TEMPO.CO, Jakarta - Menlu Retno Marsudi bersama timpalannya dari sejumlah anggita Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pekan lalu telah mengunjungi Cina, Rusia, Inggris, dan Prancis — empat dari lima negara anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) — untuk mendiskusikan upaya deeskalasi di Gaza. Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara anggota permanen yang belum disambangi para menteri.

Mereka mengunjungi Beijing pada 20 November, Moskow pada 21 November, serta Inggris dan Prancis di hari yang bersamaan pada 22 November.

Kunjungan ke AS sedang diupayakan, kata Retno dalam rapat kerja Kementerian Luar Negeri dengan Komisi I DPR RI pada Senin, 27 November 2023.

“Kunjungan ke Amerika Serikat sebagai anggota tetap DK PBB saat ini masih terus dijajaki. Pendekatan intensif juga akan dilakukan ke negara-negara lain,” ujarnya di hadapan para anggota DPR.

Konferensi Tingkat Tinggi Gabungan OKI dan Liga Arab pada 11 November 2023 di Riyadh, Arab Saudi menghasilkan resolusi yang salah satunya mendesak segera dihentikannya agresi Israel di Gaza. Resolusi inilah yang dibawa para menteri dalam misi ke negara-negara anggota permanen Dewan Keamanan PBB dalam rangka menggalang dukungan.

“Pertemuan yang dilakukan dengan keempat negara anggota tetap DK PBB berlangsung sangat terbuka dan detail. Dari pertemuan-pertemuan tersebut, terdapat beberapa kesamaan pandangan, terutama mengenai bantuan kemanusiaan tanpa hambatan,” ucap Retno.

KTT tersebut juga memberikan mandat kepada Menlu RI bersama menlu Arab Saudi, Palestina, Yordania, Mesir, Qatar, Turki, dan Nigeria untuk menginisiasi aksi internasional guna menghentikan perang terhadap Gaza serta mendesak dimulainya proses politik guna dicapainya perdamaian bagi Palestina.

Mandat ini, yang juga diberikan pada “negara lain mana pun yang tertartik” dan sekretaris jenderal kedua organisasi, dimuat dalam paragraf 11 resolusi KTT Liga Arab dan OKI. Misi para menteri ke negara-negara anggota permanen PBB merupakan tindak lanjut dari mandat tersebut.

Meski ada beberapa persamaan, Retno mengungkap masih terdapat perbedaan pandangan antara blok OKI dengan negara-negara Barat mengenai gencatan senjata di Gaza. “Kita akan terus garap dengan mereka,” imbuh Retno.

NABIILA AZZAHRA A.

Pilihan editor Hamas Terbitkan Surat Sandera Israel, Berterima Kasih karena Dia dan Putrinya Diperlakukan Baik