Militer Israel: Jaringan Terowongan Hamas Ditemukan di Bawah Rumah Yahya Sinwar

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 21 Desember 2023 17:55 WIB

Sebuah kendaraan militer Israel beroperasi, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, terlihat dari Israel Selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne/

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel menemukan jaringan terowongan jauh di bawah pusat Kota Gaza dari properti yang didaftarkan ke Yahya Sinwar dan pengurus senior Hamas lainnya dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel, kata militer pada Rabu, 20 Desember 2023.

Terowongan Hamas itu ditemukan ketika tentara mengamankan kawasan pusat kota dalam beberapa hari terakhir, kata juru bicara Letkol Peter Lerner kepada wartawan.

Diakses melalui tangga spiral dan lift hingga 20 meter (66 kaki) di bawah tanah, terowongan tersebut dilengkapi dengan listrik, pipa ledeng, kamera pengintai, dan pintu anti ledakan yang kuat, menurut gambar yang dibagikan militer Israel kepada wartawan.

“Kompleks ini, baik di atas maupun di bawah tanah, merupakan pusat kekuatan sayap militer dan politik Hamas,” kata Lerner. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen informasi yang diberikan.

Terowongan itu digunakan oleh para pejabat Hamas, termasuk Sinwar, Ismail Haniyeh dan Muhammad Deif mengarahkan operasi dan untuk “pergerakan harian yang dilindungi” melalui jantung kota Gaza, kata militer dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

Israel menuduh kelompok tersebut dengan sengaja menempatkan terowongan-terowongan dan infrastruktur militer lain di antara warga sipil yang digunakan sebagai perisai manusia.

Hamas, yang menolak tuduhan itu, tidak segera merespons permintaan untuk berkomentar.

Sinwar dan Deif diyakini sebagai otak di balik Serangan 7 Oktober yang dipimpin Hamas yang menewaskan 1.200 orang dan memicu serangan Israel ke Gaza yang telah membunuh sekitar 20.000 orang dan memaksa sebagian besar dari populasi 2,3 juta meninggalkan rumah mereka.

Israel mempunyai tujuan untuk menghancurkan Hamas dan menyelamatkan lebih dari 130 orang yang masih disandera oleh militan Islam Palestina.

Israel belum menemukan pemimpinnya meski telah menguasai beberapa wilayah Gaza. Kampanye udara dan darat Israel yang intens telah melukai lebih dari 50.000 orang dan menghancurkan sebagian besar wilayah pesisir tersebut.

Hamas telah lama membanggakan bahwa jaringan terowongannya memiliki panjang ratusan kilometer. Beberapa lubang memiliki kedalaman hingga 80 meter dan digambarkan oleh seorang sandera yang dibebaskan sebagai "jaring laba-laba".

Terowongan kelompok tersebut di bawah garis pantai berpasir seluas 360 km persegi dan perbatasannya mencakup lubang penyerangan, penyelundupan, penyimpanan dan operasional, kata sumber-sumber Barat dan Timur Tengah yang mengetahui masalah tersebut.

Awal pekan ini, Israel mengatakan pihaknya menemukan terowongan beton dan besi yang sangat besar yang dirancang untuk membawa muatan mobil pejuang militan dari Gaza sampai ke perbatasan.

REUTERS

Pilihan Editor: Ibu Sandera Israel Bela Tentara yang Bunuh Anaknya: Semua Salah Hamas!

Berita terkait

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

14 jam lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

17 jam lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

2 hari lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

2 hari lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

3 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

3 hari lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

3 hari lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

3 hari lalu

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

Ismail Haniyeh menyebut Benjamin Netanyahu merusak upaya gencatan senjata dan menciptakan pembenaran agar bisa melanjutkan serangan ke Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

4 hari lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

5 hari lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya