20 Warga Thailand Belum Dibebaskan Hamas, Masih Disandera di Gaza

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 25 November 2023 12:07 WIB

Sebuah kendaraan Palang Merah, sebagai bagian dari konvoi yang diyakini membawa sandera yang diculik oleh militan Hamas selama serangan 7 Oktober di Israel, tiba di perbatasan Rafah, di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, terlihat dari selatan Gaza Strip 24 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan Hamas masih menahan 20 warga negara Thailand setelah membebaskan 10 orang dari Gaza, kata Kementerian Luar Negeri Thailand pada Sabtu, 25 November 2023. Pembebasan 10 orang Thailand itu menyusul kesepakatan gencatan senjata pertama dalam perang yang berlangsung tujuh minggu.

Para sandera yang dibebaskan akan kembali ke rumah setelah 48 jam di rumah sakit, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan. Hamas sepakat membebaskan sebagian sandera yang ditukar dengan tahanan Palestina di Israel.

“Saat ini diperkirakan ada 20 warga negara Thailand yang masih diculik,” kata kementerian tersebut. Empat warga Thailand yang dibebaskan pada hari Jumat sebelumnya belum dikonfirmasi oleh Israel sebagai tawanan.

“Kami sangat berharap para sandera yang tersisa akan diperlakukan secara manusiawi dan dibebaskan dengan aman sesegera mungkin.”

Di antara mereka yang dibebaskan adalah satu-satunya perempuan Thailand yang diketahui ditahan oleh Hamas, menurut foto-foto dari kementerian tersebut, ketika kelompok tersebut bertemu dengan dokter di sebuah pusat medis di Israel.

Advertising
Advertising

Sebuah sumber yang mengetahui mengenai perundingan tersebut mengatakan bahwa pembebasan itu tidak ada ada hubungannya dengan perjanjian gencatan senjata dengan Israel. Pembebasan warga negara Thailand itu merupakan kelanjutan dari terpisah dengan Hamas yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar.

Kementerian Thailand berterima kasih kepada pemerintah Mesir, Iran, Israel, Malaysia, Qatar dan Komite Palang Merah Internasional, serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam upaya yang berujung pada pembebasan tersebut. Laporan sebelumnya menyebutkan sekitar selusin warga Thailand telah dibebaskan.

Sekitar 30.000 warga negara Thailand bekerja di Israel, yang merupakan salah satu kelompok pekerja migran terbesar di Israel. Sebagian besar dari mereka bekerja di bidang pertanian.

Di antara mereka yang dibebaskan pada hari Jumat adalah Wichai Kalapat. Pacarnya mengatakan kepada BBC bahwa dia melihatnya hidup-hidup di dalam mobil yang membawa sandera dari perbatasan.

Dia awalnya percaya bahwa pria tersebut adalah salah satu dari sedikitnya 30 warga negara Thailand yang tewas dalam serangan 7 Oktober 2023 dan telah mengunggah pesan duka atas kepergiannya di media sosial.

Satu-satunya perempuan yang disandera Hamas adalah Nutthawaree Munkan. Ia merupakan pekerja pabrik dan ibu dari daerah pedesaan dan miskin di Thailand.

REUTERS

Pilihan editor: Israel Bebaskan 39 Orang Palestina yang Ditahan, Perempuan dan Anak-anak

Berita terkait

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

2 jam lalu

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

Iran pada Sabtu memperingatkan bahwa "semua Front Perlawanan," sebuah kelompok yang terdiri atas Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel

Baca Selengkapnya

Bahrain Desak PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Lebanon

3 jam lalu

Bahrain Desak PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Lebanon

Otoritas Bahrain pada Sabtu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi gencatan senjata di Lebanon

Baca Selengkapnya

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

8 jam lalu

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

Polisi Serbia sedang menyelidiki kemungkinan jaringan dengan 'kelompok teroris asing' setelah serangan panah terhadap penjaga kedutaan Israel

Baca Selengkapnya

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

9 jam lalu

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

Para petinggi Israel bergabung menyerukan Kongres AS membatalkan undangannya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bulan depan.

Baca Selengkapnya

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

10 jam lalu

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

Pihak berwenang Maroko mengizinkan kapal perang Israel berlabuh di pelabuhan Tangier., setelah sebelumnya ditolak berlabuh di Spanyol

Baca Selengkapnya

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

12 jam lalu

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa negara mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya untuk meninggalkan atau menghindari perjalanan ke Lebanon

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

13 jam lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

14 jam lalu

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai "organisasi teroris," meski menuai keberatan dari Lebanon dan Irak

Baca Selengkapnya

Liburan ke Thailand saat Musim Hujan Ini yang Harus Disiapkan

1 hari lalu

Liburan ke Thailand saat Musim Hujan Ini yang Harus Disiapkan

Musim hujan di Thailand biasanya antara Juli hingga Oktober

Baca Selengkapnya

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

1 hari lalu

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

Berikut beberapa poin menarik dalam debat Joe Biden Vs Donald Trump pada pemilihan Presiden AS, mulai soal stamina hingga seperti orang Palestina.

Baca Selengkapnya