Perlawanan Hamas kepada Israel Sejak 1987, Kini Intifada Ketiga?

Kamis, 21 Desember 2023 19:01 WIB

Asap mengepul di atas Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, terlihat dari Israel selatan, 8 Desember 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta -Pasukan Israel kembali melancarkan serangan ke Gaza untuk memburu pasukan Hamas. Serangan tersebut dilancarkan pada Jumat, 15 Desember 2023. Serangan darat dan udara yang dilancarkan Israel menewaskan empat orang di Gaza. Berikut sejarah konflik Israel dan Hamas.

Konflik Israel dan Palestina telah berlangsung sejak sebelum perang dunia pertama. Namun, kejadian paling diingat oleh warga Palestina adalah peristiwa Nakba pada 1947. Saat itu, terjadi penggusuran besar-besaran masyarakat Palestina.

Saat itu, Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) mengeluarkan sebuah Resolusi 181 yang memutuskan wilayah Palestina dibagi menjadi dua negara terpisah bagi bangsa Yahudi dan bangsa Arab Palestina.

Resolusi tersebut tidak diindahkan oleh Israel. Hingga akhirnya, ratusan ribu warga melarikan diri atau dipaksa meninggalkan rumah dalam peristiwa yang mereka sebut sebagai Al Nakba atau "Malapetaka".Palestina. Sejak saat itu, karena tidak pernah ada perjanjian perdamaian antar kedua belah pihak, Palestina dan Israel pun saling menyalahkan. Hingga terjadilah perang dan pertempuran selama puluhan tahun berikutnya.

Setelah peristiwa Nakba, banyak warga Palestina yang berusaha kembali ke Tanah Air. Mereka kemudian dikenal dengan aktivis Ikhwanul Muslimin. Sejak 1970-an, aktivis-aktivis tersebut mendirikan jaringan amal, klinik, dan sekolah di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki oleh Israel setelah Perang Enam Hari pada 1967.

Advertising
Advertising

Kegiatan Ikhwanul Muslimin di dua wilayah tersebut awalnya berjalan tanpa kekerasan. Namun, beberapa kelompok kemudian mulai mendesak untuk jihad melawan Israel. Puncaknya terjadi pada Desember 1987, saat terjadi pemberontakan melawan pendudukan Israel, yang menjadi awal berdirinya Hamas. Ini merupakan awal dari apa yang kemudian dikenal sebagai Intifadah Palestina pertama.

Hamas didirikan pada akhir 1987 yang bertujuan untuk menentang Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dalam konteks konflik Israel-Palestina dan menentang usaha untuk menyerahkan sebagian wilayah Palestina kepada Israel.

Setelah berdirinya Hamas, serangan ke Israel mulai direncanakan matang-matang. Pada 1989, serangan yang dilakukan Hamas menyebabkan Israel menangkap beberapa pemimpin, termasuk Sheikh Ahmed Yassin, salah satu pendiri Hamas.

Setelah ditangkapnya Yassin, Hamas melakukan reorganisasi dan kembali menentang Israel dengan mengecam perjanjian perdamaian 1993 antara Israel dan PLO. Rencana damai yang gagal tersebut membuat kekerasan antara Israel dan Hamas meningkat. Pada awal 2000-an, kekerasan tersebut dikenal sebagai Intifadah Al-Aqsa (Intifadah kedua). Intifadah tersebut ditandai dengan semakin intensnya aktivis Hamas dalam serangan terhadap Israel dan peningkatan serangan bom bunuh diri. Kini termasuk gerakan intifada ketiga?

Terbaru, pada 14 Desember 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus melancarkan serangan ke Palestina hingga Hamas berhasil dihancurkan.

ANANDA RIDHO SULISTYA | NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM | ANANDA BINTANG PURWARAMDHONA | RIZKI DEWI AYU | REUTERS

Pilihan Editor: Seburuk Apa Perlakuan Iserael Terhadap Tahanan Palestina, Remaja Ini Mengungkapnya

Berita terkait

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

12 menit lalu

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

Jaksa ICC telah mengajukan surat penangkapan terhadap lima orang yang dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

2 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Senin 20 Mei 2024 diawali oleh enam fakta seputar Kaledonia Baru, wilayah pendudukan Prancis.

Baca Selengkapnya

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

12 jam lalu

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

Jaksa ICC akhirnya menerbitkan surat penangkapan untuk PM Benjamin Netanyahu, Menhan Israel, dan tiga pemimpin Hamas atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

13 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

13 jam lalu

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

Sejak awal perang Gaza, Ebrahim Raisi tidak pernah mengendurkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan faksi perlawanan Hamas.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

15 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

15 jam lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

19 jam lalu

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

1 hari lalu

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

Retno Marsudi mengatakan resolusi Majelis Umum PBB saja tidak cukup, melainkan perlu ada upaya mewujudkan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya