TEMPO.CO, Jakarta - Protes terjadi di pabrik-pabrik di seluruh Inggris yang terkait dengan industri senjata atas penjualan peralatan ke Israel. Protes juga terjadi di Prancis, Belanda dan Denmark di fasilitas terkait pertahanan lainnya.
Ratusan anggota kelompok Buruh untuk Palestina Merdeka tiba di lokasi di Bournemouth, Glasgow, Brighton dan Lancashire pada Kamis untuk meminta produsen senjata dan pembuat jet tempur, untuk memutuskan hubungan dengan Israel.
Eaton Mission Systems di Bournemouth, BAE Systems di Samlesbury Aerodrome di Lancashire, pabrik L3Harris di Brighton and Hove serta BAE Govan di Glasgow memproduksi suku cadang untuk pesawat tempur siluman F-35 yang saat ini digunakan oleh Israel untuk membombardir Gaza.
“Menutup empat pabrik di Inggris hari ini, bersamaan dengan beberapa blokade serentak di Eropa, merupakan tindakan solidaritas yang penting, menolak melakukan bisnis seperti biasa dalam menghadapi pemboman tanpa henti oleh Israel di Gaza dan genosida yang sedang berlangsung.”
“Ketika pemerintah Inggris menolak menyerukan gencatan senjata dan secara langsung mendukung serangan militer Israel, gerakan buruh yang berkembang pesat dengan jelas mengatakan, ‘Bukan atas nama kami.’”
Di pabrik di Glasgow, spanduk bertuliskan “Hentikan Mempersenjatai Israel” dibentangkan di pintu masuk di samping bendera Palestina.
Lokasi tersebut diperkirakan memproduksi dan memasok suku cadang untuk jet F-35, pesawat tempur multi-peran yang dibuat oleh perusahaan pertahanan Amerika Serikat Lockheed Martin, yang digunakan Israel dalam pengeboman brutal di Gaza.
Kelompok ini juga menyerukan kepada pemerintah Inggris untuk menuntut gencatan senjata permanen di Gaza, dan agar pasukan Israel meninggalkan Wilayah Pendudukan Palestina.
Juru bicara Buruh untuk Palestina Merdeka mengatakan kepada Sky News bahwa F-35 adalah komponen kunci dari “mesin perang pembunuh Israel.”
“Jet tempur yang dibantu oleh pabrik-pabrik ini untuk diproduksi digunakan untuk memenjarakan masyarakat Gaza dalam perangkap maut. Mereka diperintahkan untuk mengungsi ketika mereka tidak punya tempat aman untuk pergi, sementara pemerintah kami masih menolak mendukung gencatan senjata,” kata dia.
“Pekerja di seluruh Inggris bangkit untuk Palestina, dengan mengatakan kami tidak akan membiarkan senjata yang digunakan dalam genosida dipasok atas nama kami dan didanai oleh pajak kami.”
Seorang pengunjuk rasa mengatakan manajemen BAE System, bukan pekerjanya, yang bertanggung jawab atas penjualan barang-barang mematikan ke Israel. “Merekalah yang kami anggap bertanggung jawab karena menjadi bagian dari rantai pembunuhan,” katanya kepada Sky News.
Seorang juru bicara BAE Systems mengatakan perusahaannya “terkejut” dengan “dampak buruk” yang ditimbulkan konflik terhadap warga sipil di Gaza. “Kami beroperasi di bawah peraturan yang paling ketat dan sepenuhnya mematuhi semua kontrol ekspor pertahanan yang berlaku, yang tunduk pada penilaian berkelanjutan.”
Para pengunjuk rasa termasuk petugas kesehatan, guru, pekerja perhotelan, akademisi, dan seniman. Mereka menyerukan diakhirinya penjualan senjata ke Israel dan pemerintah Inggris mendukung gencatan senjata permanen.
Pilihan Editor: Sidang Gugatan terhadap Belanda Dibuka, Kirim Onderdil Jet F-35 ke Israel
ARAB NEWS | SKY NEWS