Rusia Rancang RUU Baru, Larang Pengunjung Asing Kritik Kebijakan Negara

Rabu, 29 November 2023 20:15 WIB

Orang-orang berjalan melintasi Lapangan Merah dekat Katedral St. Basil dan Menara Spasskaya Kremlin di Moskow tengah, Rusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Dalam Negeri Rusia sedang mempersiapkan rancangan undang-undang yang akan mewajibkan orang asing yang memasuki negaranya untuk menandatangani “perjanjian kesetiaan.”

Aturan ini melarang mereka mengkritik kebijakan resmi Rusia, mendiskreditkan sejarah militer Soviet, atau melanggar nilai-nilai tradisional keluarga.

Perjanjian tersebut bertujuan untuk melindungi “kepentingan nasional” Rusia, menurut laporan kantor berita negara TASS, yang mengutip dokumen tersebut pada Rabu, 29 November 2023.

Warga negara asing yang memasuki Rusia dilarang “mengintervensi aktivitas otoritas publik Federasi Rusia, mendiskreditkan dalam bentuk apa pun kebijakan luar negeri dan dalam negeri Federasi Rusia, otoritas publik, dan pejabatnya”.

RUU tersebut, menurut laporan TASS, juga akan menetapkan bahwa orang asing dilarang meremehkan atau menghasut penolakan nilai-nilai “moral penting”, seperti perkawinan sebagai penyatuan laki-laki dan perempuan, keluarga, serta menyebarkan propaganda hubungan seksual non-tradisional.

Secara khusus, orang asing pun akan dilarang “memutarbalikkan kebenaran sejarah tentang prestasi rakyat Soviet dalam membela Tanah Air dan kontribusinya terhadap kemenangan atas fasisme”.

TASS tidak merinci konsekuensi bagi warga negara asing jika mereka melanggar perjanjian dalam RUU tersebut.

Agar rancangan tersebut menjadi undang-undang, dokumen harus diajukan ke Duma, majelis rendah parlemen Rusia, dan melalui tinjauan komite dan beberapa pembacaan sebelum diserahkan kepada Presiden Vladimir Putin untuk ditandatangani.

Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia telah memberlakukan sejumlah pembatasan terhadap orang asing yang berasal dari “negara-negara yang tidak bersahabat” – yang berarti negara-negara yang telah menjatuhkan sanksi terhadap mereka atas perang di Ukraina.

Menjelang pemilihan presiden pada 2024, Putin menyebut perang tersebut sebagai bagian dari pertarungan eksistensial dengan kubu Barat, dengan mengatakan bahwa ia akan membela peradaban “suci” Rusia dari apa yang ia sebut sebagai dekadensi Barat.

Pilihan Editor: Peraih Nobel Perdamaian asal Rusia Masuk Daftar Agen Asing

REUTERS

Berita terkait

Cara Mengurus Administrasi Kematian Bagi WNA yang Meninggal di Indonesia

9 jam lalu

Cara Mengurus Administrasi Kematian Bagi WNA yang Meninggal di Indonesia

Ketahui cara mengurus administrasi kematian bagi WNA yang meninggal di Indonesia. Umumnya proses pengurusan tidak jauh berbeda dengan WNI.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

13 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

19 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

19 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

1 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

3 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya