Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

Selasa, 5 Desember 2023 16:56 WIB

Pemandangan rumah-rumah yang rusak, menyusul infiltrasi mematikan oleh kelompol Hamas dari Jalur Gaza, di Kibbutz Kfar Aza di Israel selatan, 18 Oktober 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura

TEMPO.CO, Jakarta -Kelompok pejuang Palestina Hamas pada Senin, 4 Desember 2023 membantah tuduhan Israel bahwa para pejuang di kelompok tersebut melakukan kekerasan seksual dan perkosaan terhadap warga Israel pada serangan lintas batas 7 Oktober 2023.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyebut tuduhan Israel sebagai “upaya putus asa” untuk memutarbalikkan perlakuan manusiawi kelompok tersebut terhadap sandera Israel.

“Kami menolak kebohongan Israel mengenai pemerkosaan, yang bertujuan untuk memutarbalikkan perlawanan dan menodai perlakuan manusiawi dan moral terhadap para sandera,” kata pernyataan tersebut.

Sebelumnya, sebuah komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyelidiki kejahatan perang di kedua sisi konflik Israel-Hamas memberi fokus pada dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Hamas dalam serangan 7 Oktober di Israel.

Komisi akan mengajukan permohonan untuk mencari bukti, kata Navi Pillay selaku ketua komisi tersebut kepada Reuters, Rabu, 29 November 2023.

Namun, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menolak bekerja sama dengan komisi tersebut. Ia berdalih komisi itu menunjukkan bias anti-Israel.

Ratusan orang berkumpul di markas PBB di New York pada Senin untuk menghadiri sesi khusus Misi Tetap Israel untuk PBB, yang agendanya menyangkut tudingan Israel terhadap Hamas.

“Hamas menggunakan perkosaan dan kekerasan seksual sebagai senjata perang,” ujar Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan di awal sesi, seperti dilaporkan The Times of Israel.

Hamas telah membebaskan 110 sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut selama serangan lintas batas, termasuk 86 warga Israel dan 24 warga asing, sebagian besar adalah warga Thailand.

Mereka dibebaskan selama gencatan senjata sementara berdurasi tujuh hari dengan Israel yang berakhir pada Jumat, 1 Desember lalu.

Pada serangan 7 Oktober, Hamas membunuh sekitar 1.200 orang di Israel dan menculik kurang lebih 240 lainnya sebagai sandera, menurut penghitungan Israel.

Sementara, serangan Israel di Gaza setelahnya telah menewaskan sedikitnya 15.899 orang di wilayah kantong tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Advertising
Advertising

Berdasarkan perkiraan badan PBB untuk pengungsi di Palestina atau UNRWA, sekitar 70 persen dari jumlah tersebut adalah perempuan dan anak-anak.

Kelompok Palestina tersebut beberapa kali merilis rekaman yang menunjukkan sandera tersenyum, melambaikan tangan, dan memberi hormat kepada pejuang Hamas saat mereka dibebaskan dari penawanan.

Hamas menyerukan semua media “untuk tetap waspada agar tidak terjebak dalam kebohongan Israel dan propaganda tendensiusnya, dan untuk memverifikasi setiap informasi, untuk melindungi kebenaran dan menjaga kesucian pesan media.”

Pilihan Editor: Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

ANADOLU | THE TIMES OF ISRAEL

Berita terkait

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

25 menit lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

58 menit lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

2 jam lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

15 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

15 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

17 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

18 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

19 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

21 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

23 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya