UNRWA Sebut Gaza Tak lagi Layak Jadi Tempat Tinggal Manusia

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 Desember 2023 14:00 WIB

Anak-anak Palestina membawa panci saat mengantri untuk menerima makanan dari dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik antara Israel dan Hamas di Rafah di selatan Jalur Gaza 14 Desember 2023. Kelaparan kini telah muncul dalam beberapa minggu terakhir dan kita melihat semakin banyak orang yang belum makan selama dua atau tiga hari. REUTERS/Saleh Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina, United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA), pada Kamis, 14 Desember 2023, mengutarakan bahwa setelah sembilan pekan perang berkecamuk – Gaza tidak lagi ideal untuk tempat tinggal manusia. Di Gaza, kelaparan meraja-lela dan tempat-tempat penampungan yang dibangun PBB sudah kelebihan kapasitas sehingga UNRWA menuntut agar pengepungan oleh Israel segera diakhiri.

Komisi jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menggambarkan operasi darat militer Israel di Gaza telah mendorong lebih dari satu juta orang mengungsi ke selatan Kota Rafah. Sekarang ini, Rafah telah menjadi pusat pengungsian.

“Satu gudang PBB telah menjadi sebuah tempat penampungan bagi 30 ribu orang. Mereka yang bisa masuk ke lokasi penampungan ini, adalah yang beruntung (selamat dari perang). Yang lain, jelas tak tahu harus pergi ke mana. Mereka tinggal di lingkungan terbuka, dingin, berlumpur dan di bawah hujan. Kemana pun Anda melihat, penuh dengan tempat penampungan. Banyak orang putus asa, lapar dan ketakutan,” kata Lazzarini.

Advertising
Advertising

Pada awal dimulainya pengeboman pada Oktober 2023, Israel mendesak warga Kota Gaza yang ada di utara agar mengungsi ke selatan demi keamanan. Mereka yang menuruti perintah tersebut harus bergerak lebih jauh ke selatan ketika pesawat-pesawat tempur Israel mulai mengebom Kota Khan Younis dan tantara Israel di darat sekarang merangsek masuk ke kota-kota. Sejauh ini Rafah masih menjadi satu-satunya area yang aman di Jalur Gaza.

Gelombang pengungsi ke Rafah telah meningkatkan jumlah populasi di kota tersebut sebanyak empat kali lipat dan membebani sumber-sumber di Rafah yakni kota yang sebelumnya sudah menjadi kota miskin di Gaza. Pengepungan yang hampir 100 persen oleh Israel telah menyebabkan kekurangan pasokan makanan dan air. Badan-badan kemanusiaan mengeluhkan konvoi truk-truk bantuan yang diizinkan masuk lewat perbatasan Rafah oleh Mesir, tidak bisa memenuhi kebutuhan jutaan orang.

“Dalam beberapa pekan terakhir, kami semakin sering bertemu orang – orang yang belum makan satu – dua hingga tiga hari,” kata Lazzarini, yang menggambarkan bagaimana truk-truk pembawa bahan makanan sering tidak bisa sampai tenda penampungan PBB dan mendistribusikannya ke titik yang dituju.

Truk-truk pembawa bahan bantuan berupa makanan, dihentikan orang-orang yang langsung memakannya. Lazzarini menilai setiap kali dia ke Gaza, dia selalu berfikir kondisi akan semakin memburuk, semakin banyak kedukaan, kesedihan dan perasaan kalau Gaza bukan tempat yang layak lagi untuk manusia.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Elon Musk Komentari Video Lawas Jeff Bezos soal Perilaku Konsumen

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

2 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

2 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

3 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

5 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

8 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

8 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

9 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

10 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

12 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

22 jam lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya