Ukraina Kecewa Pengiriman Senjata Mulai Melambat

Reporter

Tempo.co

Minggu, 19 November 2023 12:00 WIB

Tentara Ukraina menangkap unit kontrol sistem perang elektronik (EW) mobile, berbasis darat, Krasukha 4 dari Angkatan Bersenjata Rusia di dekat ibu kota Kyiv. Menurut Pelacak Senjata Ukraina, sistem yang disita didefinisikan sebagai unit kontrol sistem peperangan elektronik Rusia 1RL257 Krasukha-4. Foto : militaryleak

TEMPO.CO, Jakarta - Mikhail Podoliak, Penasehat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kecewa karena pengiriman senjata dari negara-negara Barat ke Kyev melambat dari yang seharusnya. Dalam sebuah wawancara dengan Kanal TV pada Jumat, 17 November 2023, Podoliak menyatakan lamanya pengiriman senjata ke negaranya sama dengan memberi waktu ke Rusia waktu untuk mempersiapkan strategi pertahanan saat senjata-senjata untuk Ukraina itu tiba.

Podoliak mengeluhkan juga kalau bantuan militer yang dijanjikan negara-negara Barat harusnya tiba di negaranya sejak tujuh hari lalu atau sama halnya dengan bantuan logistik. Namun kenyataannya, proses pengiriman itu memakan waktu 90 hari sampai 120 hari.

Terkait situasi saat ini di garda depan, Podoliak mengakui kalau serangan balasan Ukraina mungkin tidak berjalan sejauh yang diinginkan. Sebelumnya sejak awal Juni 2023, tentara Ukraina telah melancarkan sebuah serangan balasan, namun hasilnya belum maksimal. Valery Zaluzhny, seorang Jenderal di Ukraina, dalam wawancara dengan The Economist pada awal bulan ini mengakui situasi di medan tempur telah sampai di sebuah jalan buntu.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Selasa, 14 November 2023, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan sudah lebih dari 300 ribu senjata sudah dikirimkan ke Ukraina. Uni Eropa pun berjanji mensuplai satu juta senjata ke Ukraina pada Maret 2024.

“Agak sulit untuk mendapatkan lagi senjata saat ini,” kata Borrell, yang sama sekali tidak menyinggung pengiriman stok senjata di Eropa.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui pengiriman senjata ke negaranya melambat sejak meletup konflik Gaza-Israel pada awal Oktober 2023. Sedangkan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu pada awal bulan ini mengatakan meskipun ada suplai senjata baru dari NATO, rezim Kyev masih tetap saja kalah. Dia juga memperkirakan sudah lebih dari 90 ribu tentara Ukraina gugur, sekitar 600 tank dan 2 ribu kendaraan tempur hancur sejak dimulainya perang Ukraina.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Ekonomi Jepang Terkontraksi pada Kuartal Ketiga 2023

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

1 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

1 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

2 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

3 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

4 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

5 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya