Penyair Palestina Tewas dalam Pengeboman Israel, Vokal Kisahkan Kengerian Gaza di Sosial Media

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 Desember 2023 12:30 WIB

Refaat Alareer, penyair Palestina yang dibunuh Israel. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Penyair Palestina Refaat Alareer, salah satu pemimpin generasi muda penulis di Gaza yang memilih untuk menulis dalam bahasa Inggris untuk menceritakan kisah mereka, tewas dalam serangan Israel, kata teman-temannya pada Kamis malam.

Ia tewas bersama seluruh keluarganya.

“Hati saya hancur, teman dan kolega saya Refaat Alareer dibunuh bersama keluarganya beberapa menit yang lalu,” tulis temannya, penyair Gaza, Mosab Abu Toha, di Facebook. “Saya tidak ingin mempercayai ini. Kami berdua senang memetik stroberi bersama.”

Israel telah melakukan serangan lebih lanjut pada Kamis malam di utara Jalur Gaza, menurut otoritas Hamas.

Alareer mengatakan beberapa hari setelah Israel memulai serangan darat pada Oktober bahwa ia menolak meninggalkan Gaza utara, pusat pertempuran pada saat itu. Sejak itu, ia vokal menuliskan kengerian yang dialami warga Gaza akibat pengeboman tanpa henti Israel.

Advertising
Advertising

Dalam sebuah percapakan video bersama empat rekanannya yang juga aktivis pro-Palestina dan diunggah di X, dengan meneteskan air mata pria berusia 44 tahun itu mengatakan apakah warga Gaza harus menenggelamkan diri atau melakukan bunuh diri massal untuk menyenangkan Israel? “Tapi kami tidak akan melakukannya,” kata Alareer sambil tercekat.

“Pembunuhan Refaat adalah hal yang tragis, menyakitkan dan keterlaluan. Ini adalah kerugian besar,” tulis temannya Ahmed Alnaouq di X.

Situs web Literary Hub juga memberikan penghormatan kepadanya, sementara penulis dan jurnalis Ramzy Baroud menulis di X: “Beristirahatlah dalam damai Refaat Alareer. Kami akan terus dibimbing oleh kebijaksanaan Anda, hari ini dan selamanya.”

Alareer, seorang profesor sastra Inggris di Universitas Islam Gaza, tempat ia mengajar Shakespeare dan mata pelajaran lainnya, juga merupakan salah satu pendiri proyek “Kami bukan angka”, yang memasangkan penulis dari Gaza dengan mentor di luar negeri yang membantu mereka menulis cerita dalam bahasa Inggris tentang pengalaman mereka.

Proyek ini mengedit buku “Gaza Writes Back”, kronik kehidupan di Gaza yang ditulis oleh penulis muda Palestina, dan menerbitkan “Gaza Unsilenced”.

Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang menurut pihak berwenang Israel.

Lebih dari 17.100 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam pengeboman tanpa henti Israel yang menyebar ke seluruh wilayah Palestina, menurut kementerian kesehatan.

Pada November, Alareer menerbitkan puisi di X berjudul “Jika saya harus mati” yang dibagikan puluhan ribu kali. Diakhiri dengan kata-kata: “Jika saya harus mati, biarlah itu membawa harapan, biarlah itu menjadi sebuah legenda”.

Puisi karya penyair Palestina Refaat Alareer sebelum tewas dibunuh Israel pada Desember 2023. Foto: X/Refaat Alareer

Pilihan Editor: Buruh Inggris, Prancis, Belanda dan Denmark Blokir Pabrik Penjual Jet Tempur F-35 ke Israel

AL ARABIYA | THE GREYZONE

Berita terkait

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

36 menit lalu

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

Top 3 dunia adalah rencana negara-negara Arab terhadap Palestina, para orang tua tentara Israel mengirim surat dan ancaman 5 negara ke ICJ.

Baca Selengkapnya

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

45 menit lalu

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

Bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Jalur Gaza di antaranya berupa Indomie, ditahan dan diinjak-injak warga ekstrimis Israel

Baca Selengkapnya

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

8 jam lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

9 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

10 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

13 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

13 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Muncul Tulisan 'This Story is Unavailable' di Instagram, Ini Penyebabnya

14 jam lalu

Muncul Tulisan 'This Story is Unavailable' di Instagram, Ini Penyebabnya

Sering muncul tulisan 'this story is unavailable' di Instagram? Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti story sudah kadaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

14 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

15 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya