Elon Musk Sarankan Volodymyr Zelensky Tak Kirim Anak Muda Ukraina ke Medan Tempur

Reporter

Tempo.co

Minggu, 12 November 2023 11:00 WIB

File foto CEO Tesla Elon Musk tiba di red carpet automobile awards "Das Goldene Lenkrad" (The golden steering wheel) yang diberikan surat kabar Jerman di Berli, Jerman, 12 November 2019. REUTERS/Hannibal Hanschake.

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Tesla Elon Musk menyarankan pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar menghindari keputusan mengirimkan anak-anak muda Ukraina ke medan tempur untuk menghadapi Rusia. Nasehat itu disampaikan Musk di tengah goyahnya serangan balasan Kyev, di mana Moskow mengklaim kejadian itu telah menyebabkan puluhan ribu tentara Ukraina gugur.

Dalam sebuah wawancara podcast dengan Lex Fridman pada Jumat, 10 November 2023, Musk ditanyai apakah dia percaya Zelensky harus melakukan negosiasi damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin? Miliarder bidang teknologi itu tidak memberikan jawaban secara to the point, dia hanya merekomendasikan Zelensky agar jangan mengirimkan anak-anak muda Ukraina untuk mati di parit.

“Siapa pun yang melakukan serangan akan kehilangan banyak orang dan sejarah tidak akan melihat orang tersebut baik,” kata Musk, yang sudah beberapa kali menyentil permusuhan antara Moskow dengan Kyev dalam sejumlah kesempatan.

Advertising
Advertising

Pada September 2023, Ukraina melancarkan serangan balasan, di mana langkah itu telah membuat banyak tentara gugur. Musk pernah melontarkan rencana perdamaian yang menyarankan agar Kyev mau mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia, sedangkan empat wilayah lain di Ukraina yang melakukan referendum pada musim gugur 2022 laluu dan memilih bergabung dengan Rusia, harus mau melakukan referendum ulang di bawah pengawasan PBB. Namun gagasan Musk ini disemprot oleh Ukraina. Andrey Melnik, Duta Besar Ukraina untuk Jerman mengatakan pada Musk ‘persetan’ (soal ide dari Musk).

Moskow sudah berulang kali menyatakan terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Kyev, namun pada musim gugur 2022 Zelensky menandatangani sebuah dekrit yang melarang segala bentuk negosiasi dengan rusia selama Presiden Putin masih berkuasa. Dia menegaskan kembali pendiriannya ini pada awal bulan lalu, yang mengesampingkan konsesi apapun dengan Moskow.

Sejak awal Juni 2023, Ukraian telah melancarkan serangan balasan namun gagal menunjukkan hasil yang signifikan. Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu memperkirakan Kyev kehilangan lebih dari 90 ribu tentara dan mengkritik memburuknya moral militer Ukraina.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor : Ini Kasus yang Menjerat Mantan Menteri Malaysia Syed Saddiq

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

11 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

17 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

17 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

21 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

1 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

1 hari lalu

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut layanan Starlink akan diresmikan Jokowi bersama Elon Musk di Bali

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

3 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya