Jaksa ICC Desak Israel Patuhi Hukum Perang Internasional di Gaza

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 Desember 2023 12:12 WIB

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan. REUTERS/Piroschka van de Wouw

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada Minggu mendesak Israel mematuhi hukum perang internasional. Jaksa Karim Khan juga menyatakan tengah mempercepat penyelidikan atas kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.

"Di Gaza, tidak ada pembenaran yang mengakibatkan dokter melakukan operasi tanpa penerangan, dan anak-anak dioperasi tanpa obat bius. Bayangkanlah rasa sakitnya," kata Khan dalam pesan video yang diunggah secara daring setelah mengunjungi Israel dan Otoritas Palestina di Tepi Barat selama empat hari pada pekan lalu.

"Saya tegas menyatakan inilah waktunya mematuhi hukum. Jika Israel tidak mematuhinya saat ini juga, maka mereka nanti tidak boleh mengeluh," ujar Khan yang juga mantan pengacara di Inggris.

Israel bersumpah akan memusnahkan Hamas dan mengatakan tujuannya di Gaza adalah menghancurkan sasaran-sasaran yang terkait dengan kelompok tersebut, seraya mendesak warga sipil agar meninggalkan Gaza. Sementara Hamas yang didukung Iran bertekad akan menghancurkan Israel.

Khan juga meminta Hamas menghormati hukum perang dan tidak menyalahgunakan bantuan kemanusiaan apa pun yang masuk Jalur Gaza yang terkepung.

Advertising
Advertising

"Warga sipil Palestina di Gaza harus memiliki akses kepada makanan pokok, air, dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan, tanpa terus ditunda, dalam kecepatan dan skala yang besar,” kata dia.

Jaksa ICC itu mengatakan kekerasan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober adalah "kejahatan internasional paling serius yang mengejutkan hati nurani umat manusia," dan mengatakan pihaknya siap membantu Israel menyelidiki kejahatan tersebut dan mengadili mereka yang bertanggung jawab.

Pada saat yang sama, dia mengatakan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel di Tepi Barat tak bisa dibenarkan dan juga tidak boleh dibiarkan begitu saja.

"Kami telah melakukan penyelidikan dan kami mempercepat penyelidikan itu. Tidak ada pemukim Israel yang bersenjatakan ideologi dan senjata yang boleh merasa bahwa saat ini sebagai musim berburu warga Palestina," kata dia mengenai situasi di Tepi Barat.

Israel bukan anggota pengadilan yang berbasis di Den Haag itu dan negara Zionis itu tidak mengakui yurisdiksinya.

Namun, Khan pada Oktober menekankan pengadilannya memiliki yurisdiksi atas potensi kejahatan perang yang dilakukan Hamas di Israel dan pasukan Israel di Jalur Gaza.

Sejak 2021 ICC telah melakukan penyelidikan di wilayah Palestina yang diduduki Israel mengenai kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di sana.

Kehadiran Khan di Israel dan Tepi Barat pada pekan lalu menuai protes dari kelompok hak asasi manusia Palestina.

Sebab, ia tidak melakukan kunjungan ke Gaza, yang luluh lantak akibat pengeboman Israel selama delapan pekan terakhir. Lebih dari 15.000 warga Palestina, mayoritas warga sipil termasuk anak-anak, tewas mengenaskan akibat kebrutalan Israel.

Pilihan Editor: Kelompok HAM Palestina Tolak Bertemu Jaksa ICC: Karim Khan Pilih Kasih terhadap Israel!

REUTERS

Berita terkait

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

1 jam lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

2 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

4 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

7 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

9 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

12 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

12 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

14 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

15 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

16 jam lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya