidak bertanggung jawab. “Kami telah berulang kali dan secara konsisten diberitahu oleh Pemerintah Israel, termasuk oleh Perdana Menteri, bahwa pernyataan seperti itu tidak mencerminkan kebijakan pemerintah Israel,” kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan. Menurut AS, pernyataan seperti itu harus segera dihentikan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS dan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menegaskan penolakan Amerika melalui pernyataan serupa di media sosial X. Keduanya mengatakan tidak boleh ada perpindahan massal warga Palestina dari Gaza. “Kami menolak pernyataan menghasut baru-baru ini dari Menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir,” kata Matthew Miller dan Linda Thomas-Greenfield.

Ben-Gvir kemudian membalas kecaman tersebut pada Selasa malam lewat X. Dia mengatakan “sangat menghargai Amerika Serikat, namun dengan segala hormat kami bukanlah bintang lain di bendera Amerika”, merujuk pada 50 bintang di bendera AS yang melambangkan negara bagian dengan jumlah yang sama.

Advertising
Advertising

“Amerika Serikat adalah sahabat terbaik kami, tetapi pertama-tama kami akan melakukan yang terbaik untuk Negara Israel: migrasi ratusan ribu orang dari Gaza akan memungkinkan penduduk wilayah kantong tersebut untuk kembali ke rumah mereka dan hidup dalam keamanan, serta melindungi tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF),” ujarnya di X.

Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 22.000 orang, termasuk 9.100 anak-anak dan 6.500 perempuan, menurut otoritas kesehatan Gaza. Israel melancarkan operasi militer di sana sejak penyerbuan kelompok militan Palestina Hamas menewaskan hampir 1.200 warga Israel dan menyandera sekitar 240 lainnya.

Pilihan Editor: Para Pelajar Indonesia telah Pulang ke Rumah Masing-Masing Usai Gempa di Jepang

Berita terkait

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

Top 3 dunia adalah rencana negara-negara Arab terhadap Palestina, para orang tua tentara Israel mengirim surat dan ancaman 5 negara ke ICJ.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

10 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

13 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

14 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

15 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

16 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

19 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

20 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

20 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

21 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya